- Apa Itu HMPV Virus di China?
- Karakteristik Virus HMPV 1. Pola Penyebaran 2. Bentuk Infeksi 3. Penularan 4. Penyembuhan
- Fakta Virus HMPV 1. Tidak Termasuk Virus Baru 2. Ada Kaitan dengan AMPV 3. Keadaan Darurat di China Belum Diterapkan 4. Tidak Tepat Jika Disejajarkan dengan Covid-19
- Cara Pencegahan Virus HMPV
- Imbauan Kemenkes RI
Human Metapneumovirus atau HMPV merupakan virus di China yang saat ini viral. Virus ini dapat menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan yang gejalanya mirip dengan flu.
Dikutip laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), HMPV merebak di wilayah China bagian utara karena faktor penyebaran yang sangat luas dan cepat. Hal itu membuat lonjakan kasus secara signifikan.
Virus ini belum mempunyai vaksin atau pengobatan khusus. Agar bisa waspada dan melakukan pencegahan, inilah penjelasan HMPV Virus di China mulai dari pengertian, gejala hingga pengobatannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Itu HMPV Virus di China?
Per 3 Januari 2025, Kemenkes memberikan imbauan kepada masyarakat Indonesia untuk waspada dengan virus HMPV. Virus ini mempunyai gejala mirip dengan flu biasa seperti batuk, pilek, demam, dan sesak nafas.
Virus ini tidak berbahaya bagi orang dewasa yang sehat, tetapi tidak untuk anak-anak, orang dengan imun lemah, penderita penyakit kronis, dan lansia. Dalam kasus berat, penderita berisiko mengalami komplikasi seperti bronkitis atau pneumonia.
Karakteristik Virus HMPV
Dilansir laman Universitas Muhammadiyah Makassar dalam tulisan milik dr. Nurmila, HMPV termasuk jenis virus paramyxoviridae yang penyebarannya melalui percikan pernapasan, kontak langsung, atau benda yang terkontaminasi.
Virus ini memiliki beberapa karakteristik yang berbeda dengan virus pernapasan biasa. Berikut ini penjelasannya:
1. Pola Penyebaran
Virus ini lebih aktif penyebarannya pada saat akhir musim dingin hingga musim semi.
2. Bentuk Infeksi
Infeksi yang terjadi jika terserang virus ini akan memunculkan gejala seperti batuk, demam, dan sesak nafas. Untuk kelompok rentan, bentuk infeksi bisa berkembang menjadi bronkitis atau pneumonia.
3. Penularan
Cara penularan virus ini mirip dengan flu biasa yakni menyebar dari percikan pernapasan, kontak langsung atau menyentuh permukaan yang telah terkontaminasi.
4. Penyembuhan
Dalam kasus ringan, gejala yang muncul akan sembuh dalam beberapa hari hingga satu pekan. Untuk kelompok rentan akan berisiko mengalami komplikasi serius.
Fakta Virus HMPV
Dikutip detikHealth, ada empat fakta mengenai virus HMPV yang dipaparkan mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama. Berikut poin-poinnya:
1. Tidak Termasuk Virus Baru
HMPV pertama kali dilaporkan dalam jurnal ilmiah Belanda pada Juni 2021 dengan judul "A Newly Discovered Human Pneumovirus Isolated From Young Children With Respiratory Tract Disease".
Setelah kasus tersebut, terjadi laporan di beberapa negara seperti Norwegia, Rumania, Jepang dan China. Peneliti memperkirakan virus ini sudah bersirkulasi puluhan tahun.
2. Ada Kaitan dengan AMPV
Kata "human" pada HMPV tidak memiliki kaitan dengan Animal Metapneumovirus (AMPV). AMPV atau dikenal dengan Turkey Rhinotracheitis Virus (TRTV) sudah ada di Afrika Selatan sejak 1978.
Sejumlah pakar menentukan penyakit HMPV pada manusia diduga akibat evolusi dari AMPV jenis sub tipe C.
3. Keadaan Darurat di China Belum Diterapkan
Saat ini, pemerintah China belum mengeluarkan surat resmi mengenai keadaan darurat atas wabah HMPV. Hal itu juga belum dilakukan oleh World Health Organization (WHO) selaku organisasi kesehatan dunia.
4. Tidak Tepat Jika Disejajarkan dengan Covid-19
Menurut Prof Tjandra, kabar HMPV yang "disejajarkan" dengan Covid-19 tidaklah tepat. Ada tiga alasan yang mendasari pendapat tersebut:
- HMPV bukanlah virus atau varian baru, melainkan sudah ada sejak puluhan tahun. Sementara Covid-19 adalah varian baru dari virus corona.
- Gejala HMPV muncul dari pernapasan dan infeksi paru-paru yang umum terjadi seperti batu, demam, sesak, nyeri dada dan kalau memberat harus dibawa ke rumah sakit.
- Ada yang menyebutkan HMPV mirip Covid-19 karena terjadi peningkatan kasus. Hal ini tidak tepat sebab, dari waktu ke waktu selalu ada peningkatan kasus infeksi saluran napas, khususnya pada musim dingin di empat musim seperti China.
Cara Pencegahan Virus HMPV
Saat ini belum ada vaksin atau pengobatan untuk penderita HMPV. Walau begitu, mesti dilakukan perawatan intensif dengan cara memenuhi asupan air pada tubuh supaya tidak dehidrasi istirahat cukup.
Upaya pencegahan lainnya menjaga kebersihan tangan, menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersih, serta menggunakan masker. Perlu dicatat, antibiotik tidak efektif melawan HMPV kecuali ada infeksi bakteri sekunder seperti pneumonia.
Imbauan Kemenkes RI
Pemerintah Indonesia memantau perkembangan situasi HMPV di China serta negara lainnya. Antisipasi yang dilakukan yakni meningkatkan kewaspadaan di pintu masuk negara termasuk karantina kesehatan bagi pelaku perjalanan internasional yang menunjukkan gejala influenza like illness (ILI).
Berdasarkan informasi per 3 Januari 2025, belum ada laporan kasus HMPV di Indonesia. walau begitu, imbauan menjaga kesehatan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Paling utama adalah memperkuat daya tahan tubuh dan mencegah penularan virus yang berpotensi mengancam kesehatan.
Demikian penjelasan HMPV virus di China yang tengah mewabah mulai dari gejala, fakta hingga pencegahan. Semoga bermanfaat.
(dai/dai)