Overthinking atau kekhawatiran dan pemikiran berlebihan yang terus-menerus seringkali dapat menyebabkan masalah kesehatan mental. Jika tidak ditangani, individu bisa saja terjebak pada kesehatan yang merusak perlahan.
Pada masa sekarang, banyak orang khawatir akan pendidikan, karier, pekerjaan, hingga percintaan. Banyak hal yang di luar kendali namun justru dipikirkan secara berlebihan.
Padahal, menurut penelitian tahun 2021 yang dilaporkan Healthline, berkutat pada pikiran yang sama bahkan dapat meningkatkan risiko kondisi kesehatan mental tertentu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, banyak pakar kesehatan mental menyarankan untuk segera menemukan kebiasaan agar bisa menghentikan overthinking.
Berikut ini beberapa kebiasaan yang bisa dicoba untuk mengatasi overthinking.
7 Kebiasaan untuk Mengatasi Overthinking:
1. Temukan Pengalih Perhatian
Bila overthinking membuat kondisi mental memburuk, cobalah untuk menemukan kebiasaan yang dapat mengalihkan pikiran. Cobalah untuk melakukannya minimal 30 menit saat pikiran terasa stres.
Memang tidak mudah, namun penting untuk diri sendiri mengontrol pikiran dengan beberapa kebiasaan, antara lain:
- Melakukan hal-hal yang disukai. Misal bermain game, olahraga, dan sebagainya.
- Mempelajari beberapa keterampilan baru. Misal dengan memasak, bertanam, dan sebagainya.
- Mengikuti olahraga favorit
- Mencoba hobi baru, seperti melukis.
- Ikut menjadi sukarelawan.
Baca juga: Bisakah Otak Manusia Berhenti Berpikir? |
2. Melakukan Sesuatu yang Baik untuk Orang Lain
Mencoba meringankan beban orang lain dapat membantu kita menempatkan segala sesuatunya dalam berbagai perspektif.
Menyadari bahwa kita memiliki kekuatan untuk membantu seseorang dapat mencegah pikiran negatif mengambil alih.
3. Melihat Gambaran yang Lebih Besar
Percayalah bahwa semua orang memiliki masalah dan masalah kita bukanlah sepenuhnya yang paling berat. Cobalah lihat ke orang yang jauh lebih berat menjalani hidup dibandingkan kita.
Dengan terus melihat hal yang lebih buruk, kita akan memandang kekhawatiran kita menjadi lebih kecil dan itu bisa membantu meringankan pikiran.
4. Mengenali Pikiran negatif Otomatis
Dalam psikologi terdapat istilah Pikiran negatif otomatis (ANTs) yang mengacu pada pikiran negatif spontan. Biasanya melibatkan ketakutan atau kemarahan dan terkadang bereaksi terhadap suatu situasi.
Kamu dapat mengidentifikasi dan bekerja melalui ANTs dengan menyimpan catatan pikiran dan mencoba untuk mengubahnya.
Gunakan buku catatan untuk melacak situasi yang membuat cemas, suasana hati buruk, dan pikiran yang paling berat. Saat menggali lebih dalam, evaluasi mengapa situasi tersebut menyebabkan pikiran negatif.
Hancurkan emosi yang dialami dan cobalah untuk mengidentifikasi apa yang perlu kamu katakan pada diri sendiri tentang situasi tersebut.
Misalnya, alih-alih langsung mengatakan, "Ini akan menjadi kegagalan besar", cobalah kalimat seperti, "Saya benar-benar mencoba yang terbaik."
5. Akui Keberhasilan
Saat kamu terlalu banyak berpikir hingga overthinking, cobalah untuk menghentikan dan catatlah keberhasilan yang sudah dilakukan.
Tuliskan lima hal yang telah berjalan dengan baik selama seminggu terakhir dan peran kamu di dalamnya. Ini tidak perlu menjadi pencapaian besar.
Misal, keberhasilan dalam membersihkan kamar yang lebih rapi, bekerja lebih baik di kantor, belajar hal baru, dan sebagainya.
6. Cepat Ambil Tindakan
Terkadang, pikiran terasa semakin berat karena kita terlalu banyak berpikir sebelum melakukan sesuatu.
Daripada harus terjebak pada perasaan dan pikiran yang lebih dalam, cobalah untuk menguraikan apa yang ada dipikiran dan lakukanlah berdasarkan prioritas dan keadaan yang bisa dihadapi.
7. Berdamailah dengan Ketakutan
Satu hal yang perlu disadari bahwa ada banyak hal yang akan selalu berada di luar kendali kita. Jika itu dipercaya, maka yang harus kita lakukan adalah mempelajari bagaimana cara menerima tanpa pikiran berlebihan.
Satu studi dari 2018 menunjukkan bahwa menerima pikiran dan ketakutan negatif dapat membantu meningkatkan kesehatan psikologis.
Memang ini tidak akan terjadi dalam semalam. Tetapi carilah peluang kecil di mana kamu dapat menghadapi situasi yang sering dikhawatirkan.
Misal, cobalah untuk mencari data lengkap dan bernegosiasi kepada rekan kerja yang kerap tidak menyukai ide kita.
Nah, apabila kebiasaan di atas belum sanggup mengatasi overthinking kamu, maka kamu perlu minta bantuan kepada orang lain agar pikiran kamu terurai.
Kamu bisa cerita kepada orang ternyaman untuk diceritakan atau kepada psikolog agar bisa memandu pikiran kamu menjadi lebih terkendali.
(faz/nwy)