Peta Alam Semesta Terbesar Diungkap oleh Teleskop James Webb, Ini Cara Melihatnya

ADVERTISEMENT

Peta Alam Semesta Terbesar Diungkap oleh Teleskop James Webb, Ini Cara Melihatnya

Cicin Yulianti - detikEdu
Jumat, 13 Jun 2025 19:00 WIB
Ilustrasi Gugus Bintang
Ilustrasi galaksi. Foto: Pixabay/WikiImages
Jakarta -

Para ilmuwan dari Cosmic Evolution Survey lewat Teleskop James Webb berhasil mengungkap peta alam semesta terbesar sepanjang sejarah. Peta berisikan penampakkan kumpulan galaksi yang sangat beragam.

Isinya mencakup lengkungan langit yang luasnya 0,54 derajat kuadrat. Besar tersebut hampir sama dengan tiga kali lebih banyak ruang yang ditempati Bulan apabila ditinjau dari Bumi.

Memuat Citra dari 800.000 Galaksi

Peta ini memuat hampir 800.000 citra galaksi yang ada di alam semesta. Bahkan galaksi terjauh yang berusia 13 miliar tahun lalu juga tampak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam membuat peta, 50 ilmuwan menghabiskan 255 jam untuk mengamati medan COSMOS. Wilayah luar angkasa tersebut punya sedikit bintang dan awan, sehingga mempermudah para ilmuwan.

Hasil penelitian para astronom ini juga mengungkap usia alam semesta yang diperkirakan sudah 13,5 miliar tahun. Galaksi lainnya ada yang berusia 3 milyar, 4 miliar, 9 miliar dan 10 miliar.

ADVERTISEMENT

"Sejak teleskop dinyalakan, kami bertanya-tanya 'Apakah kumpulan data JWST ini melanggar model kosmologi?' " kata Caitlin Casey, seorang profesor fisika di University of California, Santa Barbara dan salah satu pimpinan proyek COSMOS dikutip dari Science Alert, Jumat (13/6/2025).

Lewat JWST Casey mengatakan peneliti dapat melihat galaksi 10 kali lebih banyak. Bahkan, mereka berhasil melihat tanda lubang hitam supermasif yang tidak terdeteksi oleh Hubble.

Cara Melihat Peta Alam Semester Terbesar

Bukan merupakan temuan baru, tim dari kolaborasi COSMOS ternyata telah menyusun peta selama dua tahun. Mereka mencoba membuat peta yang mudah diakses oleh astronom amatir hingga masyarakat.

Peta ini bisa dilihat langsung lewat https://cosmos2025.iap.fr/fitsmap/. Di sana masyarakat bisa melihat gambar NIRcam dan MIRI yag dirilis oleh COSMOS.

"Saya tidak tahu apakah Teleskop Luar Angkasa James Webb akan pernah mencakup area sebesar ini lagi, jadi saya pikir ini akan menjadi referensi dan kumpulan data yang bagus yang akan digunakan orang selama bertahun-tahun," kata seorang astrofisikawan di Institut Teknologi Rochester di New York dan peneliti utama COSMOS-Web
Jeyhan Kartaltepe dikutip dari Space.

Dengan adanya peta ini, para astronom bisa mempelajari bagaimana karakteristik masing-masing galaksi. Baik dari ukuran, bentuk hingga kecerahannya.

Selain peta, tim COSMOS-Web juga menerbitkan makalah ilmiah yang berisi hasil penelitian terhadap galaksi-galaksi paling terang. Makalah lainnya pun diterbitkan untuk memperkirakan sifat fisik galaksi.

"Itu memberitahu kita banyak hal tentang apa yang memengaruhi mereka saat mereka berevolusi," kata Kartaltepe.




(cyu/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads