Ini Wajah Korban Penyaliban Romawi di Inggris Hasil Rekonstruksi Ilmuwan

ADVERTISEMENT

Ini Wajah Korban Penyaliban Romawi di Inggris Hasil Rekonstruksi Ilmuwan

Nograhany Widhi Koesmawardhani - detikEdu
Rabu, 17 Jan 2024 20:00 WIB
Wajah korban penyaliban Romawi di Inggris hasil rekonstruksi ilmuwan
Foto: (Tangkapan layar Smithsonian Magazine(
Jakarta -

Para ilmuwan merekonstruksi wajah korban penyaliban Romawi di wilayah Inggris. Ini penampakannya.

Rekonstruksi wajah itu dibangun dari sisa kerangka yang digali pada 2017 lalu di Desa Fenstanton, Cambridgeshire, yang dulunya berada dibawah kekuasaan Romawi. Saat itu para ilmuwan menemukan lima makam yang berasal dari Abad ke-3 dan ke-4, demikian dilansir dari Smithsonian Magazine, Rabu (17/2/2024).

Ketika diekskavasi, para peneliti menemukan 40 orang dewasa dan 5 anak-anak yang dikuburkan di sana. Namun ada satu sisa kerangka yang menonjol: sebuah paku panjang terlihat tertancap di tumit, dan kakinya menunjukkan tanda-tanda kematian akibat infeksi atau peradangan, mungkin karena terikat dan terbelenggu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wajah korban penyaliban Romawi di Inggris hasil rekonstruksi ilmuwanWajah korban penyaliban Romawi di Inggris hasil rekonstruksi ilmuwan Foto: (Tangkapan layar Smithsonian Magazine(

Hasil Rekonstruksi Wajah

Ilmuwan forensik di Universitas George Mason di Virginia, Joe Mullins, dalam film dokumenter BBC Four yang baru, "The Cambridgeshire Crucifixion" mengatakan dirinya menatap wajah dari ribuan tahun yang lalu saat melakukan rekonstruksi wajah.

"Dan menatap wajah ini adalah sesuatu yang tidak akan pernah saya lupakan," ujar Mullins.

ADVERTISEMENT

Pekerjaan Mullins biasanya melibatkan kerja sama dengan penegak hukum untuk merekonstruksi wajah pelaku dan korban kejahatan modern, demikian menurut pernyataan dari kampus George Mason.

"Tengkorak paling menarik yang pernah saya kerjakan sepanjang karier saya," imbuh Mullins.

Rekonstruksi wajah yang dihasilkan Mullins menggambarkan seorang pria berjanggut dengan mata gelap dan cekung. Visual tersebut membantu memanusiakan seseorang yang hidup di zaman yang sangat jauh dari zaman kita.

"Pria ini mengalami akhir yang sangat buruk. Sehingga rasanya dengan melihat wajahnya, Anda bisa lebih menghormatinya," tutur Mullins.

Penanggalan radiokarbon menunjukkan bahwa ia meninggal antara tahun 130 dan 360 M, dan kemungkinan besar ia berusia pertengahan 30-an. Alasan kematiannya yang kejam tidak jelas, meskipun tampaknya ia dikuburkan secara normal. Tes DNA menunjukkan dia mungkin memiliki rambut coklat dan mata coklat.

Wajah korban penyaliban Romawi di Inggris hasil rekonstruksi ilmuwanWajah korban penyaliban Romawi di Inggris hasil rekonstruksi ilmuwan Foto: (Tangkapan layar Smithsonian Magazine(

Hukum Penyaliban Lazim di Era Romawi

Di Kekaisaran Romawi, penyaliban adalah metode kuno yang kejam untuk menghukum pelaku kejahatan. Diketahui sejumlah besar budak bahkan disalib karena pelanggaran ringan. Penerima hukuman salib digantung di salib kayu, anggota badan mereka diikat dengan tali atau dipaku pada bangunan.

Konstantinus I menghapuskan hukuman tersebut pada abad keempat, baik untuk menghormati Kristus atau sebagai pengakuan atas ketidakmanusiawian dari praktik tersebut.

Sebelumnya, bukti penyaliban Romawi hanya ditemukan di Israel, seperti yang dikatakan ahli osteologi di Universitas Cambridge Corinne Duhig, kepada BBC News.

"Kombinasi yang beruntung antara pelestarian yang baik dan masih tersisanya paku di tulang telah memungkinkan saya untuk memeriksa contoh yang hampir unik ini ketika ribuan orang telah hilang," katanya dalam pernyataan dari universitas tersebut pada tahun 2021.

"Hal ini menunjukkan bahwa penduduk pemukiman kecil di pinggir kekaisaran tidak dapat menghindari hukuman paling biadab yang diterapkan Roma," tutur Duhig.




(nwk/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads