Indonesia Jadi Negara yang Kehilangan Hutan Terbanyak Kedua di Dunia, Ini Penyebabnya

ADVERTISEMENT

Indonesia Jadi Negara yang Kehilangan Hutan Terbanyak Kedua di Dunia, Ini Penyebabnya

Fahri Zulfikar - detikEdu
Selasa, 16 Jan 2024 19:00 WIB
A giant banner reading β€œFood Estate Feeding Climate Crisis” is unfurled in forestland cleared for the Ministry of Defences Food Estate project in Gunung Mas, Central Kalimantan on 10 November 2022. The activists from Greenpeace Indonesia, LBH Palangkaraya, Save Our Borneo and WALHI Central Kalimantan are sending a message during the COP 27 climate meeting in Sharm el-Sheikh, Egypt: that in the midst of a climate crisis causing food insecurity, the Indonesian government’s Food Estate project will only worsen both food and climate crises
Foto: Β© Jurnasyanto Sukarno / Greenpe/Jurnasyanto Sukarno/Proyek Food Estate yang Gunduli Hutan
Jakarta -

Hutan di seluruh dunia telah mengalami penurunan dengan kecepatan yang sangat tinggi dan sebaliknya, pembaharuan hutan justru terus melambat. Beberapa negara, diketahui telah menjadi pelaku utama dalam kerusakan hutan, termasuk Indonesia.

Dalam laporan World Population Review, sepuluh negara telah bertanggung jawab dalam hilangnya hutan (deforestasi) sejak tahun 1990 hingga 2020. Brasil menjadi negara dengan tingkat deforestasi tertinggi dari tahun 1990 hingga 2020.

Negara tersebut kehilangan lebih dari 350 ribu mil persegi hutan. Sebagian besar (80%) wilayah hutan Amazon yang mengalami deforestasi telah digantikan oleh peternakan sapi dibandingkan dengan menanam pohon dan tanaman yang telah ditebang di wilayah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun daging sapi dapat diekspor untuk mendapatkan lebih banyak uang, tapi ini adalah salah satu metode pertanian terburuk yang digunakan untuk memanfaatkan lahan. Hal ini karena CO2 dan gas rumah kaca meningkat akibat peternakan sapi.

Sementara itu, di peringkat kedua ada Indonesia yang telah kehilangan hutan mencapai seratus ribu mil persegi hutan.

ADVERTISEMENT

Untuk daftar lainnya, berikut negara yang mengalami deforestasi tertinggi di dunia berdasarkan Perubahan Kawasan Hutan antar 1990-2020 (per mil persegi atau miΒ²), sebagaimana dikutip dari World Population Review.


10 Negara dengan Deforestasi Terparah di Dunia (1990-2020):


1. Brasil: -356.287 (kehilangan 356.287 mil persegi hutan)

2. Indonesia: -101.977

3. Kongo: -94.495

4. Angola: -48.865

5. Tasmania: -44.962

6. Myanmar: -41.213

7. Paraguay: -36.463

8. Bolivia: -26.915

9. Mozambik: -25.614

10. Argentina: -25.602

Indonesia Ranking 4 soal Kehilangan Hutan Terbanyak di Dunia pada 2022

Penyedia data Statista, juga melaporkan daftar negara dengan luas kehilangan hutan tropis primer terbesar pada 2022.

Dalam daftar ini, Brasil mencatat kehilangan hutan tropis primer terbesar di dunia, yaitu lebih dari 1,7 juta hektare. Hilangnya hutan primer di Brasil sama saja lebih dari 40 persen hilangnya hutan primer global.

Republik Demokratik Kongo berada di peringkat kedua dengan kehilangan hutan sekitar 513.000 hektar. Untuk melihat negara lainnya, berikut daftarnya.

1. Brasil - 1.7 juta hektare

2. DR Kongo - 512 ribu hektare

3. Bolivia - 385,6 ribu hektare

4. Indonesia - 230 ribu hektare

5. Peru - 161 ribu hektare

6. Kolombia - 128,5 ribu hektare

7. Laos - 93,1 ribu hektare

8. Kamerun - 76,3 ribu hektare

9. Papua Nugini - 75 ribu hektare

10. Malaysia - 71,9 ribu hektare

Hutan yang Rusak karena Tambang: Indonesia Jadi yang Terburuk

Secara umum, deforestasi atau pembabatan hutan terjadi karena ulah manusia yang mengubah hutan menjadi area pertambangan, pertanian, hingga perluasan lahan untuk perkebunan. Deforestasi juga bisa terjadi karena adanya kebakaran lahan atau hutan.

Soal hilangnya hutan karena tambang, sebuah studi "A pantropical assessment of deforestation caused by industrial mining" oleh Stefan Giljum, dkk, mengungkapkan bahwa Indonesia jadi negara yang terburuk, yang berkontribusi terhadap 58,2% deforestasi hutan tropis.

Pada periode 2000 hingga 2019, lahan hutan tropis seluas 3.264 km persegi dibabat untuk aktivitas pertambangan.

Penelitian tersebut mengkaji aktivitas di 26 negara berdasarkan citra satelit, mencakup 76,7% dari deforestasi terkait pertambangan yang terjadi antara 2000 dan 2019, sebagaimana dikutip dari CNBC Indonesia.

Adapun aktivitas pertambangan yang mengambil lahan hutan berasal dari industri batu bara, emas, bijih besi, dan bauksit.

Adanya Penurunan Deforestasi

Menurut data World Resources Institute, satu dekade terakhir merupakan deforestasi terendah yang dicapai Indonesia. Bahkan RI disebut sebagai negara nomor satu di dunia dengan tingkat penurunan deforestasinya sebesar 65%.

Sementara menurut data Copernicus Atmosphere Monitoring Service (CAMS) dari Uni Eropa, Indonesia juga disebut tidak termasuk ke dalam kelompok negara-negara penyumbang emisi terbesar dari kebakaran hutan dan lahan. Negara-negara maju, seperti AS dan Kanada, justru yang termasuk di dalam kelompok tersebut.




(faz/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads