15 Contoh Teks Eksplanasi Berbagai Tema Beserta Ciri dan Strukturnya

ADVERTISEMENT

15 Contoh Teks Eksplanasi Berbagai Tema Beserta Ciri dan Strukturnya

Ni - detikEdu
Rabu, 06 Des 2023 07:00 WIB
Apa yang Dimaksud Teks Persuasi
Foto: Ilustrasi menulis (Thought Catalog/Unsplash)
Jakarta -

Teks eksplanasi merupakan salah satu jenis teks yang menjelaskan tentang suatu fenomena tertentu. Istilah eksplanasi sendiri berasal dari bahasa Inggris yaitu explanation yang artinya keterangan atau penjelasan.

Dikutip dari buku Metamorfosis Teks Eksplanasi dalam Kehidupan oleh Rizka Desriani dkk, dalam teks eksplanasi fenomena yang dijelaskan dapat berupa fenomena budaya, alam, sosial, dan lainnya. Fungsi utama teks ini adalah untuk memberikan penjelasan mengenai fenomena yang dibahas.

Dalam penulisannya, teks eksplanasi perlu memperhatikan ciri-ciri kaidah penulisan dan struktur teks sebagai pedomannya. Secara umum teks eksplanasi memiliki ciri sebagai teks yang berbentuk penjelasan suatu hal. Namun, untuk lebih detailnya, contoh hingga ciri-ciri teks eksplanasi adalah seperti yang diuraikan di bawah ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Contoh Teks Eksplanasi

Berikut ini disajikan beberapa contoh teks eksplanasi untuk memudahkan detikers memahami bagaimana bentuk dari teks eksplanasi itu. Contoh-contoh teks eksplanasi ini diambil dari laman Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), buku Metamorfosis Teks Eksplanasi dalam Kehidupan yang disusun Rizka Desriani dkk, buku Indahnya Berkarya dengan Literasi yang disusun Beslina Afriani Siagian, SPd,MSi dkk, buku Pembelajaran Menulis Teks: Suatu Pendekatan Kognitif oleh Dr Dina Ramadhanti, MPd dkk, buku Buku Siswa Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas 8 oleh Heriyanto, SPd, MPd; buku Yuk, Ungkap Idemu Melalui Teks Persuasi hingga Teks Tanggapan oleh Minarni Try Astuti, buku BPSC Modul Bahasa Indonesia SD/MI Kelas VI: Buku Pendamping Siswa Cerdas Modul Bahasa Indonesia + Kunci Jawaban oleh Agus Sasono, buku Explore Bahasa Indonesia Jilid 2 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI oleh Imam Taufik dkk, buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan oleh Taufiqur Rahman, buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan oleh Taufiqur Rahman dan buku Kreatif Tematik Tema 6 Panas dan Perpindahannya Kelas V untuk SD/MI oleh Tim Tunas Karya Guru: Rusto Wibowo, MPd dkk.

1. Gunung Meletus

Gunung meletus adalah sebuah bencana alam yang diakibatkan oleh meletusnya gunung berapi. Gunung berapi bisa meletus sewaktu-waktu. Lahar yang dikeluarkan oleh gunung berapi berbeda-beda. Ada yang menyemburkan lahar panas ada juga yang mengeluarkan lahar dingin berupa lava dan material-material lainnya. Gunung berapi yang masih aktif bisa meletus kapan saja. Penyebab terjadinya gunung meletus adalah ekstrusi magma, yaitu kegiatan magma yang telah mencapai permukaan bumi.

ADVERTISEMENT

Gunung meletus biasa terjadi di daerah-daerah dataran tinggi di mana ada gunung berapi di sekitarnya. Gunung meletus juga bisa disebabkan oleh gempa bumi (seisme). Peristiwa alam gunung meletus ini tidak terjadi secara berulang-ulang. Jadi, jangan takut atau khawatir berlebihan jika tinggal di daerah sekitar gunung berapi. Kenali saja gejala-gejala bencana alam ini supaya bisa menyelamatkan diri sewaktu-waktu dan jangan lupa selalu meminta pertolongan Tuhan.

2. Sistem Pencernaan Manusia

Sistem pencernaan manusia merupakan suatu mekanisme kompleks yang bertanggung jawab untuk mencerna makanan dan menyerap nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Dalam teks ini, kita akan menjelaskan secara mendalam tentang cara kerja sistem pencernaan manusia.

Sistem pencernaan manusia dimulai di mulut, di mana makanan pertama kali masuk dan terkena enzim saliva. Selanjutnya, makanan bergerak ke lambung, di mana asam lambung bekerja untuk memecah lebih lanjut komponen makanan. Proses ini dikenal sebagai pencernaan mekanis dan kimiawi.

Setelah melalui lambung, makanan mencapai usus halus di mana penyerapan nutrisi terjadi. Dinding usus halus dilengkapi dengan vili dan mikrovili, yang bertugas menyerap nutrisi esensial seperti protein, lemak, dan karbohidrat. Nutrisi yang diambil kemudian disalurkan ke dalam aliran darah untuk didistribusikan ke seluruh tubuh.

Proses selanjutnya terjadi di usus besar, di mana air diserap dan sisa-sisa makanan diubah menjadi tinja. Fungsi usus besar adalah mengatur keseimbangan air dan mengeluarkan produk sisa yang tidak diperlukan oleh tubuh.

Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang cara kerja sistem pencernaan manusia, kita dapat menghargai kompleksitas proses ini dan pentingnya memelihara kesehatan pencernaan. Dengan pola makan seimbang dan hidrasi yang cukup, kita dapat mendukung fungsi sistem pencernaan untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

3. Terbentuknya Gunung Krakatau

Gunung Anak Krakatau merupakan kaldera atau fitur vulkanik yang terbentuk akibat erupsi besar Gunung Krakatau pada abad ke-19. Saat Gunung Krakatau meletus pada 1883, letusannya membentuk kaldera bawah laut. Kaldera ini membentuk gunung yang muncul hingga permukaan laut. Gunung ini pada akhirnya disebut Gunung Anak Krakatau.

Pada 27 Agustus 1883, Gunung Krakatau meletus. Pada saat itu, semburan abu vulkanik keluar dari puncak gunung setinggi 80 kilometer. Saat itu, terdengar dentuman yang dirasakan sampai ke Australia Tengah dan Pulau Rodriguez yang merupakan kepulauan di Samudera Hindia. Kejadian tersebut menyebabkan tsunami setinggi 30 meter dan menerjang pantai-pantai Teluk Betung, Lampung, dan pesisir Jawa Barat dari Merak sampai Ujung Kulon. Peristiwa besar tersebut menewaskan sekitar 36.000 orang. Selama peristiwa itu juga, Pulau Jawa dan Sumatera tertutup hujan abu. Letusan dahsyat itu membentuk kaldera bawah laut.

Kaldera yang terbentΓΌk dari bawah laut tersebut lama-kelamaan membentuk sebuah gunung yang disebut Gunung Anak Krakatau. Gunung tersebut terus tumbuh dari waktu ke waktu. Gunung Anak Krakatau bertambah tinggi 4-6 meter setiap tahunnya. Hingga Tahun 2018, ketinggian Gunung Anak Krakatau mencapai lebih dari 300 meter di atas permukaan laut.

Pada 22 Desember 2018, Gunung Anak Krakatau kembali erupsi yang menyebabkan tsunami di Selat Sunda. Tsunami tersebut menyebabkan bencana di Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menduga tsunami tersebut terjadi karena ada dua peristiwa yang terjadi secara bersamaan. Dua peristiwa tersebut adalah aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang tinggi di perairan Selat Sunda.

