Penjelasan Dokter soal Perbedaan HMPV dengan COVID-19

Penjelasan Dokter soal Perbedaan HMPV dengan COVID-19

Devandra Abi Prasetyo - detikJabar
Kamis, 09 Jan 2025 00:30 WIB
Coronavirus Covid-19
ilustrasi virus. Foto: Getty Images/loops7
Bandung -

China kini tengah menghadapi lonjakan kasus Human Metapneumovirus (HMPV), sebuah masalah kesehatan yang juga menarik perhatian global. Virus ini pertama kali ditemukan secara resmi pada tahun 2001, namun para peneliti meyakini bahwa HMPV telah bersirkulasi selama puluhan tahun sebelum itu.

Mengutip dari detikHealth, Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengonfirmasi bahwa HMPV juga telah ditemukan di Indonesia.

"HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia, kalau dicek apakah ada, itu ada. Saya sendiri kemarin melihat data di beberapa lab, ternyata beberapa anak ada yang terkena HMPV," ujar Menkes Budi dalam sebuah pernyataan di Jakarta, Senin (6/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perbedaan HMPV dengan COVID-19

Spesialis paru dari RS Persahabatan-Departemen Pulmonologi FKUI, Dr. dr. Fathiyah Isbaniah, SpP(K), menjelaskan bahwa cara penularan HMPV serupa dengan COVID-19. Gejala yang ditimbulkan juga menunjukkan kemiripan.

"Dia kan menularnya lewat udara, lewat droplet ya," kata dr. Fathiyah kepada detikcom, Selasa (7/1/2025).

ADVERTISEMENT

"Gejalanya sama, seperti pilek, pilek berair atau tersumbat, batuk, sesak napas kalau sudah komplikasi berat jadi pneumonia, nyeri tenggorokan, demam, bisa juga ada kemerahan di kulit," tambahnya.

Menurut dr. Fathiyah, baik HMPV maupun COVID-19 memerlukan perhatian serius dari masyarakat, terutama karena keduanya dapat menjadi ancaman bagi kelompok dengan kondisi kesehatan tertentu.

"Sama-sama berbahaya (HMPV dan COVID-19) untuk orang dengan gangguan atau penurunan daya tahan tubuh," tegasnya.

Namun, ia juga menjelaskan perbedaan utama antara kedua virus ini, yaitu tingkat mortalitasnya.

"Sampai saat ini (mortalitas HMPV) lebih rendah (dari COVID-19)," jelas dr. Fathiyah.

Kasus HMPV Meningkat Setelah Pandemi COVID-19

Spesialis paru lainnya dari RS Persahabatan, dr. Erlina Burhan, SpP, menyoroti bahwa belum ada vaksin atau pengobatan antivirus khusus untuk HMPV. Oleh karena itu, langkah pencegahan utama adalah menjaga kebersihan tangan dan menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit.

"Setelah pandemi COVID-19, kasus HMPV dilaporkan meningkat terutama di negara-negara dengan musim dingin yang panjang," ujar dr. Erlina melalui unggahannya di media sosial X, yang dikutip detikcom atas izin yang bersangkutan, Selasa (7/1/2025).

Langkah Pencegahan untuk Menghindari Infeksi HMPV

Para ahli menekankan pentingnya tindakan preventif dalam menghadapi HMPV. Selain menjaga kebersihan tangan, menggunakan masker saat berada di tempat umum, dan menjaga jarak sosial adalah langkah-langkah yang dapat membantu mencegah penyebaran virus. Masyarakat juga disarankan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dengan pola makan sehat dan cukup istirahat.

Dengan memahami cara penularan dan langkah pencegahan, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada terhadap ancaman HMPV, terutama di tengah tren peningkatan kasus setelah pandemi COVID-19.

Artikel ini telah tayang di detikHealth.

(dpy/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads