Pernahkah bertanya-tanya, saat astronaut sedang menjalankan misi di luar angkasa, makanan apa yang mereka konsumsi ya?
Ternyata, secara tradisi NASA, makanan pertama yang dimakan astronot sebelum berangkat ke luar angkasa adalah sarapan dengan steak dan telur yang dicuci dengan jus jeruk.
Sedangkan pada menu minuman, teh pernah disajikan kepada Alan Shepard pada 5 Mei 1961, sebelum peluncurannya di Freedom 7.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Arsip NASA, selain teh, seperti kopi tidak diperbolehkan dikonsumsi selama 24 jam sebelum keberangkatan karena membuat Shepard tetap terjaga, sebagaimana dilansir dari Space.
Menu yang Sedikit Mengandung Serat
Menu-menu seperti itu dirancang oleh Beatrice Finkelstein dari Aerospace Medical Laboratory dengan memilih menu mengandung sedikit serat agar menjadi residu atau buang air besar lebih sedikit.
Shepard juga tidak perlu makan apapun selama penerbangan di luar angkasa.
Namun berbeda dengan Yuri Gagarin yang selama 108 menit penerbangannya dengan menghisap daging sapi dan pasta hati dari tabung. Meski para ilmuwan ragu apakah mungkin menelan dalam gravitasi nol.
Selama dekade berikutnya, waktu yang dihabiskan para astronot bertambah menjadi hitungan hari, bulan, dan kadang tahunan, sehingga kebutuhan makanan serta sanitasi sangat penting.
Makanan Astronaut Saat di Luar Angkasa
Pada misi Apollo, NASA berhasil menemukan wadah sendok untuk penerbangan ke Bulan. Kantong plastik ini berisi makanan dehidrasi yang dikonsumsi dengan cara menambahkan air panas.
"Varietasnya memuaskan dan jumlahnya cukup untuk memuaskan rasa lapar mereka dan mempertahankan kinerja mereka," kata ilmuwan NASA dalam Nutrition Today tahun 1969.
Begitu pula pengakuan dari astronaut Don Thomas yang memberikan tanggapan terkait makanan luar angkasa.
"Makanan luar angkasa sangat mirip dengan makanan berkemah. Makanan tersebut dikeringkan beku," imbuhnya.
Makanan luar angkasa memang sering dimasak dengan menggunakan air panas, meski pesawat luar angkasa memiliki oven, seperti yang dimiliki ISS.
Makanan lebih dari sekedar bahan bakar bagi para astronot dan berperan penting dalam kesehatan mental karena mengingat makanan rumah.
"Kami diperbolehkan membawa makanan ringan ke landasan jika terjadi penundaan cuaca. Makanan favoritku adalah pizza dan NASA membuatkannya untukku, saya berpikir itu adalah pizza pertama di luar angkasa," kata Thomas.
Begitu pula pada tahun 2016, astronaut Tim Peake membawa makanan favoritnya yaitu sandwich bacon oleh chef Heston Blumenthal ke luar angkasa. Namun diketahui, roti dapat menghasilkan remahan yang mengganggu alat, sehingga kini astronaut memilih roti pipih atau tortilla.
Astronot Terry Virts bahkan menciptakan burger keju dengan memasukkan patty daging sapi, keju, pasta tomat, dan mustard Rusia dalam tortilla.
Kini para astronaut mendapatkan pengiriman makanan segar secara teratur berkat fasilitas dari ISS yang memberi makanan menjadi lebih baik dan bervariasi.
Pertimbangan Menu di Luar Angkasa
1. Teh dan Kopi
Menurut ISS tidak ada aturan khusus dalam menu teh dan kopi, sehingga para astronaut hanya menambahkan air panas untuk mengonsumsinya.
2. Garam dan Merica
Garam dan merica harus dalam bentuk cair agar tidak terhirup dan masuk ke mata. Garam dilarutkan dalam air dan lada dalam minyak food grade.
3. Peralatan Makan
Setiap astronaut mendapat paket berisi pisau, garpu, sendok, dan gunting. Tidak ada wastafel dapur atau mesin cuci piring, sehingga semua dibersihkan dengan tisu.
4. Alat Pendingin
Terdapat MERLIN yang menjadi alat pendingin pengganti freezer dengan suhu antara minus 20 derajat celcius dan 48,5 derajat celcius. Alat ini bisa untuk pendingin suhu lingkungan dan makanan.
5. Saus Pedas
Sejak tahun 1960-an, para astronaut menyadari bahwa indera perasa mereka tidak bekerja secara efektif di luar angkasa. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi makanan yang dapat memuaskan mereka.
Hasil yang didapatkan bahwa saus pedas atau bumbu yang kuat dapat menambah kepuasan mereka.
Diperkirakan hilangnya kemampuan indera perasa adalah karena kurangnya gravitasi yang membuat cairan tubuh menumpuk di kepala dan menyumbat saluran hidung.
Sebab, sekitar 80% rasa yang dirasakan berasal dari apa yang dicium, sehingga berpengaruh pada indera perasa astronot.
Larangan Minuman Beralkohol di Luar Angkasa
Selain makanan atau minuman yang dipertimbangkan, ada juga yang dilarang. Di antaranya adalah minuman keras yang dilarang oleh ISS.
Sebab, alkohol dapat menyebabkan kemabukan pada astronaut yang mengendalikan stasiun ruang angkasa. Selain itu produk seperti obat kumur dan pembersih tangan juga dilarang.
Alkohol dalam produk dapat memengaruhi sistem pemulihan air dan mudah menguap yang dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan ISS.
Minuman beralkohol pernah dimasukkan dalam jatah kosmonaut Cognac dalam jumlah kecil karena rekomendasi dari dokter untuk membantu sistem kekebalan tubuh. Meski alasan tersebut bisa digunakan sebagai cara penyelundupan.
Penyelundupan alkohol lainnya pernah terjadi menurut buku Alcohol in Space: Past, Present, and Future, dimana melalui buku berlubang, karton jus, dan bahkan kantong pakaian.
Tapi saat ini alkohol juga sengaja dikirimkan ke ISS untuk tujuan sains tanpa membukanya. Seperti anggur merah yang pernah dibawa ISS selama setahun dan dibawa kembali ke Bumi.
Diketahui bahwa anggur merah dari luar angkasa lebih cepat menua daripada anggur merah yang ada di Bumi. Eksperimen lain yang mungkin akan dilakukan lagi, seperti menyelidiki pengaruh gaya berat mikro pertumbuhan tanaman anggur dan pengaruhnya terhadap bakteri, ragi, serta fermentasi.
(faz/faz)