4. Pemanasan Global

Di era globalisasi ini, kemajuan teknologi semakin berkembang. Teknologi dalam era globalisasi tidak lepas dari peranan listrik. Teknologi di era globalisasi memerlukan listrik yang sangat besar. Hal tersebut dibuktikan dengan semakin banyak orang yang menggunakan alat elektronik, seperti HP, laptop, AC, dan kulkas. Penggunaan berbagai jenis barang elektronik akan menyebabkan pemborosan listrik. Penggunaan listrik yang berlebihan tentu akan berdampak negatif.

Pemanasan global menyebabkan perubahan: daerah yang dahulunya dingin suhunya dapat meningkat tajam dan daerah yang awalnya bersuhu panas dapat menjadi dingin. Dampak pemanasan global sangat mengerikan. Untuk itu, kita harus menghindari pemanasan global. Salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk menghindari pemanasan global adalah dengan berhemat energi listrik.

Kita tidak bisa menghindari kemajuan teknologi yang memerlukan banyak energi listrik di era globalisasi ini. Hal yang dapat kita lakukan adalah menghemat penggunaan energi listrik. Upaya kita menghemat energi listrik dapat menghindarkan kita dari pemanasan global.

5. Pasang Surut Air Laut

Air laut dapat mengalami pasang surut. Hal ini disebabkan oleh gravitasi bulan. Bagaimana prosesnya?

Pada bulan purnama, jarak air laut dengan pusat bulan lebih dekat daripada jarak pusat bumi dengan pusat bulan. Hal yang sama dapat terjadi di belahan bumi yang mengalami bulan baru. Pada saat itulah, gaya gravitasi bulan lebih kuat daripada bumi untuk menarik air laut. Air laut menjadi lebih tinggi terhadap permukaan bumi. Hal inilah dikenal dengan peristiwa air laut pasang.

Nah, peningkatan ketinggian air laut di bagian yang mengalami bulan baru atau bulan purnama akan mengambil jatah dari belahan Bumi lainnya, yaitu belahan Bumi yang tidak mengalami bulan purnama atau bulan baru. Hal ini menyebabkan belahan Bumi tersebut mengalami permukaan air laut yang surut.

Jadi, peristiwa pasang surut air laut bukanlah disebabkan oleh gravitasi Matahari, melainkan gravitasi Bulan. Walaupun bentuk Matahari lebih besar daripada Bulan, jarak Bulan lebih dekat ke Bumi daripada jarak Matahari ke Bumi.

KLIK HALAMAN SELANJUTNYA.... 6. Pendidikan Indonesia

6. Pendidikan Indonesia

Sistem pendidikan Indonesia dewasa ini mengalami suatu perubahan yang sangat signifikan. Perubahan tersebut berkaitan dengan kurikulum yang digunakan dalam dunia pendidikan Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam beberapa kesempatan menjelaskan bahwa kurikulum 2013 diprioritaskan pada sekolah-sekolah yang memiliki akreditasi A atau sekolah berstandar Internasional yang biasa disingkat dengan RSBI (Rintisan Sekolah Berstandar Internasional). Syarat keterjangkauan distribusi buku juga menjadi syarat terhadap sekolah pelaksana kurikulum 2013.

Kurikulum 2013 juga menitikberatkan kepada hubungan antara pembelajaran dengan rasa syukur pada pemberian Tuhan Yang Maha Esa kepada manusia selaku pengelola alam sekitar. Musliar Kasim, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, beranggapan bahwa kurikulum 2013 lebih menonjolkan praktek daripada hafalan. Selama ini, peserta didik banyak dibebani hafalan yang justru dirasa kurang meningkatkan kreativitas.

7. Tawuran

Tawuran adalah istilah yang merujuk pada bentrokan fisik atau kekerasan yang terjadi antara dua kelompok atau lebih dari individu, biasanya dalam konteks kelompok remaja atau pemuda. Fenomena ini melibatkan pertarungan fisik dan sering kali disertai dengan penggunaan senjata atau benda tumpul sebagai alat perkelahian. Tawuran sering kali terjadi di tempat-tempat umum seperti jalanan, sekolah, atau tempat-tempat keramaian.

Tawuran bisa dipicu oleh berbagai faktor, termasuk perbedaan pandangan, persaingan, penolakan, atau adu gengsi antara kelompok-kelompok yang terlibat. Beberapa faktor lain yang dapat memicu tawuran adalah masalah teritorial, urusan asmara, atau bahkan ketidaksepakatan dalam aktivitas sosial tertentu.

Tawuran sering kali membawa dampak negatif, baik bagi individu yang terlibat maupun masyarakat secara keseluruhan. Dampak fisik bisa berupa cedera serius atau bahkan kematian, sedangkan dampak sosial mencakup terganggunya ketertiban masyarakat, rasa takut, serta merusak citra lingkungan tempat tawuran terjadi.

Dalam kesimpulannya, tawuran adalah fenomena kekerasan fisik yang melibatkan kelompok individu, biasanya remaja atau pemuda. Penyebabnya dapat bervariasi, dan dampaknya merugikan bagi individu dan masyarakat.

8. Gempa Bumi

Gempa bumi yaitu munculnya suatu guncangan yang biasanya disebabkan oleh suatu pergerakan, yang berasal dari lapisan batu bumi. Guncangan tersebut diakibatkan oleh getaran dari dasar bumi. Getaran ini terdapat pada beberapa daerah tertentu yang kemudian mengakibatkan guncangan. Daerah-daerah munculnya tersebut merupakan daerah gunung yang aktif, atau di sepanjang lautan yang cukup luas.

Gempa bumi juga dapat disebabkan oleh munculnya suatu gerakan atau adanya pergeseran di lapisan dasar bumi yang sangat kuat. Sehingga terjadilah gempa bumi. Gempa bumi yang terjadi sangat cepat, sehingga efeknya sangat terasa dan terlihat di lingkungan sekitar. Bahkan getarannya bisa mencapai ke segala penjuru sehingga membuat suatu bangunan menjadi rata. Tak jarang kejadian itu juga menyebabkan korban jiwa berjatuhan. Penyebab gempa bumi ini dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu gempa vulkanik dan gempa tektonik.

Gempa vulkanik merupakan jenis gempa yang disebabkan oleh meletusnya gunung berapi dengan skala terbesar. Gempa vulkanik ini terbilang lebih jarang terjadi, jika dibandingkan dengan peristiwa gempa tektonik. Gempa tektonik adalah lapisan kerak bumi yang sifatnya lunak, yang kemudian menimbulkan pergerakan atau pergeseran.

Gempa bumi ini bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Khususnya di daerah tertentu, contohnya pada perbatasan plat Pasifik. Mengapa hal itu bisa terjadi? Karena sebagian besar daerah tersebut memang dikelilingi oleh gunung berapi. Itulah sebabnya area tersebut disebut dengan lingkaran api.

9. Sampah

Sampah sangat mengganggu kehidupan dan lingkungan masyarakat, serta efeknya tidak baik bagi kesehatan. Sampah dibagi menjadi 2 jenis yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Yang dimaksud dengan sampah organik adalah, sampai yang mampu diuraikan oleh bakteri. Contohnya jenis sayuran, dedaunan yang sudah mengering, dan sisa makanan bekas. Sedangkan sampah anorganik adalah, jenis sampah yang sifatnya sulit diuraikan. Contohnya plastik, botol, kaleng, dan lain sebagainya.

Jika sampah dibiarkan menumpuk, maka akan menimbulkan bau yang tak sedap. Udara yang berada di sekitarnya pun akan tercemar, dan menimbulkan berbagai macam penyakit. Misalnya penyakit muntaber dan Demam Berdarah Dengue (DBD).

