Mau Investasi di IKN? Pakar Unair Jelaskan Alternatif Surat Berharga Syariah

ADVERTISEMENT

Mau Investasi di IKN? Pakar Unair Jelaskan Alternatif Surat Berharga Syariah

Trisna Wulandari - detikEdu
Selasa, 21 Feb 2023 13:30 WIB
Istana Negara di IKN
Desain IKN. Dosen IKN jelaskan alternatif investasi surat berharga syariah negara. Foto: Istimewa/Kementerian PUPR
Jakarta -

Pembahasan tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) mencuat sebagai alternatif pembiayaan di tengah pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).

Pakar Hukum Perbankan Islam Universitas Airlangga (Unair) Dr Prawitra Thalib SH MH ACIArb mengatakan, penggunaan SBSN sebagai pembiayaan pembangunan IKN bisa jadi alternatif investasi bagi masyarakat Indonesia.

"Ini investasi yang aman dan insya Allah sesuai syariat Islam," kata Prawitra dalam webinar Pusat Pengelolaan Dana Sosial (Puspas) Unair, dikutip dari laman resmi kampus, Selasa (21/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dosen Fakultas Hukum (FH) Unair tersebut mengatakan, momen pemindahan ibu kota Indonesia ini bisa dimanfaatkan masyarakat dengan kelebihan dana yang butuh alternatif investasi.

"Dalam hal ini, momen ini bisa kita manfaatkan sama-sama. Ada peluang-peluang seperti ini di tengah ancaman resesi, jadi pilihan SBSN adalah suatu alternatif investasi bagi yang memiliki kelebihan dana," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Pembangunan IKN

Diketahui, pemerintah telah memulai pembangunan infrastruktur pada kawasan inti IKN di Provinsi Kalimantan Timur sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo pada November 2022. Menyusul pada Desember, pemerintah juga mengumumkan telah memulai pembangunan gedung pemerintahan.

Proyek pemindahan ibu kota negara tersebut diperkirakan membutuhkan biaya hingga Rp 466 triliun. Mayoritas pembiayaannya kini berasal dari Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Investasi Masyarakat di IKN lewat SBSN

Dr Prawitra menjelaskan, SBSN adalah surat berharga yang diterbitkan pemerintah guna membiayai anggaran negara. Lebih lanjut, SBSN dapat menjadi instrumen investasi bagi investor karena memberikan imbal hasil sesuai prinsip syariah.

Ia merinci, sejumlah bentuk SBSN yang diterbitkan pemerintah antara lain Savings Bond Ritel (SBR), Sukuk Tabungan (ST), Obligasi Negara Ritel (ORI), Sukuk Ritel (SR), dan Sukuk Wakaf Ritel (SWR).

Investasi di SBSN, menurut Dr Prawitra, lebih menguntungkan ketimbang investasi konvensional seperti melalui deposito. Return investasi ini juga menurutnya bisa bermanfaat, baik bagi negara maupun bagi investor sendiri.

Pertimbangan Investasi di IKN

Prawitra mengatakan masyarakat dengan kelebihan dana diimbau untuk investasi. Sebab, berdasarkan analisa makro moneter, tingkat inflasi di Indonesia masih cenderung terkendali selama 2018 hingga 2021.

"Neraca pembayaran Indonesia diperkirakan mencatat surplus, ditambah kesuksesan G20 yang mendatangkan investasi dari asing. Jangan menganggap inflasi itu jelek. Inflasi itu bagus untuk meningkatkan daya saing, daya beli," katanya.




(twu/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads