- Struktur Teks Negosiasi 1. Orientasi 2. Permintaan 3. Pemenuhan 4. Penawaran 5. Persetujuan 6. Pembelian 7. Penutup
- Tujuan Teks Negosiasi
- Ciri-ciri Teks Negosiasi
- Jenis Teks Negosiasi
- Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi
- Contoh Struktur Teks Negosiasi Contoh Struktur Teks Negosiasi 1 Contoh Struktur Teks Negosiasi 2
Teks negosiasi adalah sarana interaksi antara pihak-pihak yang terlibat dalam suatu masalah yang berusaha untuk mencapai tujuan yang berbeda.
Oleh karena itu, ada struktur teks negosiasi secara umum, sederhana, antara penjual-pembeli, hingga antara pengusaha/nasabah dengan pihak bank.
Lebih lanjut, pelajari penjelasan seputar teks negosiasi hingga contohnya berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Struktur Teks Negosiasi
Pada dasarnya, struktur teks negosiasi bergantung pada permasalahan yang akan dinegosiasikan.
Dikutip dari modul Bahasa Indonesia Kemdikbud Kelas X yang disusun oleh Sutji Harijanti, secara umum, struktur teks negosiasi terdiri dari 7, yaitu orientasi,
1. Orientasi
Orientasi adalah pandangan yang mendasari pikiran atau bentuk pengenalan topik/masalah kepada pihak yang bersengketa.
Struktur ini akan berisi kalimat pembuka, biasanya dibubuhi salam, yang berfungsi untuk memulai negosiasi.
2. Permintaan
Permintaan merupakan suatu hal berupa barang/jasa yang ingin dibeli oleh pembeli/konsumen ke penjual.
3. Pemenuhan
Pemenuhan permintaan dari penjual/pemberi jasa atas sesuatu yang diminta oleh pembeli.
4. Penawaran
Penawaran merupakan pernyataan pihak kedua untuk melakukan tawar-menawar, atas penolakan masing-masing. Tahap ini disebut sebagai puncaknya negosiasi.
5. Persetujuan
Persetujuan atau kesepakatan adalah keputusan akhir antara dua belah pihak, berdasarkan penawaran yang sudah dilakukan,
6. Pembelian
Pembelian adalah transaksi antara penjual dan pembeli atau ada keputusan konsumen jadi menerima/menyetujui penawaran itu atau tidak.
7. Penutup
Kalimat penutup atau salam penutup
Tujuan Teks Negosiasi
Utamanya, tujuan teks negosiasi adalah sebagai tanda untuk mencapai kesepakatan antara pihak yang memiliki kepentingan. Berikut beberapa tujuan dari teks negosiasi:
- Mencapai kesepakatan atas kesamaan persepsi yang juga saling pengertian dan persetujuan.
- Mencapai penyelesaian dari suatu masalah yang dihadapi bersama.
- Kedua pihak tidak dirugikan, yakni mencapai kondisi untuk saling menguntungkan (win-win solution).
Ciri-ciri Teks Negosiasi
Secara umum, ciri-ciri teks negosiasi adalah sebagai berikut.
- Menghasilkan kesepakatan untuk saling menguntungkan.
- Upaya dalam mengarahkan pada tujuan praktis.
- Mementingkan kepentingan bersama.
- Sarana dalam mencari penyelesaian.
Jenis Teks Negosiasi
Teks negosiasi dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
- Negosiasi berdasarkan situasi, contohnya negosiasi formal dan negosiasi informal.
- Negosiasi berdasarkan jumlah negosiator, contohnya negosiasi dengan pihak penengah dan negosiasi tanpa pihak penengah.
- Negosiasi berdasarkan untung-rugi, seperti negosiasi kolaborasi (win-win), negosiasi menghindari konflik (lose-lose), negosiasi akomodasi (lose-win), dan negosiasi dominasi (win-lose).
Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi
Adapun beberapa kaidah kebahasaan teks negosiasi, di antaranya:
- Menggunakan bahasa yang persuasif.
- Kalimatnya deklaratif (disampaikan dalam bentuk isi pernyataan untuk memberikan informasi maupun berita mengenai suatu hal).
- Berisi pasangan tuturan untuk menyampaikan maksud atau tujuan tertentu.
- Bahasa yang sopan.
- Kalimatnya efektif dan langsung.
- Menggunakan kata-kata konjungsi (seperti meskipun, walaupun, kalau).
- Bersifat memerintah dan memenuhi perintah yang disepakati.
- Menggunakan pronomina.
- Menggunakan kalimat pernyataan dan kontras.
Contoh Struktur Teks Negosiasi
Agar lebih paham, simak beberapa contoh struktur teks negosiasi berikut ini.
Contoh Struktur Teks Negosiasi 1
Ada seorang pengusaha yang sedang melakukan negosiasi dengan pegawai bank mengenai proposal peminjaman modal. Jenis negosiasi ini sejatinya sering dilakukan oleh banyak peminjam modal ke pihak bank.
Simak struktur bahasa negosiasi dalam percakapan berikut ini.
Pengusaha: Selamat pagi, Mbak. Di sini saya hendak membicarakan mengenai peminjaman modal yang ingin saya ajukan.
Pegawai Bank: Selamat pagi juga, Pak. Kami juga sudah membaca proposal peminjaman modal yang Anda ajukan. Menurut kami, usaha toko roti yang akan bapak buat ini cukup menarik.
Pengusaha: Iya Mbak. Saya berencana untuk beralih profesi dari karyawan kantor menjadi pengusaha roti.
Pegawai Bank: Telah dijelaskan dan rinciannya pada proposal bapak, bahwa dana yang dibutuhkan bapak sebesar Rp 90 juta. Berdasarkan pengalaman perusahaan kami, atas pengajuan modal yang sama oleh pengusaha lain, sebenarnya modalnya cukup Rp 80 juta saja. Sedangkan, pengembalian angsuran, sebesar Rp 5 juta per bulan termasuk bunganya. Bagaimana Pak?
Pengusaha: Apa tidak bisa dinaikkan lagi nominal peminjamannya? Saya merasa Rp 80 juta masih kurang untuk melengkapi usaha roti saya.
Pegawai Bank: Bagaimana jika Rp 85 juta, Pak? Itu nominal maksimal untuk pengajuan seperti ini, dengan jaminan sertifikat tanah yang akan dibangun toko tersebut.
Pengusaha: Baik Mbak, saya rasa nominal tersebut cukup.
Pegawai Bank: Baik jika begitu, Pak. Silahkan baca bekasnya secara teliti, beserta tanda tangan apabila setuju.
Pengusaha: (Setelah menandatangani) Baik Mbak, saya setuju. Saya ucapkan berterima kasih.
Pegawai Bank: Sama-sama Pak.
Contoh Struktur Teks Negosiasi 2
Pak Haris memiliki tetangga baru di samping rumahnya, tetangga baru itu bernama Pak Atep yang membuka usaha bengkel las. Namun, suara bengkel tersebut mengganggu bayi Pak Haris yang butuh istirahat saat siang.
Pak Haris: Selamat siang, Pak Atep. Maaf, saya mau membahas tentang suara bengkel Bapak yang mengganggu istirahat siang bayi saya.
Pak Atep: Oh, iya, Pak Haris. Saya minta maaf karena sudah mengganggu anak Bapak. Saya sedang mengusahakan untuk mengganti mesin las ini dengan yang baru nantinya. Suara mesin las baru nantinya akan lebih kecil dibandingkan dengan yang lama.
Pak Haris: Oh, begitu ternyata. Baiklah, terima kasih sudah mempertimbangkan hal tersebut, Pak. Saya minta maaf juga karena telah datang dan menegur Pak Atep seperti ini.
Pak Atep: Tidak apa-apa, tidak masalah Pak. Memang sudah seharusnya usaha saya tidak mengganggu siapa pun. Tapi, saya juga mempunyai solusi untuk Bapak. Pak Haris bisa memindahkan bayi Bapak ke ruang yang letaknya lebih di dalam.
Pak Haris: Iya, Pak, nanti saya juga akan memindahkan anak saya ke ruang belakang. Terima kasih sudah memahami kondisi saya, Pak.
Pak Atep: Sama-sama, Pak.
Itu tadi penjelasan mengenai struktur teks negosiasi, lengkap dengan unsur-unsur, tujuan, hingga contohnya. Semoga bermanfaat.
(khq/inf)