HMPV Sudah Masuk Indonesia, Dosen FK: Hati-hati, Rawan Menyerang Anak

ADVERTISEMENT

HMPV Sudah Masuk Indonesia, Dosen FK: Hati-hati, Rawan Menyerang Anak

Nikita Rosa - detikEdu
Jumat, 10 Jan 2025 10:30 WIB
Virus HMPV
Ilustrasi Anak Tertular HMPV. (Foto: Getty Images/Cunaplus_M.Faba)
Jakarta -

Virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang baru-baru ini merebak di China dilaporkan telah masuk ke Indonesia. Tercatat, semua kasus yang ditemukan melibatkan anak-anak.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan HMPV ini bukanlah virus baru di Indonesia. Virus ini sudah ada sejak 2001 dan mirip dengan flu biasa.

"HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia, kalau dicek apakah ada, itu ada. Saya sendiri kemarin melihat data di beberapa lab, ternyata beberapa anak ada yang terkena HMPV," kata Menkes dalam laman KemenPAN-RB dikutip Kamis (9/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melihat kasus HMPV yang menyerang anak-anak, dosen spesialis anak Fakultas Kedokteran (FK) UM Surabaya Gina Noor Djalilah memberikan tanggapannya.

Ia menjelaskan HMPV adalah jenis virus yang menginfeksi saluran pernapasan. Gejalanya mirip flu, seperti batuk, pilek, dan demam.

"Virus ini ditemukan pada tahun 2001 dan sering menyerang bayi, anak-anak di bawah 5 tahun, lansia, dan orang dengan daya tahan tubuh lemah. Meskipun kebanyakan kasus ringan, HMPV bisa menyebabkan masalah serius pada beberapa orang," ujar Gina dalam laman UM Surabaya dikutip Kamis (9/1/2025).

ADVERTISEMENT

Cara Penularan HMPV

Gina menjelaskan HMPV menyebar melalui droplet dari batuk atau bersin, serta kontak dengan permukaan yang terkontaminasi oleh virus.

"Untuk mencegah penularan, kita perlu sering mencuci tangan dengan sabun, menghindari menyentuh wajah, menggunakan masker, dan menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu, ventilasi yang baik di rumah juga penting," tegas Gina.

Gina menjelaskan jika masa inkubasi HMPV berkisar antara 3-6 hari setelah paparan, sementara gejala HMPV biasanya berlangsung selama 2-5 hari, tetapi pada beberapa orang gejala tersebut dapat bertahan lebih lama.

"Jika gejala berlangsung lebih dari 10 hari atau muncul tanda-tanda seperti kesulitan bernapas, atau nyeri dada, segera konsultasikan dengan dokter," jelasnya.

Cara Mencegah Penularan HMPV

Saat ini, belum tersedia obat antivirus atau vaksin spesifik untuk HMPV. Namun, gejala HMPV dapat dikelola dengan beberapa langkah seperti:

1. Menggunakan pelembab udara (humidifier) untuk membantu pernapasan
2. Minum air hangat atau teh untuk mengurangi iritasi tenggorokan
3. Istirahat yang cukup
4. Meminum obat pereda nyeri seperti acetaminophen atau ibuprofen untuk membantu meredakan demam dan juga nyeri
5. Menggunakan pengobatan simptomatik untuk mengurangi keluhan yang dialami
6. Memantau gejala yang dialami.

Gina menegaskan, jika anak mengalami gejala yang mengarah pada infeksi HMPV, seperti batuk, demam, atau sesak napas yang tak kunjung membaik, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

"Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati, jadi tetaplah waspada dan prioritaskan kesehatan anda serta orang-orang di sekitar," pungkasnya.




(nir/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads