Ternyata Ini Penyebab Orang Takut Gagal, Salah Satunya Faktor Keluarga

ADVERTISEMENT

Ternyata Ini Penyebab Orang Takut Gagal, Salah Satunya Faktor Keluarga

Fahri Zulfikar - detikEdu
Senin, 20 Feb 2023 19:30 WIB
ilustrasi overthinking
Foto: iStockphoto/ilustrasi takut gagal
Jakarta -

Diakui atau tidak, banyak orang yang takut akan kegagalan. Ketakutan ini kerap kali memunculkan perasaan yang berlebihan hingga memicu kecemasan hingga stres.

Secara umum takut akan gagal bisa muncul karena berbagai faktor yang melatarbelakangi. Terkadang ketakutan ini juga bisa muncul sebagai respons terhadap situasi tertentu.

Biasanya, orang yang takut gagal memiliki ciri-ciri antara lain kecemasan, kerap bersikap menghindar, merasa kehilangan kendali dan merasa tidak berdaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, orang yang takut gagal juga dapat mengalami gejala fisik termasuk detak jantung yang cepat, dada sesak, gemetar, pusing, berkeringat, dan masalah pencernaan.

Kebiasaan Orang yang Takut Gagal

Beberapa orang yang mengalami ketakutan akan kegagalan memiliki kebiasaan antara lain:

ADVERTISEMENT

- Percaya tidak memiliki keterampilan atau pengetahuan untuk mencapai sesuatu

- Merasa seperti tidak akan dapat mencapai tujuan

- Menunda-nunda hingga memengaruhi kinerja untuk menyelesaikan tepat waktu

- Memberitahu orang tentang kemungkinan gagal sehingga ekspektasi jadi rendah

- Meremehkan kemampuan diri sendiri untuk menghindari perasaan kecewa

- Khawatir terhadap anggapan orang lain

- Khawatir akan mengecewakan orang lain jika gagal

Dalam beberapa kasus, jika ketakutan akan kegagalan ini jadi berlebihan maka dapat menyebabkan orang menghindari mencoba sama sekali. Ketakutan berlebih ini disebut dengan atychiphobia.

Penyebab Orang Bisa Takut Gagal

Mengutip Very Well Mind, ketakutan akan kegagalan dapat memiliki berbagai macam penyebab, antara lain sebagai berikut. https://www.detik.com/tag/kegagalan


1. Pendidikan di Keluarga

Orang yang tumbuh dalam rumah tangga tidak mendukung, mungkin lebih cenderung mengalami ketakutan akan kegagalan.

Karena mereka merasa bahwa mereka tidak pernah bisa memenuhi harapan keluarga mereka selama masa kanak-kanak, mereka mungkin terus takut melakukan kesalahan saat dewasa.

2. Keliru Mendefinisikan Kegagalan

Orang sering memiliki definisi yang berbeda tentang apa arti kegagalan. Bagi sebagian orang, gagal berarti tidak mencapai sesuatu persis seperti yang mereka rencanakan. Definisi Ini dapat menciptakan serangkaian harapan yang sangat sulit untuk dipenuhi.

Seharusnya, kegagalan didefinisikan sebagai rangkaian pembelajaran. Sehingga ketika gagal, orang akan fokus pada hal-hal yang bisa dipelajari dibanding dengan meratapi kegagalan tersebut.

3. Perfeksionis

Ketakutan akan kegagalan terkadang berasal dari perfeksionisme. Ketika orang memiliki standar yang sangat tinggi, seringkali membayangkan bahwa tidak ada yang memenuhi harapan mereka.

Karena mereka takut tidak mencapai standar tinggi yang telah mereka tetapkan, mereka mungkin mengalami ketakutan yang kuat akan kegagalan.

4. Trauma

Orang yang mengalami kegagalan yang sulit atau bahkan traumatis mungkin juga sangat takut untuk mengulangi pengalaman tersebut di masa depan.

Misalnya mengalami serangan panik selama presentasi atau diejek karena kinerja dapat menimbulkan perasaan takut.

Cara Mengatasi Rasa Takut akan Gagal

Beberapa hal bisa dilakukan untuk membantu mengurangi rasa takut akan kegagalan, yakni:

1. Pertimbangkan Hasilnya

Kamu bisa coba memikirkan tentang kemungkinan hasil terburuk dan kemudian membuat rencana bagaimana akan menghadapinya. Hal ini dapat membantu mengurangi kecemasan saat kamu mengejar tujuan.

2. Fokus pada Hal-Hal yang Dapat Dikontrol

Alih-alih mengkhawatirkan aspek-aspek situasi yang tidak dapat dikendalikan, fokuskan energi pada hal-hal yang dapat dikendalikan. Misalnya, fokus mempelajari apa saja yang bisa dilihat dari kegagalan dan memperbaikinya di masa depan.

3. Buat Rencana Cadangan ke Depan

Cobalah untuk mengembangkan rencana alternatif untuk berjaga-jaga jika upaya awal tidak berjalan sesuai rencana. Memiliki rencana B (atau rencana C) dapat membantu merasa tidak terlalu cemas dan lebih aman.




(faz/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads