Kementerian Agama (Kemenag) RI bakal buka madrasah terpadu di IKN (Ibu Kota Negara). Menag Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan hal ini saat memberi arahan pada rapat koordinasi pimpinan kantor wilayah Kemenag Provinsi Kalimantan Timur pada Rabu (22/2/2023).
Menag meminta kepala kantor wilayah Kaltim untuk segera berkoordinasi mengenai pembangunan ini, baik dari segi anggaran, lokasi, dan sejumlah hal teknis lainnya.
"Beberapa hari lalu, diminta Presiden membuat sekolah terpadu di IKN, dari madrasah ibtidaiyah hingga madrasah aliyah. Saya sudah minta Dirjen Pendis untuk segera tindaklanjuti," ujarnya, dikutip dari laman resmi Kemenag.
Menag berharap madrasah ini dapat terealisasi pada 2023. "Karena harus terealisasi tahun ini, saya harapkan untuk bertindak cepat," katanya lagi.
Dia juga meminta para pimpinan wilayah Kalimantan Timur untuk mendukung rencana ini. "Tahun ini tinggal 10 bulan lagi, jadi semua harus bergandengan tangan agar mampu merealisasikan tugas dari Presiden," sebutnya.
Pria yang biasa disapa Gus Men itu menegaskan beberapa hal yang wajib diperhatikan dalam proyek ini, salah satunya lahan yang luas. Dia meminta jajaran segera berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Menag menyebut, Presiden Jokowi meminta upacara kemerdekaan tahun depan sudah di IKN.
Pada momen tersebut, Menag turut menandatangani prasasti sembilan gedung sarana dan fasilitas di Provinsi Kalimantan Timur yang dibangun dengan pembiayaan dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Beberapa gedung yang diresmikan itu adalah:
1. Balai Nikah dan Manasik Haji KUA Batu Sopang, Kab. Paser,
2. Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu Kab. Paser,
3. Gedung Madrasah Aliyah Negeri 2 Samarinda,
4. Balai Nikah dan Manasik Haji KUA Bontang Utara, Kota Bontang,
5. Balai Nikah dan Manasik Haji KUA Kec. Samarinda Utara, Kota Samarinda,
6. Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Kutai Timur,
7. Balai Nikah dan Manasik Haji KUA Kec. Balikpapan Kota, Kota Balikpapan,
8. Madrasah Aliyah Negeri Paser, dan
9. Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Paser.
Simak Video "Video Guru Madrasah Swasta Protes Gak Bisa Ikut PPPK: Sangat Diskriminatif!"
(nah/nwk)