Tim astronom yang dipimpin oleh Teruyuki Hirano dari Pusat Astrobiologi di Jepang berhasil menemukan sebuah planet yang hampir seukuran Bumi. Planet tersebut ditemukan sejauh 72 tahun cahaya.
"Kami baru saja menemukan planet ekstrasurya yang ukurannya hampir persis sama dengan Bumi yang mengorbit bintang kecil yang tidak terlalu jauh," ucap Hirano dikutip dari Science Alert.
Planet ekstrasurya itu kemudian disebut K2-415b. Planet mirip Bumi ini terbentuk dan berevolusi dengan cara yang berbeda, dalam sistem yang sangat berbeda dari sistem Bumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Planet kecil di sekitar katai M adalah laboratorium yang baik untuk menjelajahi keragaman atmosfer planet berbatu dan kondisi di mana planet terestrial yang layak huni bisa ada," terangnya lebih lanjut.
Terlihat dari Teleskop Pemburu Planet Kepler
Planet ekstrasurya ini, pertama kali terlihat dalam data dari teleskop pemburu planet Kepler yang sudah pensiun pada tahun 2017 dan muncul lagi dalam data dari penerus Kepler, yakni TESS.
Para peneliti kemudian menindaklanjuti dengan melakukan pengamatan inframerah untuk melihat apakah mereka dapat mendeteksi 'goyangan' samar dalam gerakan bintang. Karena bintang tersebut sedikit terseret di tempat oleh gravitasi planet ekstrasurya.
Kekayaan data ini mengungkapkan keberadaan dunia, serta karakteristiknya. Jumlah cahaya bintang yang terhalang saat planet ekstrasurya transit dapat digunakan untuk menghitung radius planet. Jumlah goyangan memberikan massanya.
Kedua parameter tersebut dapat digabungkan untuk menghitung kepadatan planet ekstrasurya. Dan, tentu saja, periodisitas transit mengungkap periode orbit planet ekstrasurya.
Planet K2-415b
Planet ekstrasurya K2-415b berukuran 1,015 kali radius Bumi dan mengorbit salah satu bintang kerdil merah terkecil yang ditemukan menampung dunia seukuran Bumi.
Bintang milik K2-415, berukuran hanya 16 persen dari massa Matahari. Di sinilah letak perbedaan K2-415b dengan Bumi.
Meskipun planet ekstrasurya itu seukuran Bumi, massanya jauh lebih besar, sekitar tiga kali massa Bumi. Ini berarti K2-415b juga lebih padat dari Bumi.
Apakah Planet Mirip Bumi Layak Huni?
Hirano menjelaskan planet tersebut memiliki periode orbit hanya empat hari.
"Memang benar bahwa zona layak huni bintang kerdil merah bisa lebih dekat daripada zona layak huni Matahari, dengan orbit yang diukur dalam hitungan hari, bukan bulan, tapi itu sedikit terlalu dekat untuk kenyamanan," jelasnya.
Namun, secara posisi, planet K2-415b berada tepat di dalam tepi zona layak huni K2-415. Ini bisa berarti masih ada atmosfer untuk diselidiki.
"Mungkin juga K2-415 adalah sistem multi-planet; ini meningkatkan kemungkinan adanya planet ekstrasurya yang saat ini tidak terdeteksi di zona layak huni bintang tersebut," papar Hirano.
Jadi, astronom menyimpulkan bahwa planet mirip seukuran Bumi tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
Tetapi sistem di planet K2-415b mewakili target yang sangat baik untuk karakterisasi atmosfer planet ekstrasurya dan survei lanjutan yang mencari dunia tersembunyi yang berpotensi menyimpan kehidupan.
(faz/nwk)