Menjadi astronaut dan menjelajahi luar angkasa adalah impian banyak orang di seluruh dunia. Namun, kehidupan di luar angkasa jauh dari kata mudah, terutama dalam hal makanan dan minuman. Tanpa gravitasi, astronaut harus beradaptasi dengan cara makan dan minum yang berbeda untuk menjaga kesehatan serta kenyamanan selama berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Salah satu tantangan besar yang dihadapi astronaut adalah minum tanpa gravitasi. Biasanya, mereka menggunakan kantong khusus dengan sedotan untuk menghindari cairan melayang di udara. Namun, seorang astronaut NASA, Don Pettit, berhasil menciptakan solusi inovatif yang mengubah cara minum di luar angkasa.
Dilansir dari People (29/03), Don Pettit baru saja menciptakan Capillary Cup, sebuah cangkir tanpa gravitasi yang memungkinkan astronaut menikmati minuman seperti di Bumi. Dengan desain khusus, cangkir ini memungkinkan cairan tetap berada di dalamnya meskipun tidak ada gaya gravitasi yang menariknya ke bawah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pettit mendemonstrasikan penemuannya dalam sebuah video yang memperlihatkan dirinya menikmati kopi dengan cangkir tersebut melayang di udara.
"Meneguk kopi di pagi hari, tidak ada yang mengalahkan cangkir zero-g (zero gravity) untuk minum kopi di pagi hari," tulis Pettit dalam unggahan di platform X (Twitter), di mana ia memperkenalkan penemuannya.
Menikmati Aroma Kopi di Luar Angkasa
Salah satu keunggulan utama Capillary Cup adalah kemampuannya mempertahankan aroma kopi, sesuatu yang tidak bisa didapatkan jika menggunakan kantong minuman atau sedotan.
"Cangkir ini mengeluarkan aroma kopi, di mana 70% kenikmatan saat minum kopi berasal dari aromanya," ungkap Pettit.
Video demonstrasi ini diunggah sebagai tanggapan atas pertanyaan seorang netizen yang penasaran apakah aroma dan rasa kopi di luar angkasa tetap sama seperti di Bumi.
Kehidupan Astronaut dan Kopi di ISS
Selain membagikan inovasi barunya, Pettit juga sering berbagi pengalaman hidupnya di luar angkasa melalui platform X. Ia aktif memberikan wawasan mengenai sains dan teknologi yang digunakan di ISS, termasuk kebiasaan minumnya.
Dalam salah satu unggahannya, Pettit menanggapi komentar yang menyebut bahwa seseorang tidak boleh bermain-main dengan makanan mereka.
"Di luar angkasa, kalian bisa bermain dengan makanan dan kita bisa menyebutnya sebagai sains (ilmu pengetahuan)," balasnya dengan nada bercanda.
Namun, tidak semua kabar mengenai kopi di luar angkasa menyenangkan. Pada 22 Maret lalu, Pettit mengungkapkan bahwa mesin espresso di ISS telah dikembalikan ke Bumi. Kini, para astronaut harus puas hanya dengan kopi instan sebagai satu-satunya pilihan minuman berkafein mereka.
Inovasi Capillary Cup ini menjadi langkah maju dalam meningkatkan kenyamanan astronaut saat berada di luar angkasa. Dengan teknologi yang terus berkembang, siapa tahu di masa depan kita bisa menikmati kopi dengan cara yang lebih praktis, bahkan di luar Bumi.
Baca selengkapnya di detikFood.
(sob/sud)