Keberadaan sampah tersebut juga dapat menimbulkan berbagai macam bencana, misalnya bencana alam longsor atau banjir. Sampah yang ditimbun di sungai, suatu ketika akan menghambat aliran sungai tersebut sehingga air sungai meluap, dan luapannya akan sangat menyulitkan segala aktivitas kita sehari-hari.

10. Terbentuknya Pelangi

Sinar matahari adalah cahaya polikromatik yang terdiri atas banyak warna. Warna putih dari sinar matahari merupakan gabungan dari berbagai sinar dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Sementara itu, mata manusia mampu menangkap setidaknya tujuh warna yang terkandung dalam pelangi, yaitu merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

Pelangi terlihat sebagai busur dari permukaan bumi karena sudut pandang mata manusia yang terbatas. Pelangi hanya dapat dilihat ketika hujan turun bersamaan dengan matahari yang sedang bersinar. Posisi manusia harus berada di antara matahari dan tetesan air. Selain itu, posisi manusia harus membelakangi matahari. Matahari, mata manusia yang mengamati, dan pusat busur pelangi berada dalam garis lurus.

KLIK HALAMAN SELANJUTNYA.... 11. Terbentuknya Sinkhole

Sinkhole di Kedisan, Tegallalang, Gianyar.Sinkhole di Kedisan, Tegallalang, Gianyar. Foto: Sinkhole di Kedisan, Tegallalang, Gianyar. (Dok. BPBD Gianyar)

11. Terbentuknya Sinkhole

Sinkhole adalah lubang pada tanah yang terbentuk secara tiba-tiba. Lubang tanah ini disebabkan oleh tekanan terhadap permukaan tanah yang terjadi ketika sebuah lapisan bawah tanah melemah dan tak mampu menopang struktur lapisan di atasnya.

Sinkhole dapat terjadi akibat proses alam, yaitu ketika sub permukaan tanah larut dan membuat rongga bawah tanah. Peristiwa ini sering terjadi pada batuan di bawah permukaan tanah yang mudah dihanyutkan oleh sirkulasi air tanah, seperti batu gamping. Oleh karena itu, daerah yang berbatuan gamping atau limestone berpotensi terjadi sinkhole.

Adapun proses terjadinya sinkhole diawali dengan adanya sebuah retakan kecil. Kemudian, retakan kecil tersebut membentuk sebuah lubang. Akibatnya, lubang tersebut terisi air. Makin lama, air yang mengisi lubang tersebut membentuk aliran sungai di bawah tanah. Aliran sungai di bawah tanah menyebabkan erosi sehingga memunculkan rongga di bawah tanah. Proses ini berlangsung terus-menerus dengan mengikis batuan di atasnya. Akhirnya, rongga tersebut menjadi lebar sehingga menyebabkan batuan bagian atasnya tak mampu menahannya. Batuan tersebut jatuh memenuhi lubang. Akan tetapi, lubang bisa saja tidak tertutupi seluruhnya jika volume lubang lebih besar daripada batuan yang menopangnya.

Walau peristiwa sinkhole di Indonesia belum pernah diberitakan, masyarakat Indonesia tetap harus waspada karena fenomena sinkhole tidak hanya terjadi akibat proses alam. Berdasarkan beberapa penelitian, sinkhole dapat terjadi akibat eksploitasi manusia. Kegiatan manusia yang berlebihan dalam penggunaan air tanah dapat menjadi penyebab terjadinya sinkhole. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia harus bijak dalam penggunaan air tanah untuk mencegah terjadinya sinkhole.

12. Energi Panas

Energi panas sangat penting bagi kehidupan manusia sehari-hari. Mengeringkan pakaian, menyetrika pakaian, dan memasak makanan memerlukan energi panas. Matahari adalah sumber cahaya dan sumber panas yang sangat penting bagi makhluk hidup. Matahari sudah bersinar sejak jutaan tahun yang lalu dan kita dapat memanfaatkan sinar dan panasnya itu.

