Tanda Kiamat Muncul di Greenland!

Tanda Kiamat Muncul di Greenland!

Kristina - detikHikmah
Selasa, 03 Des 2024 17:01 WIB
Longsor di Greenland September 2023 sebabkan megatsunami yang getarannya berlangsung lebih dari sepekan.
Longsor di Greenland September 2023 sebabkan megatsunami yang getarannya berlangsung lebih dari sepekan. Foto: Søren Rysgaard / Danish Army
Jakarta -

Hancurnya alam semesta, yang dalam Islam disebut kiamat, telah banyak dikaji dari sisi sains. Dalam pandangan ini, terjadinya "kiamat" yang oleh ilmuwan disebut bumi berada di ambang kritis erat kaitannya dengan iklim.

Pada September 2023, "tanda kiamat" muncul di Greenland dan baru diketahui setahun berikutnya. IFL Science melaporkan terjadi megatsunami di Fjord Greenland setinggi 200 meter akibat longsoran.

Kejadian ini hampir tidak diketahui dan untungnya tidak ada korban jiwa. Ilmuwan sampai dibuat bingung oleh sinyal yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Megatsunami tersebut pertama kali diketahui dalam unggahan media sosial dan dalam laporan tentang gelombang yang menghantam instalasi militer di Pulau Ella. Dilansir Seismological Society of America (SSA), tim peneliti dari Pusat Penelitian Geosains Jerman GFZ, Angela Carrillo-Ponce dan rekan-rekannya, lantas mempelajari sinyal seismik dari citra satelit di area tersebut.

Mereka berhasil melacak arah longsoran yang membawa es gletser menjadi campuran longsoran es batu sebelum mencapai air. Menurut analisis para peneliti, hal itu mengakibatkan megatsunami setinggi lebih dari 200 meter dari titik masuk air dan rata-rata 60 meter sepanjang 10 kilometer bentangan fjord.

ADVERTISEMENT

"Meskipun kami dapat memperoleh informasi tentang arah dan besarnya kekuatan yang dihasilkan oleh longsor, kami tidak memiliki data untuk menyelidiki penyebab awal longsor tersebut," kata Carrillo-Ponce dalam artikel SSA yang terbit pada 8 Agustus 2024 itu.

Para peneliti turut mempelajari kejadian serupa di masa lalu dan kemungkinan kaitannya dengan perubahan iklim dan lingkungan.

"Perubahan iklim mengubah apa yang biasa terjadi di bumi dan dapat memicu kejadian-kejadian yang tidak biasa," kata Dr. Alice Gabriel dari University of California, San Diego, seperti dikutip dari IFL Science, Selasa (3/12/2024).

Laporan baru The Seismic Record menyebut megatsunami Greenland pada 16 September 2023 itu menciptakan gelombang berosilasi selama seminggu di Dickson Fjord. Sejumlah makalah baru turut mengungkap peristiwa itu menyebabkan seluruh bumi berguncang 9 hari.




(kri/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads