Kasus perampokan taksi online di tegalan Desa Blimbing, Kecamatan Karangnongko, Klaten direka ulang atau rekonstruksi. Sebanyak 21 adegan diperagakan langsung di lokasi kejadian. Korban bernama Joko P (46) yang mengalami luka di leher akibat ulah pelaku turut hadir secara langsung.
Pantauan detikJateng, rekonstruksi dilakukan mulai pukul 09.00 WIB, di Mapolres Klaten, dan lokasi kejadian Desa Blimbing, Kecamatan Karangnongko. Selain para tersangka, hadir juga dari kejaksaan dan penasihat hukum tersangka. Rekonstruksi dijaga ketat Dalmas Polres Klaten dan Polsek.
"Hari ini kita lakukan rekonstruksi kasus 365 KUHP yang terjadi beberapa waktu lalu yang menimpa taksi online. Sampai terakhir ada 21 adegan," ungkap Kasat Reskrim Polres Klaten Iptu Taufik Frida Mustofa kepada detikJateng di lokasi, Jumat (23/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan Taufik, rekonstruksi tersebut dilakukan untuk mengetahui secara lebih detail bagaimana para pelaku melakukan aksinya. Dari reka ulang dipastikan para pelaku sudah merencanakan aksinya.
"Dari rekonstruksi pelaku sudah merencanakan aksi tersebut. Pasal yang kita kenakan 365 KUHP (pencurian dengan kekerasan) dengan ancaman 9 tahun penjara," kata Taufik.
Dengan rekonstruksi, lanjut Taufik, dapat diketahui dari awal mulai niat para pelaku. Kegiatan dihadiri beberapa pihak, termasuk tersangka dan korban.
"Kita hadirkan beberapa pihak, termasuk para pelaku, korban yang kondisinya sudah membaik dan para saksi yang di TKP saat kejadian," imbuh Taufik.
Terpisah, korban, Joko P (46), yang dihadirkan mengatakan kondisinya sudah membaik. Luka di lehernya tinggal pemulihan.
"Sudah tidak kontrol, sudah membaik. Ya tadi ketemu pelaku tapi diam, tidak (meminta maaf)," kata Joko kepada detikJateng.
Detik-detik Perampokan
Sebelumnya diberitakan, polisi menangkap ketiga pelaku perampokan taksi online di Desa Blimbing, Karangnongko Klaten. Kapolres Klaten AKBP Nur Cahyo AP menjelaskan bahwa peristiwa tersebut merupakan rencana pelaku inisial LS dan perempuan berinisial DAP.
"Kejadian pada Sabtu 19 April 2025 sekitar pukul 22.00 WIB, tersangka 1 LS (Lilik Setyanto) dan tersangka 2 DAP (perempuan) merencanakan untuk melakukan pencurian dengan kekerasan dengan target mobil. Caranya dengan memesan taksi online, lalu tersangka 1 bertemu dengan tersangka 3 HAE (pria) dan membicarakan rencana tersebut," jelasnya kepada wartawan saat konferensi pers, Kamis (24/4) siang.
HAE berperan memberikan cutter kepada Lilik yang nantinya digunakan untuk menggorok korban. Namun tak disebut dirinya berada di lokasi saat perampokan berlangsung.
Nur Cahyo menjelaskan bahwa pelaku lalu memesan taksi online saat tengah malam atau sekitar pukul 23.43 WIB. Titik awal penjemputan di palang kereta api di Kepoh, Delanggu, dan lokasi tujuan di Desa Tibayan, Kecamatan Jatinom.
"Perjalanan arah Jalan Pemuda Klaten dan ke arah perempatan Ngupit lurus arah Tibayan. Perjalanan yang seharusnya sesuai aplikasi belok kanan namun oleh tersangka Lilik diminta untuk lurus dengan alasan pada saat memilih lokasi tujuan keliru," sambung Nur.
Korban mengikuti petunjuk arah tersangka dan sesampainya di jalan perkebunan Dusun Gungan, Desa Blimbing, Kecamatan Karangnongko dekat kandang ayam, Lilik meminta korban berhenti. DAP lalu turun beralasan mau mengambil uang.
"Tersangka mengatakan mau mengambil uang lalu korban menyalakan lampu kabin depan. Saat tersangka 2 turun dari mobil, dari arah belakang tersangka 1 dengan tangan kiri memegangi kepala korban dan tangan kiri dengan membawa cutter," papar Nur Cahyo.
Pisau cutter, kata Nur Cahyo, ditempelkan di leher korban sebelah kanan dan disayatkan dan saat korban memegangi tangan pelaku sebelah kanan terasa basah. Merasa telah dibegal korban menghentakkan mobil diarahkan ke DAP yang sedang berlari. Namun mobil tersebut menabrak pohon.
"Mobil menabrak pohon dan saat digas tersebut tersangka 1 terjungkal ke belakang, dan gas dihentakkan hingga tersangka 1 terjungkal ke depan lalu digas masuk perkebunan warga. Korban mencoba menggerakkan mobil namun tidak bisa selanjutnya korban turun dari mobil dan menghampiri warga sekitar," kata Nur Cahyo.
(afn/ams)