Potensi Ancaman Global Virus HMPV: Gejala, Penularan, dan Cara Mencegahnya

Potensi Ancaman Global Virus HMPV: Gejala, Penularan, dan Cara Mencegahnya

Nafilah Sri Sagita K - detikBali
Senin, 06 Jan 2025 08:30 WIB
Passengers at Central station, operated by MTR Corp., in Hong Kong, China, on Tuesday, Feb. 28, 2023. Hong Kong will stop requiring masks to be worn in public places from Wednesday, drawing to a close the prolonged Covid era that damaged its economy and standing in the world. Photographer: Paul Yeung/Bloomberg via Getty Images
Ilustrasi orang pakai masker. (Foto: Bloomberg via Getty Images/Bloomberg)
Denpasar -

Wabah Human Metapneumovirus (HMPV) di China utara tengah menjadi sorotan dunia. Virus ini menyebar dengan cepat, memicu lonjakan kasus infeksi pernapasan akut di wilayah tersebut.

Hingga saat ini, belum ada laporan kasus HMPV di Indonesia. Meski begitu, masyarakat diimbau untuk menjaga kesehatan dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) guna mencegah penularan virus.

"Saat ini belum ada laporan kasus HMPV di Indonesia," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Widyawati, dikutip dari detikHealth, Senin (6/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Antisipasi di Indonesia

Pemerintah Indonesia terus memantau perkembangan wabah HMPV di China dan negara lain. Langkah antisipasi dilakukan dengan meningkatkan pengawasan di pintu masuk negara, terutama bagi pelaku perjalanan internasional yang menunjukkan gejala Influenza Like Illness (ILI).

Selain mewabah di China, peningkatan kasus HMPV juga dilaporkan terjadi di Malaysia. Hal ini membuat Indonesia semakin memperketat pengawasan.

ADVERTISEMENT

Kelompok Rentan dan Penyebab Lonjakan Kasus

Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman, menjelaskan bahwa HMPV rentan menyerang kelompok dengan imunitas rendah, seperti anak-anak di bawah 14 tahun dan lansia.

"HMPV bukanlah virus baru. Peningkatan kasus biasanya terjadi di bulan Desember dan Januari saat musim dingin. Namun, lonjakan kali ini lebih signifikan karena mutasi virus yang membuatnya lebih mudah menyebar," ujar Dicky, Minggu (6/1/2025).

Dicky menambahkan, konsentrasi penduduk dalam ruang tertutup selama perayaan Tahun Baru dan persiapan Tahun Baru Imlek juga menjadi faktor peningkatan kasus.

Data dari otoritas kesehatan China menunjukkan lonjakan infeksi pernapasan akut, termasuk HMPV, terjadi pada minggu 16-22 Desember 2024. Sebagian besar kasus melibatkan anak-anak di bawah usia 14 tahun.

Gejala dan penularan HMPV di halaman selanjutnya...

Gejala dan Penularan HMPV

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China mencatat gejala HMPV meliputi batuk, demam, dan hidung tersumbat. Kasus berat dapat menyebabkan bronkitis atau pneumonia, terutama pada bayi, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Virus ini menyebar melalui droplet dari batuk atau bersin, serta kontak dekat dengan individu terinfeksi. Masa inkubasi berkisar antara tiga hingga lima hari.

Saat ini, belum ada vaksin atau pengobatan antivirus khusus untuk HMPV. Penanganan berfokus pada pengurangan gejala. CDC merekomendasikan langkah pencegahan, seperti memakai masker di tempat ramai, menjaga jarak sosial, sering mencuci tangan, dan menjaga ventilasi ruangan.


Waspada Musim Dingin

HMPV pertama kali terdeteksi pada 2001 oleh peneliti Belanda dari sampel nasofaring anak-anak dengan infeksi pernapasan. Lonjakan kasus saat ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap penyakit pernapasan, terutama selama musim dingin.

Artikel ini telah tayang di detikHealth. Baca selengkapnya di sini!

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Wabah HMPV yang Tren di China Sudah Ada di Malaysia"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads