Pengertian Teks Negosiasi, Kaidah Bahasa, Struktur hingga Contoh Singkat

Pengertian Teks Negosiasi, Kaidah Bahasa, Struktur hingga Contoh Singkat

Melati Putri Arsika - detikSumbagsel
Kamis, 16 Jan 2025 09:29 WIB
Ilustrasi menulis kalimat dalam teks
Foto: Ilustrasi menulis (Pixabay/annazuc)
Palembang -

Materi teks negosiasi berguna bagi semua kalangan mulai dari siswa sekolah hingga pekerja dan pengusaha. Lalu, sudahkah memahami kaidah bahasa hingga contohnya?

Dikutip buku Teks Negosiasi milik Debby dan Mellisa, negosiasi berasal dari bahasa Inggris yakni negotiate yang berarti perundingan dengan strategi khusus. Strategi itu dikenal dengan win win strategy (sama-sama menang), win lose strategy (ada yang menang dan kalah), dan lose-lose strategy (sama-sama kalah).

Berdasarkan definisi secara bahasa tersebut dapat dipahami negosiasi merupakan proses tawar-menawar hingga mencapai suatu kesepakatan yang saling menguntungkan. Untuk mencapai hal itu perlu memahami struktur hingga kaidah bahasanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Teks Negosiasi

Teks negosiasi merupakan teks yang memuat interaksi sosial untuk mencapai kesepakatan antara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan berbeda. Kedua belah pihak memiliki hak yang sama yakni menerima dan saling memberi.

Pihak yang melakukan negosiasi berusaha menyelesaikan perbedaan atau pertentangan dengan cara berdialog. Tujuannya adalah sama-sama untung dan tidak saling merugikan. Hal ini bukanlah kegiatan asing dalam kehidupan sehari-hari.

ADVERTISEMENT

Salah satu contoh sederhana yakni ketika membeli sesuatu di toko atau pasar sering terjadi proses tawar-menawar. Tanpa disadari, hal itu merupakan bagian dari negosiasi. Harga yang disepakati itulah pencapaian saling menguntungkan.

Selain itu, negosiasi dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan genting seperti sengketa, perdebatan, politik, hukum, keluarga, suku dan lainnya. Karena itu ada kaidah kebahasaan yang diterapkan dalam teks tersebut.

Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi

Aturan tata bahasa atau kaidah yang digunakan dalam membuat teks negosiasi ada beberapa poin yang terdiri dari:

1. Menggunakan bahasa yang santun

2. Terdapat ungkapan persuasif atau bahasa yang membujuk

3. Berisi kalimat tuturan

4. Kesepakatan yang dihasilkan tidak merugikan kedua belah pihak

5. Bersifat memerintah dan memenuhi perintah

6. Tidak berargumen dalam satu waktu

7. Didasari argumen yang kuat dan disertai fakta

8. Minta alasan dari pihak mitra negosiasi

9. Jangan menyela argumen

Struktur Teks Negosiasi

Tidak hanya kaidah kebahasaan, teks ini memuat struktur dalam penulisannya. Struktur ini berguna untuk menyusun dialog antar pihak dari awal hingga akhir kesepakatan. Berikut penjelasannya:

1. Orientasi

Struktur pertama ini berisi kalimat pembuka. Biasanya dialami dengan ucapan salam. Tujuannya untuk memulai bernego.

2. Permintaan

Ketika sudah memasuki dialog, salah satu pihak akan bertanya mengenai barang atau jasa yang ingin dibeli.

3. Pemenuhan

Pihak lainnya menjawab atas permintaan tersebut dapat dipenuhi atau tidak. Supaya dapat lanjut ke proses berikutnya.

4. Penawaran

Apabila barang dan jasa sudah tersedia, kedua pihak yang meminta dapat melakukan proses penawaran. Ini merupakan puncak dari negosiasi.

5. Persetujuan

Setelah berkali-kali melakukan penawaran, terjadilah kesepakatan antara kedua belah pihak terhadap nego yang dilakukan.

6. Pembelian

Keputusan penawaran berakhir pada proses pembelian dari pihak untuk menyetujui nego tersebut atau tidak.

7. Penutup

Struktur terakhir berupa kalimat penutup yang diisi dengan ucapan salam atau terima kasih.

Secara umum, struktur negosiasi ini yakni negosiator, pembuka, isi dan penutup. Negosiator adalah orang yang bernego. Struktur tersebut bisa berbeda-beda tergantung pada jenis teks negosiasinya.

Contoh Teks Negosiasi Singkat

Ada banyak bentuk nego yang bisa dijadikan referensi. Inilah contoh singkat yang bisa dipilih untuk membuat teks negosiasi.

1. Negosiasi di Penjual dan Pembeli

Penjual: "Selamat pagi, Bu Heri. Wah sudah belanja macam-macam, ya?"
Bu Heri: "Iya, Pak. Nanti sore ada arisan. Jadi, hari ini rencananya masak agak lebih banyak dibandingkan biasanya."
Penjual: "Ohh. Itu kebetulan dagingnya segar-segar, Bu. Baru sampai Subuh tai. Belum kena freezer. Ibu mau daging apa? Kambing atau sapi."
Bu Heri: "Sapi saja, Pak."
Penjual: "Mau bagian mana, Bu. Paha atau iga."
Bu Heri: "Paha sekilo berapa, Pak?"
Penjual: "Masih sama kayak kemarin, Rp 110.000, Bu."
Bu Heri: "Kalau iga?"
Penjual: "Buat Bu Heri, saya berikan diskon jadi Rp 105.000 per kilonya."
Bu Heri: "Kalau begitu saya ambil daging bagian paha 1 kg, iga 1/5 kg. Harganya boleh kurang kan, Pak. Saya sudah beli banyak."
Penjual: "Ya, sudah. Khusus buat ibu, semuanya jadi Rp 210.000 saja."
Bu Heri: "Terima kasih, Pak. Bonus tulang, juga yak. Mau bikin kaldu soalnya."

2. Negosiasi Cuti Kerja

Karyawan: "Permisi, Bu. Bisa minta waktu sebentar?"
Atasan: "Ada apa, ya?"
Karyawan: "Begini, Bu. Istri saya tadi pagi melahirkan. Karena tidak dapat mengurus dapur, bisa saya meminta cuti kerja?"
Atasan: "Wah, selamat ya. Bayinya laki-laki atau perempuan?"
Karyawan: "Perempuan, Bu."
Atasan: "Perempuan atau laki-laki sama saja. Selamat ya sekali lagi. Oh iya, kira-kira berapa lama mau cutinya."
Karyawan: "Kalau boleh, dua minggu, Bu."
Atasan: "Itu terlalu lama, di perusahaan kita lagi banyak pekerjaan."
Karyawan: "Kalau begitu berapa lama ibu mengizinkan saya cuti."
Atasan: "Seminggu saja, saya? Tapi kamu harus menyelesaikan dulu pekerjaan yang ibu kasihkan tadi pagi. Saya rasa sore ini bisa selesai, dan kamu mulai cuti besok."
Karyawan: "Tampaknya harus lembur sampai malam, Bu. Tidak bisa selesai sore ini juga."
Atasan: "Gak masalah kan? Yang penting besok kamu bisa libur."
Karyawan: "Iya, Bu. Terima kasih atas kebijaksanaannya."

3. Negosiasi dengan Bank

Pengusaha: "Selamat pagi, Pak. Saya hendak membicarakan terkait peminjaman modal yang ingin saya ajukan."
Pegawai Bank: "Selamat pagi juga, Pak. Kamu juga telah membaca proposal peminjaman modal yang Anda ajukan. Menurut kami, usaha toko roti yang akan bapak buat cukup menarik."
Pengusaha: "Iya, Pak. Saya hendak beralih profesi dari karyawan kantor menjadi pengusaha roti."
Pegawai Bank: "Telah dijelaskan beserta rinciannya pada proposal bapak bahwa dana yang dibutuhkan bapak sebesar 80 juta. Berdasarkan pengalaman perusahaan kami, atas pengajuan modal serupa oleh perusahaan lain, sebenarnya modalnya cukup 70 juta teks saja. Sedangkan pengembalian angsuran sebesar 4 juta per bulan termasuk bunganya. Bagaimana Pak?"
Pengusaha: "Apa tidak bisa dinaikkan lagi nominal peminjamannya, Pak. Saya merasa 70 juta masih kurang untuk melengkapi usaha roti saya."
Pegawai Bank: "Bagaimana jika 75 juta, Pak? Itu nominal maksimal untuk pengajuan seperti ini dengan jaminan sertifikat tanah yang akan dibangun toko roti tersebut."
Pengusaha: "Baik, Pak. Saya rasa itu nominal yang cukup."
Pegawai Bank: "Baik jika begitu, Pak. Silahkan baca bekasnya secara teliti dan tanda tangan jika setuju.
Pengusaha: Baik, Pak. Saa setuju. Saya sangat berterima kasih.
Pegawai Bank: Sama-sama

Demikian pengertian teks negosiasi hingga struktur dan contoh yang bisa dijadikan referensi. Semoga berguna.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads