Setiap orang tua pasti ingin anak-anak mereka terhindar dari masalah, berprestasi di sekolah, dan sukses saat dewasa. Meskipun tidak ada resep yang pasti, pakar menemukan ada sembilan ciri-ciri orang tua dari anak yang sukses.
Studi yang dilakukan dari beberapa universitas ini menemukan jika ada ciri khusus dari para orang tua dengan anak yang sukses. Pola asuh mereka ternyata sangat berdampak pada anak di masa depan.
Apa saja ciri-ciri orang tua yang anaknya bakal sukses? Simak di bawah ini seperti dilansir dari laman Independent.co dan Hai Bunda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
6 Ciri-ciri Orang Tua yang Anak yang Sukses
1. Mengajarkan keterampilan sosial
Peneliti dari Pennsylvania State University dan Duke University melacak lebih dari 700 anak di seluruh AS antara taman anak-kanak dan usia 25 tahun dan menemukan korelasi signifikan antara keterampilan sosial mereka saat masih di taman kanak-kanak dan kesuksesan mereka saat dewasa dua dekade kemudian.
Studi selama 20 tahun itu menunjukkan bahwa anak-anak yang kompeten secara sosial yang dapat bekerja sama dengan teman sebayanya tanpa disuruh, membantu orang lain, memahami perasaan mereka, dan menyelesaikan masalah sendiri.
Adapun mereka yang memiliki keterampilan sosial terbatas juga memiliki peluang lebih tinggi untuk ditangkap, minum-minum, dan mengajukan permohonan perumahan umum.
2. Memiliki ekspektasi yang tinggi
Dengan menggunakan data dari survei nasional terhadap 6.600 anak yang lahir pada tahun 2001, para peneliti menemukan bahwa ekspektasi yang dimiliki orang tua terhadap anak-anak mereka memiliki pengaruh yang besar terhadap prestasi.
Temuan tersebut muncul dalam tes standar: 57 persen anak-anak yang berprestasi terburuk diharapkan untuk kuliah oleh orang tua mereka, sementara 96 persen anak-anak yang berprestasi terbaik diharapkan untuk kuliah.
3. Ibu bekerja
Penelitian menemukan anak perempuan dari ibu yang bekerja bersekolah lebih lama, lebih mungkin memiliki pekerjaan sebagai pengawas, dan memperoleh lebih banyak uang, 23 persen lebih banyak dibandingkan dengan teman sebayanya yang dibesarkan oleh ibu yang tinggal di rumah.
Anak laki-laki dari ibu yang bekerja juga cenderung lebih banyak membantu pekerjaan rumah tangga dan mengasuh anak, menurut penelitian tersebut, mereka menghabiskan tujuh setengah jam lebih banyak seminggu untuk mengasuh anak dan 25 menit lebih banyak untuk pekerjaan rumah tangga.
4. Orang tua menempuh pendidikan tinggi
Anak-anak yang lahir dari ibu remaja (berusia 18 tahun atau lebih muda) cenderung tidak menyelesaikan sekolah menengah atau melanjutkan ke perguruan tinggi dibandingkan dengan anak-anak seusianya.
Jika dibandingkan dengan penelitian tahun 2014 yang dipimpin oleh psikolog Universitas Michigan Sandra Tang, ibu yang menyelesaikan sekolah menengah atau perguruan tinggi cenderung membesarkan anak-anak yang melakukan hal yang sama..
5. Mengajarkan matematika
Sebuah meta-analisis tahun 2007 terhadap 35.000 anak prasekolah di seluruh AS, Kanada, dan Inggris menemukan bahwa mengembangkan keterampilan matematika sejak dini dapat berubah menjadi keuntungan besar. Menurut riset tersebut, penguasaan keterampilan matematika sejak dini tidak hanya memprediksi prestasi matematika di masa depan, tetapi juga memprediksi prestasi membaca di masa depan.
6. Tidak terlalu stres
Menurut riset, jumlah jam yang dihabiskan ibu bersama anak-anak berusia antara 3 dan 11 tahun tidak banyak memprediksi perilaku, kesejahteraan, atau prestasi anak. Terlebih lagi, pendekatan "pengasuhan intensif" atau "pengasuhan helikopter" dapat menjadi bumerang.
Stres ibu, terutama ketika ibu stres karena harus bekerja keras dan berusaha mencari waktu dengan anak-anak, dapat memengaruhi anak-anak mereka dengan buruk. Penularan emosi, atau fenomena psikologis di mana orang tertular perasaan satu sama lain kerap terjadi antar anak dan orang tua.
Itulah tujuh ciri-ciri orang tua dari anak yang sukses. Kamu termasuk?
(nir/nwk)