LPEM FEB UI: 10 Bidang Kerja yang Paling Banyak Menyerap Lulusan SMP ke Bawah-SMA

ADVERTISEMENT

LPEM FEB UI: 10 Bidang Kerja yang Paling Banyak Menyerap Lulusan SMP ke Bawah-SMA

Fahri Zulfikar - detikEdu
Jumat, 25 Jul 2025 08:30 WIB
Sejumlah buruh tani menanam bibit padi di persawahan Desa Klaling, Jekulo, Kudus, Jawa Tengah, Jumat (26/7/2024). Meskipun musim kemarau para petani di wilayah itu masih dapat menanam padi pada masa tanam ketiga atau tiga kali panen dalam setahun dengan memanfaatkan pengairan irigasi dari bendungan Logung yang telah selesai dibangun oleh kementerian PUPR pada 2018. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/tom.
Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/Sejumlah buruh tani menanam bibit padi di persawahan Desa Klaling, Jekulo, Kudus, Jawa Tengah, Jumat (26/7/2024).
Jakarta -

Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menyoroti perlunya lapangan kerja dalam jumlah yang besar. Hal ini terutama untuk angkatan kerja yang berpendidikan rendah hingga menengah.

Menurut LPEM FEB UI, langkah ini penting guna menekan angka kemiskinan dan menjaga daya beli masyarakat. Mengingat, tingkat pengangguran terbuka paling banyak, menurut data BPS 2024, terjadi pada kelompok berpendidikan menengah.

Maka itu, LPEM merilis laporan bertajuk "Trade and Industry Brief Vol. VIII No.2 (Juni 2025)". Laporan ini bertujuan untuk mengidentifikasi sektor-sektor ekonomi yang dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar hingga menampung tenaga kerja dengan pendidikan rendah dan menengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam laporannya, LPEM FEB UI menyebut, terdapat lebih dari 49 juta orang bekerja tidak penuh (setengah menganggur?).

"Dari 96,48 juta orang yang bekerja penuh, sebagiannya sedang tidak bekerja selama seminggu terakhir meskipun berstatus memiliki pekerjaan tetap (sedang dirumahkan atau kerja bergantian)," tulisnya dalam laporan mereka.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, terdapat lebih dari 63 juta orang usia kerja memutuskan untuk tidak mencari kerja untuk berbagai alasan (pasar tenaga kerja yang sedang kurang menarik/rewarding atau kurang fleksibel). Dalam hal ini, pengangguran terbuka didominasi oleh angkatan kerja dengan pendidikan menengah.

Pemerintah Perlu Mengidentifikasi Sektor yang Memiliki Potensi Besar

Menurut LPEM FEB UI, saat ini kebijakan dan program pemerintah untuk menciptakan kesempatan kerja perlu didukung. Namun, masih diperlukan pemetaan secara rinci sektor-sektor apa saja yang memiliki potensi besar untuk menyerap tenaga kerja berpendidikan rendah dan menengah.

Sejauh ini, kebijakan yang telah berjalan, banyak berpusat kepada pelatihan-pelatihan ketenagakerjaan. Ini akan bisa dilihat efeknya pada jangka menengah-panjang.

Sementara dalam jangka pendek diperlukan kelancaran proses transisi struktural penyerapan tenaga kerja. Arah pengembangan industri manufaktur terkait hilirisasi dan digitalisasi perlu dijaga agar tidak berdampak semakin tingginya pengangguran pekerja pada tingkat pendidikan rendah-menengah.

Berdasarkan data BPS per Agustus 2024, 75,2 persen tenaga kerja (108,8 juta orang) terkonsentrasi di lima sektor ekonomi tertentu. Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan paling banyak menyerap tenaga kerja lulusan SMP ke bawah dengan 40,76 juta orang.

Untuk tenaga kerja lulusan SLTA, proporsi terbanyak ada di sektor Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas dan Udara Dingin (58,74%), disusul Sektor Transportasi dan Pergudangan (50,93%), kemudian Sektor Jasa Perusahaan (50%).

10 Bidang Kerja yang Paling Banyak Menyerap Lulusan SMP ke Bawah dan SMA


1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

Jumlah tenaga kerja lulusan SMP atau lebih rendah: 32,61 juta

Jumlah tenaga kerja lulusan SMA: 7,33 juta

Total tenaga kerja: 40 juta

2. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

Jumlah tenaga kerja lulusan SMP atau lebih rendah: 12,95 juta

Jumlah tenaga kerja lulusan SMA: 11,89 juta

Total tenaga kerja: 27,3 juta

3. Industri Pengolahan

Jumlah tenaga kerja lulusan SMP atau lebih rendah: 9,9 juta

Jumlah tenaga kerja lulusan SMA: 8,75 juta

Total tenaga kerja: 20 juta

4. Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum

Jumlah tenaga kerja lulusan SMP atau lebih rendah: 5,78 juta

Jumlah tenaga kerja lulusan SMA: 4,72 juta

Total tenaga kerja: 11,27 juta

5. Konstruksi

Jumlah tenaga kerja lulusan SMP atau lebih rendah: 6,33 juta

Jumlah tenaga kerja lulusan SMA: 2,67 juta

Total tenaga kerja: 9,47 juta

6. Jasa Pendidikan

Jumlah tenaga kerja lulusan SMP atau lebih rendah: 400 ribu

Jumlah tenaga kerja lulusan SMA: 1,48 juta

Total tenaga kerja: 7,1 juta (termasuk lulusan jenjang lain)

7. Jasa Lainnya

Jumlah tenaga kerja lulusan SMP atau lebih rendah: 3,8 juta

Jumlah tenaga kerja lulusan SMA: 2,27 juta

Total tenaga kerja: 6,58 juta

8. Transportasi dan Pergudangan

Jumlah tenaga kerja lulusan SMP atau lebih rendah: 2,46 juta

Jumlah tenaga kerja lulusan SMA: 3,15 juta

Total tenaga kerja: 6,19 juta

9. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib

Jumlah tenaga kerja lulusan SMP atau lebih rendah: 307,5 ribu

Jumlah tenaga kerja lulusan SMA: 2,32 juta

Total tenaga kerja: 5,09 juta (termasuk lulusan jenjang lain)

10. Jasa Perusahaan

Jumlah tenaga kerja lulusan SMP atau lebih rendah: 515 ribu

Jumlah tenaga kerja lulusan SMA: 1,22 juta

Total tenaga kerja: 2,44 juta

Umumnya, tenaga kerja yang berada pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan untuk lulusan SMP ke bawah, bekerja di lahan padi inbrida, karet, jagung, kelapa sawit, sapi potong, tanaman untuk bahan minuman, umbi palawija, hortikultura sayuran daun, dan kambing potong.

Sementara untuk proporsi pekerja lulusan SMA yang besar, berada pada lapangan usaha angkutan ojek motor, industri pakaian jadi (konveksi) dari tekstil, warung makan, hingga perdagangan eceran tradisional.




(faz/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads