Kamu Sering Terbangun Jam 3 atau 4 Pagi? Kata Pakar, Ini Sebabnya

Novia Aisyah - detikEdu
Selasa, 02 Jan 2024 08:00 WIB
Foto: Getty Images/vgajic. Ilustrasi terbangun saat tidur
Jakarta -

Sebagian orang memiliki kebiasaan terbangun pada jam 3 atau 4 pagi. Fenomena ini rupanya dialami oleh sekitar satu dari tiga orang dan diduga lebih banyak lagi sejak pandemi dimulai.

Hal ini rupanya manusiawi. Menurut para ahli tidur, terbangun dan merasa khawatir pada jam-jam tersebut berkaitan dengan stres meskipun tidak secara langsung. Greg Murray, Direktur Pusat Kesehatan Mental di Universitas Teknologi Swinburne Australia mengatakan stres tidak membuat seseorang lebih sering terbangun di malam hari, tetapi membuat lebih sadar akan terjadinya hal tersebut.

"Kita sebenarnya terbangun berkali-kali setiap malam dan lebih sering tidur ringan pada paruh kedua malam," tulisnya untuk The Conversation, dikutip dari IFL Science.

"Saat kita tidur nyenyak, kita tidak menyadari waktu-waktu terbangun ini. Namun, saat ada sedikit stres, maka kemungkinan besar terbangun dan menjadi sadar sepenuhnya," imbuhnya.

Murray menerangkan stres bukanlah satu-satunya faktor yang dapat membuat kita terbangun pada jam 3 pagi. Jadwal yang tidak menentu, bahkan kurangnya udara segar dapat memperkeruh kualitas tidur sehingga membangunkan kita di malam hari.

Mengapa Jam 3 atau Jam 4 Pagi?

Aneesa Das, asisten direktur Program Pengobatan Tidur di Ohio State Wexner Medical Center menjelaskan sepanjang malam siklus tidur, kita berada di antara rapid-eye movement (REM) dan tidur non-REM. Menurutnya setiap tahap tidur memiliki ambang batas yang berbeda mengenai seberapa mudah untuk dibangunkan.

"Salah satu penjelasan yang memungkinkan untuk bangun pada waktu yang sama setiap malam adalah, kita tidur pada waktu yang sama dan kemudian pada waktu yang sama setiap malam kita mencapai tahap tidur ringan dan bangun," kata dia.

Manusia menghabiskan jangka waktu yang berbeda di setiap tahap tidur seiring berjalannya malam. Ketika pagi hari semakin dekat, jumlah waktu yang dihabiskan dalam tidur REM meningkat. Artinya kita menghabiskan lebih banyak waktu dalam tidur yang relatif ringan dan penuh mimpi.

"Mungkin saja beberapa di antaranya (bangun di dini hari) mencerminkan terbangun dari mimpi kecemasan," kata Michael K Scullin, profesor psikologi dan ilmu saraf di Baylor University di Texas kepada Newsweek dikutip dari IFL Science.

"Menyimpan buku catatan di samping tempat tidur dan menuliskan semua hal yang harus dilakukan, serta kekhawatiran atau pemicu stres lain yang ada di pikiran, telah terbukti membantu (hal ini)," pesan Scullin.



Simak Video "Video Mitos atau Fakta: Tidur Tanpa Mimpi Tanda Tidur Berkualitas"

(nah/nwk)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork