Struktur Teks Biografi yang Benar: Ciri, Unsur, Tujuan, Kaidah, Contohnya

Struktur Teks Biografi yang Benar: Ciri, Unsur, Tujuan, Kaidah, Contohnya

Insi Faiqoh - detikJateng
Rabu, 11 Sep 2024 15:10 WIB
Ilustrasi menulis kalimat dalam teks
Ilustrasi menulis struktur teks biografi yang benar. (Foto: Pixabay/annazuc)
Solo -

Pernahkah kamu membaca teks berisikan kisah seorang tokoh penting seperti Presiden Soekarno, R.A. Kartini, atau BJ. Habibie? Nah, itulah yang disebut dengan teks biografi.

Teks biografi adalah teks yang berisikan kisah seorang tokoh dalam mengarungi kehidupannya. Biasanya diangkat dari kisah orang-orang yang dapat dijadikan teladan. Seperti pahlawan, penemu, pengusaha, sastrawan, dan sebagainya.

Berikut penjelasan mengenai teks biografi mulai dari ciri-ciri, unsur, tujuan, kaidah bahasa, dan contoh teks yang dikutip dari Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia oleh Kemdikbud.

Ciri-Ciri Teks Biografi

Teks biografi tentu mempunyai beberapa ciri yang membedakannya dengan jenis teks lainnya. Berikut adalah ciri-ciri dari teks biografi:

  1. Berisi tentang fakta dari pengalaman hidup seorang tokoh.
  2. Memiliki bentuk penyajian narasi atau penceritaan.
  3. Menceritakan peristiwa penting yang pernah dialami tokoh dalam hidupnya, sehingga pembaca mendapatkan inspirasi, motivasi, dan teladan.

Unsur Teks Biografi

Teks biografi memiliki 3 unsur yang menjadi struktur teks biografi. Tiga unsur tersebut adalah orientasi, kejadian penting, dan reorientasi.

1. Orientasi

Bagian orientasi berisi informasi mengenai pengenalan dan latar belakang tokoh serta kisah atau peristiwa yang akan diceritakan selanjutnya. Informasi yang dimaksud berkenaan dengan ihwal siapa, kapan, di mana, dan mengapa.

2. Kejadian penting

Bagian kedua ini berisi rangkaian peristiwa yang disusun secara kronologis, menurut urutan waktu, yang meliputi kejadian-kejadian utama yang dialami tokoh. Umumnya berisi peristiwa penting atau masalah yang pernah tokoh alami. Dalam bagian ini mungkin pula disertakan komentar-komentar pencerita pada beberapa bagiannya.

3. Reorientasi

Bagian reorientasi berisi komentar evaluatif atau pernyataan simpulan mengenai rangkaian peristiwa yang telah diceritakan sebelumnya. Bagian ini sifatnya opsional, yang mungkin ada atau tidak ada di dalam suatu cerita ulang.

Tujuan Teks Biografi

Biografi termasuk dalam cerita ulang. Berdasarkan fungsi atau pun tujuannya, cerita ulang dikategorikan sebagai teks narasi, yakni teks yang bertujuan untuk mengisahkan suatu peristiwa dengan senyata-nyatanya sehingga pembaca seolah-olah menyaksikan langsung peristiwa itu.

Secara umum, teks biografi bertujuan untuk menceritakan kehidupan seorang tokoh, mulai dari latar belakang keluarga, pendidikan, dan pengalaman hidupnya. Sehingga, pembaca dapat mengambil hikmah atau menjadikannya sebagai inspirasi dan menerapkannya di dalam kehidupan mereka.

Kaidah Bahasa Teks Biografi

Teks biografi tentunya memiliki kaidah kebahasaan tertentu yang menjadi kekhasan teks biografi. Berikut beberapa kaidah kebahasaan yang dominan dipakai dalam teks biografi, antara lain:

  • Menggunakan kata ganti orang ketiga tunggal secara bervariasi. Contohnya: ia, dia, beliau.
  • Banyak menggunakan kata kerja tindakan untuk menjelaskan peristiwa-peristiwa atau perbuatan fisik yang dilakukan oleh tokoh. Contohnya: belajar, membaca, berjalan.
  • Banyak menggunakan kata deskriptif untuk memberikan informasi secara rinci tentang sifat-sifat tokoh. Contohnya: jenius, rajin, ulet.
  • Banyak menggunakan kata kerja mental dalam rangka penggambaran peran tokoh. Contohnya: memahami, menyetujui, menginspirasi.
  • Banyak menggunakan kata sambung, kata depan, atau pun nomina yang berkenaan urutan dengan waktu. Contohnya: sebelum, sudah, hingga.

Contoh Teks Biografi dan Strukturnya

Berikut ini contoh teks biografi beserta strukturnya dari tokoh B.J. Habibie.

Orientasi

B.J. Habibie adalah salah satu tokoh panutan dan menjadi kebanggaan bagi banyak orang di Indonesia. Beliau adalah Presiden ketiga Republik Indonesia. Nama dan gelar lengkapnya Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie. Beliau dilahirkan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936.

Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo. Habibie menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 dan dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.

Kejadian Penting

Habibie menjadi yatim sejak bapaknya yang meninggal dunia pada 3 September 1950 karena terkena serangan jantung. Setelah ayahnya meninggal, Ibunya menjual rumah dan kendaraannya kemudian pindah ke Bandung bersama anak-anaknya. Ibunya membanting tulang membiayai kehidupan anak-anaknya.

Di Indonesia, Habibie menjadi Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT selama 20 tahun, ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), memimpin perusahaan BUMN strategis, dipilih menjadi Wakil Presiden RI dan menjadi Presiden RI ke 3 setelah Soeharto mundur pada tahun 1998. Pada masa jabatan Habibie, terjadi referendum di Timor Timur, sampai akhirnya Timor Timur memisahkan diri dari Indonesia.

Dalam masa jabatannya yang singkat, B.J. Habibie telah meletakkan dasar bagi kehidupan demokrasi dan persatuan wilayah di Indonesia dengan disahkannya undang-undang tentang otonomi daerah dan undang-undang tentang partai politik, UU tentang Pemilu dan UU tentang susunan kedudukan DPR/MPR.

Reorientasi

Turun dari jabatan sebagai Presiden, Habibie kembali ke Jerman bersama keluarga. Pada tahun 2010, Ainun meninggal dunia karena kanker. Sebagai terapi atas kehilangan orang yang dicintai, Habibie membuat tulisan tentang kisah kasih dengan Ainun, yang kemudian dibukukan dengan judul "Ainun dan Habibie". Buku ini telah difilmkan dengan judul yang sama.

Itulah penjelasan mengenai struktur teks biografi yang benar mulai dari ciri, unsur, tujuan, kaidah, dan contohnya. Semoga membantu!

Artikel ini ditulis oleh Insi Faiqoh peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sto/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads