Stroke dahulu dianggap sebagai penyakit orang tua, tapi kini banyak orang yang berusia 20-an sudah terkena stroke. Gaya hidup tidak sehat hingga obesitas menjadi faktor utama anak muda terkena stroke.
Stroke disebabkan oleh sumbatan atau pecahnya pembuluh darah yang memicu kematian sel otak dalam hitungan menit.
"Jadi angkanya tinggi sekali dan bahwa ternyata 63 persen pasien stroke itu terjadi di usia di bawah 70 tahun. Artinya stroke bukan lagi penyakit orang tua," kata Dokter Spesialis neurologi Siloam Hospitals Dr dr Rocksy Fransisca V Situmeang, SpN(K), dikutip detikHealth.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara statistik satu dari empat orang berisiko mengalami stroke.Menurut data World Stroke Organization, 16 persen di antara keseluruhan kasus itu berusia antara 15-49 tahun.
".Kita nih yang masih muda atau di bawah 70 tahun juga itu berisiko juga kena stroke," ungkapnya.
Dokter spesialis bedah saraf Siloam Hospitals Dr dr Harsan, SpBS menjelaskan bahwa hal ini terjadi akibat adanya pergeseran gaya hidup tidak sehat, sehingga membuat faktor risiko stroke stroke dialami oleh orang-orang dengan usia lebih muda.
Beberapa faktor risiko stroke yang dimaksud meliputi diabetes, hipertensi, obesitas, hingga kebiasaan merokok yang semakin muda. Faktor-faktor risiko tersebut berkaitan erat dengan gaya hidup buruk, seperti pola makan tidak sehat hingga aktivitas fisik yang sangat rendah.
Ketika seseorang memiliki lebih dari satu faktor risiko, maka kemungkinan orang tersebut mengalami stroke juga semakin besar.
"Mungkin kalau misalnya yang kelihatan, misalnya kebiasaan makan, kebiasaan hidup, kurang olahraga, itu mau nggak mau secara kasat mata kelihatan. Obesitas semakin banyak. Itu kan juga salah satu faktor risiko stroke. Kalau faktor risiko itu beberapa buah ada pada seseorang, kemungkinan dia mengidap stroke akan menjadi lebih besar," ujar dr Harsan.
(astj/astj)