Sekarang, coba rapatkan kedua tanganmu, lalu gosok-gosokkan! Apa yang kamu rasakan? Jika kedua telapak tanganmu dirapatkan dan digosok-gosokkan, maka akan timbul panas. Panas tersebut timbul akibat gesekan permukaan kedua telapak tanganmu. Energi panas menyebabkan tangan menjadi terasa hangat. Makin hangat sebuah benda, makin banyak energi yang dimilikinya.

Jadi, bukan hanya matahari yang menjadi sumber energi panas. Energi panas dapat diperoleh dari berbagai sumber lainnya. Gesekan dua benda menyebabkan timbulnya energi panas. Semua yang dapat menghasilkan panas disebut sumber panas.

13. Terjadinya Hujan

Jumlah air di alam ini selalu tetap dan mengikuti "siklus hidrologi". Siklus hidrologi adalah peredaran air yang terus berlangsung dari atmosfer ke Bumi dan kembali ke atmosfer melalui proses evaporasi, kondensasi, dan presipitasi. Akibat panas Matahari, air di permukaan Bumi berubah wujud menjadi gas/uap dalam proses evaporasi. Evaporasi bisa terjadi melalui air (sungai, reservoir, waduk, dan air laut) dan tanaman.

Tanaman menyerap air melalui akar. Energi panas matahari menyebabkan air di dalam tanaman keluar dalam wujud uap. Proses pengambilan air oleh akar tanaman dan penguapan dari dalam tanaman disebut transpirasi. Uap berubah menjadi air karena perbedaan temperatur di atmosfer. Butir-butir air terjadi karena tetesan air kecil (tiny droplet) yang timbul akibat kondensasi berbenturan dengan tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan udara. Adanya gravitasi menyebabkan butir-butir air itu turun Bumi, yang disebut dengan hujan atau presipitasi. Jika temperatur udara turun sampai di bawah 0Β° Celcius, butiran air akan berubah menjadi salju. Ketika sampai ke Bumi, air hujan mengalir dan bergerak dari daerah yang tinggi ke daerah yang rendah. Aliran air ini disebut aliran permukaan tanah karena bergerak di atas muka tanah.

Aliran ini akan masuk daerah tangkapan yaitu daerah aliran menuju ke sistem jaringan sungai, sistem danau, atau waduk. Dalam sistem sungai, aliran ini mengalir mulai dari sistem sungai kecil ke sistem sungai yang besar dan akhirnya menuju mulut sungai atau sering disebut estuari, yaitu tempat bertemunya sungai dengan laut.

14. Perpindahan Kalor

Pernahkah kamu menyetrika baju atau menyalakan api unggun? Kita menyetrika dengan cara menggosok-gosokkan setrika ke baju. Kain baju yang telah disetrika akan terasa hangat. Hal ini karena panas dari setrika berpindah ke kain. Pada kejadian api unggun, panas api menyebabkan udara di sekitarnya menjadi lebih hangat. Meskipun berada beberapa meter dari api unggun, kita masih merasakan kehangatan api unggun tersebut. Peristiwa-peristiwa tersebut menunjukkan bahwa panas atau kalor dapat berpindah.

Kalor selalu berpindah dari benda (tempat) yang lebih panas ke benda (tempat) yang lebih dingin. Kalor dapat berpindah melalui tiga cara, yaitu konduksi (hantaran), konveksi (aliran), dan radiasi (pancaran). Konduksi dan konveksi merupakan perpindahan kalor melalui perantara (penghantar). Adapun radiasi terjadi tanpa melalui perantara.

1. Konduksi adalah perpindahan kalor melalui zat perantara yang tidak disertai perpindahan zat perantaranya. Penghantar pada peristiwa konduksi adalah benda padat, seperti besi, baja, dan kayu.

2. Konveksi adalah perpindahan kalor yang disertai perpindahan zat perantaranya. Pada konveksi, panas merambat melalui zat cair dan gas.

3. Radiasi adalah perpindahan kalor yang tidak memerlukan zat perantara. Contoh radiasi adalah panas matahari yang sampai ke bumi melalui ruang angkasa. Ruang angkasa merupakan ruang hampa sehingga tidak ada udara dan zat-zat lain yang merambatkan kalor dari matahari ke bumi.

15. Mengapa Air Laut Asin?

Laut adalah kumpulan air yang menghubungkan suatu benua dengan benua lain dan suatu pulau dengan pulau lain. Laut merupakan kumpulan air asin yang sangat banyak dan luas di permukaan bumi. Mengapa air laut asin?

Air laut asin karena mengandung kadar garam yang tinggi. Air laut memiliki kadar garam rata-rata 3,5%. Artinya, dalam 2,5 liter (2.500 ml) air laut terdapat 60 gram garam. Sebetulnya, rasa asin pada air laut berasal dari daratan. Pada saat terjadi hujan di daratan, air akan meresap ke dalam tanah. Air itu sedikit demi sedikit akan keluar lagi melalui sungai-sungai dan akhirnya mencapai laut. Pada saat perjalanan menuju ke laut tersebut, air dari daratan juga membawa garam-garam mineral. Seperti kita ketahui, garam mineral terdapat dalam batu- batuan dan tanah. Garam-garam dari daratan yang terbawa air itu akhirnya berkumpul di laut sehingga laut dipenuhi garam-garam mineral dari seluruh penjuru dunia.

Permukaan laut yang luas membuat penguapan air juga besar. Pada saat terjadi penguapan di laut, hanya air yang menguap, sedangkan garam-garam mineral tetap tinggal di laut. Ombak laut yang memukul pantai juga dapat membawa garam yang terdapat pada batu-batuan. Jadi, proses mengalirnya air sambil membawa garam mineral dari daratan, penguapan air laut, dan aktivitas ombak pemecah karang yang membawa garam membuat air laut menjadi asin.

KLIK HALAMAN SELANJUTNYA.... Ciri Teks Eksplanasi

Ciri Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi memiliki beberapa ciri khas yang menjadi karakteristiknya. Supaya lebih mudah mengidentifikasi jenis teks eksplanasi ini, simak ciri-cirinya sebagai berikut:

  1. Terdapat fakta yang dibahas dan biasanya diikuti penjelasan ilmiah atau keilmuan
  2. Informasinya bersifat faktual, artinya kejadian yang nyata terjadi
  3. Bersifat informatif dengan tidak mengarahkan pembaca pada opini tertentu
  4. Adanya urutan kalimat dengan kata pertama, kedua, berikutnya, dan sebagainya
  5. Menjelaskan proses terjadinya suatu fenomena disertai sebab akibat
  6. Fokus pada topik hal umum bukan tentang manusia
  7. Menggunakan kata kerja material dan aktif
  8. Menggunakan istilah ilmiah atau kata serapan
  9. Menggunakan konjungsi dan kata kausal

Struktur Teks Eksplanasi

Selain ciri-ciri, teks eksplanasi juga memiliki struktur yang jelas dan berpengaruh pada isi teks. Struktur yang baik akan mempermudah pembaca memahami teks eksplanasi. Struktur tersebut di antaranya:

Pernyataan umum

Bagian ini berisi penjelasan umum mengenai fenomena yang terjadi dan berperan sebagai pengantar tentang apa yang dibahas

Urutan sebab akibat

Bagian ini menjelaskan mengenai topik yang dibahas secara lebih detail. Disajikan secara runtut dan menggunakan teknik urutan dalam penulisan kalimatnya.

Interpretasi

Bagian penutup dan bersifat opsional tidak harus ada di teks. Biasanya berisi intisari dari keseluruhan isi dan dapat berwujud kesimpulan atau opini dari penulis mengenai topik.

Nah, itu dia 15 contoh teks eksplanasi dengan berbagai tema beserta ciri dan struktur teksnya. Selamat belajar!


Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads