Ada Tanda Kiamat yang Muncul di Alam, Ini yang Diungkap oleh Studi

ADVERTISEMENT

Ada Tanda Kiamat yang Muncul di Alam, Ini yang Diungkap oleh Studi

Fahri Zulfikar - detikEdu
Kamis, 01 Feb 2024 19:00 WIB
Ilustrasi hutan tropis
Foto: Ari Saputra/Ilustrasi Hutan Tropis
Jakarta -

Kiamat tidak hanya memiliki definisi hari akhir zaman, tetapi juga sebuah kehancuran atau rusak binasa. Sebuah studi pada 2023, telah menggambarkan adanya kiamat atau kehancuran yang bisa terjadi di hutan tropis.

Tanda-tanda kiamat ini diungkap oleh dua ilmuwan Universitas Chapman di California pada sebuah dedaunan di hutan tropis. Tim peneliti menemukan bahwa fotosintesis pada daun bisa rusak atau berhenti karena meningkatnya suhu kritis akibat pemanasan global.

"Meskipun hutan tropis pernah mengalami pemanasan di masa lalu, peningkatan suhu saat ini belum pernah terjadi sebelumnya," kata Gregory Goldsmith, Ph.D., profesor asosiasi di bidang ilmu biologi di Sekolah Tinggi Sains dan Teknologi Schmid Chapman, dikutip dari situs resmi kampus, Kamis (1/2/2024).


Tutupan Hutan Tropis Dunia Mendekati Ambang Batas Suhu Tinggi

Studi yang dipublikasikan di jurnal Nature pada 24 Agustus 2023 telah mengumpulkan dan mengonfirmasi data tingkat krisis di hutan tropis, termasuk pada dedaunan.

Mereka mempelajari data dari seluruh hutan tropis dunia, termasuk di Karibia, Amerika Tengah, Amerika Selatan, Afrika, Australia, dan Asia Tenggara.

Selama 150 tahun, para ilmuwan telah mengetahui bahwa ketika daun mencapai suhu tertentu, mesin fotosintesisnya akan rusak. Itu artinya, daun tidak dapat lagi menggabungkan cahaya, karbon dioksida, dan air untuk membuat gula yang menopangnya.

Dalam studi ini, ditemukan bahwa tutupan hutan tropis dunia bisa mendekati ambang batas suhu tinggi dibandingkan yang diperkirakan sebelumnya. Namun, mitigasi perubahan iklim yang signifikan dapat menghindari ambang batas berbahaya ini.

Para ilmuwan memperkirakan bahwa hutan tropis dunia mampu bertahan terhadap peningkatan suhu udara hampir empat derajat celsius akibat perubahan iklim sebelum potensi titik kritis dalam fungsi fotosintesis.

"Sebagian kecil daun tropis sudah mencapai atau melampaui suhu sehingga tidak dapat berfungsi lagi," tulis peneliti dalam laporannya.

Apa yang Akan Terjadi Jika Suhu Terus Meningkat?

Dalam penelitian ini, untuk menentukan suhu daun kanopi dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari eksperimen pemanasan daun di kanopi hingga pencitraan termal NASA.

"Kita dapat mengamati suhu hutan tropis dunia dari instrumen di Stasiun Luar Angkasa Internasional yang mengorbit 400 km di atas permukaan bumi dan bergerak dengan kecepatan hampir 29.000 km per jam," terang Goldsmith.

Dari pengamatan ilmuwan, diketahui bahwa Amazon sudah mengalami suhu yang sedikit lebih tinggi dibandingkan lembah Kongo, dan memiliki risiko lebih besar.

"Meskipun hutan tropis pernah mengalami pemanasan di masa lalu, peningkatan suhu saat ini belum pernah terjadi sebelumnya," imbuhnya.

Menurut Goldsmith, jika suhu puncak tersebut terus berlanjut dan perubahan iklim terus berlanjut, seluruh kanopi (tutupan pada daun) bisa mulai mati.

"Temuan-temuan ini mempunyai implikasi yang serius karena hutan tropis adalah rumah bagi sebagian besar keanekaragaman hayati dunia dan merupakan pengatur utama iklim kita," tutur Goldsmith.

Ahli ekologi Northern Arizona University di Flagstaff, Christopher Doughty, juga mengatakan bahwa temuan ini menjadi titik kritis yang sangat mengerikan, di mana hutan tropis akan musnah.

Meski begitu, terdapat catatan terkait adanya ketidakpastian yang disebabkan oleh kemampuan adaptasi spesies pohon dan dampak kematian pohon yang belum bisa dipahami dengan baik.

"Ketika daun mencapai suhu kritis ini, mereka akan mati. Hal ini mungkin saja terjadi, namun ia tidak sepenuhnya memahami berapa lama waktu yang dibutuhkan," ujar Christopher Still, ahli ekologi Oregon State University di Corvallis.

Negara yang Kehilangan Hutan Terbanyak di Dunia


Berdasarkan laporan dari penyedia data, Statista, terdapat lima negara teratas yang paling kehilangan hutan tropis primer terbesar pada 2022. Berikut daftarnya.

1. Brasil - 1.7 juta hektare

2. DR Kongo - 512 ribu hektare

3. Bolivia - 385,6 ribu hektare

4. Indonesia - 230 ribu hektare

5. Peru - 161 ribu hektare.




(faz/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads