Kecerdasan manusia purba seperti spesies Neanderthal selalu menjadi subjek penelitian yang menarik bagi ilmuwan. Penelitian banyak dilakukan untuk mengetahui apa saja bentuk kecerdasan yang mereka miliki.
Belum lama ini, ilmuwan dari Universitas Trento, Italia mengungkap bukti kecerdasan Neanderthal melalui penggalian selama dua dekade di Portugal. Diketahui, Neanderthal secara cerdas menggunakan api, menunjukkan keterampilan yang mirip dengan Homo Sapiens.
Menurut peneliti, Neanderthal yang tahu cara membuat dan menggunakan api telah membantu membuktikan bahwa kecerdasan Neanderthal setara dengan Homo sapiens, yang hidup ribuan tahun kemudian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukti Neanderthal Sama Cerdasnya dengan Homo Sapiens
Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang kecerdasan Neanderthal, para peneliti melakukan penggalian selama dua dekade di Gruta de Oliveira, sebuah situs arkeologi terpenting pada Paleolitik Tengah di Portugal.
Penggalian ini dilakukan secara sistematis dan sangat akurat. Mereka menemukan sekitar selusin perapian yang menunjukkan bukti penggunaan api oleh Neanderthal, sebagaimana dikutip dari Scitech Daily.
Meskipun kesepakatan umum di antara para arkeolog adalah bahwa Neanderthal tahu cara menggunakan api yang dipicu oleh proses alami seperti petir, penelitian ini membuktikan bahwa Neanderthal tidak hanya mengandalkan api alami.
Mereka dapat membuat api dengan sengaja, memberi makan dengan kayu, dan menggunakannya untuk memasak, memanaskan, dan pertahanan.
Perapian dan Sisa Makanan
Para arkeolog menemukan sekitar selusin perapian di berbagai tingkat stratigrafi di area penggalian sekitar 30 meter persegi dan kedalaman 6 meter.
"Kami menemukan tulang terbakar, kayu terbakar, dan sisa abu. Dan batu di bawahnya telah memerah karena panas: ini adalah detail yang penting karena menunjukkan kepada kita bahwa struktur tersebut berada pada posisi utama. Dan itu selalu ada di sana," kata Diego Angelucci, seorang arkeolog dari Universitas Trento sekaligus penulis penelitian ini.
"Api merupakan elemen fundamental dalam kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini membuat tempatnya nyaman dan membantu sosialisasi. Hal ini mengembalikan gagasan dasar tentang rumah yang mungkin juga dapat diterapkan pada mereka," tambahnya.
Temuan ini menunjukkan bahwa Neanderthal secara teratur memasak makanan mereka di dalam gua. Dalam hal ini, api telah menjadi elemen fundamental dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Selain itu, struktur perapian ini dimungkinkan merupakan tempat kumpul dan sosialisasi, mirip dengan gagasan tentang "rumah."
Pola Makan yang Bervariasi
Dalam situs galian, para peneliti juga menemukan sisa-sisa makanan seperti daging kambing, rusa, kuda, auroch, badak, dan kura-kura yang sudah dimasak.
Selain itu, dalam penggalian lain di gua yang menghadap ke Laut Mediterania bagian barat dekat Cartagena (Spanyol), ditemukan sisa-sisa ikan, kerang, dan moluska, bahkan kacang pinus panggang.
Ini menunjukkan bahwa Neanderthal memiliki pola makan yang bervariasi dan menggunakan api untuk memasak makanan mereka.
Meskipun para arkeolog belum dapat menentukan secara pasti bagaimana Neanderthal menyalakan api, penggalian ini memberikan bukti kuat tentang penggunaan rutin dan terampil mereka dalam mengendalikan api.
"Mungkin mereka melakukan hal yang sama seperti pada zaman Neolitikum, yaitu membenturkan batu api ke batu lain untuk menimbulkan percikan api pada sumbu, seperti sarang kering misalnya. Ini adalah teknik prasejarah yang ditemukan dengan mempelajari Γtzi, Manusia Es. Namun sejauh ini kami belum menemukan bukti mengenai hal tersebut," tutur peneliti.
Cara Neanderthal Berburu
Melansir laman Human Origins Initiative, sejumlah peneliti meyakini bahwa Neanderthal adalah pemburu musiman yang terspesialisasi, mengambil keuntungan dari berbagai sumber makanan.
Mereka menggunakan tombak kayu tajam untuk berburu dan membantai hewan besar seperti rusa kutub di musim dingin dan rusa merah di musim panas.
Di wilayah pesisir, mereka juga mengambil sumber daya laut seperti moluska, anjing laut, lumba-lumba, dan ikan. Analisis isotop pada tulang Neanderthal menunjukkan bahwa makanan mereka terutama terdiri dari daging.
Namun, plak pada gigi geraham mereka mengandung butiran pati, menunjukkan bahwa mereka juga memakan tumbuhan.
Selain itu, Asimetri lengan kiri-kanannya juga menunjukkan bahwa mereka berburu dengan menusukkan (bukan melempar) tombak yang memungkinkan mereka membunuh hewan besar dari jarak yang aman.
(faz/faz)