Pernahkah kamu merasa kesepian hingga jarang berinteraksi dengan kehidupan sosial di luar? ternyata studi mengungkap bahwa hal itu bisa berbahaya bagi kesehatan. Apa dampak kesepian sebenarnya?
Layanan kesehatan berbasis sains dan data di Amerika Serikat, CDC, menjelaskan bahwa kesepian pada orang dewasa telah menimbulkan risiko kesehatan yang serius
Baik kesepian karena perasaan sendirian atau karena kurangnya koneksi sosial.
Sebuah studi baru di University of California, San Diego menemukan bahwa 75 persen orang Amerika merasa kesepian dan tersisih dari dunia luar.
Menariknya, data menunjukkan bahwa selain lansia, justru banyak Generasi Z, dewasa muda berusia antara 18 dan 22 tahun yang juga memiliki angka kesepian tinggi, menurut data yang dikutip dari Psychology Today.
Data ini diperkuat dengan penelitian psikolog Universitas Brigham, Young Julianne Holt-Lunstad, yang menemukan bahwa orang dewasa di negara industri Barat termasuk Inggris, Jerman, dan Australia juga mengalami kesepian dalam jumlah yang mencapai rekor.
Kesepian Lebih Buruk dari Merokok 15 Batang Sehari
Pakar menuturkan bahwa kesepian memiliki efek negatif yang luar biasa. Pada kesepian kronis, bisa berdampak lebih buruk bagi kesehatan daripada merokok hingga 15 batang sehari.
Bahkan kesepian yang parah juga dikaitkan dengan sistem kekebalan tubuh yang melemah, dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, stroke, depresi, penurunan kognitif, demensia, dan rentang hidup yang lebih pendek.
Psikolog Seattle Meg Van Deusen, menelusuri apa yang menjadi penyebab batin dari kesepian. Dari penelitiannya, banyak orang kesepian, karena sangat sensitif terhadap sebuah penolakan.
Misal ketika di lingkungan sosial, mereka merasa terintimidasi, dan oleh karena itu, membuat mereka cenderung tidak berhubungan dengan orang lain karena mereka takut disakiti lebih lanjut.
"Kesendirian sudah menyakitkan dan orang yang kesepian sering merasa bahwa mereka tidak dapat menahan rasa sakit lagi. Berinteraksi dengan orang lain itu berisiko. Mereka juga hidup dengan suara-suara kritis di dalam kepala mereka sendiri yang membuat mereka merasa lebih kesepian," ucap Van Deusen.
Menurutnya, kesepian sangat melemahkan tubuh karena sejatinya, manusia adalah makhluk sosial yang perlu memelihara hubungan dengan sekitar.
Van Deusen mencontohkan saat bayi, yang sudah membentuk keterikatan dengan orang tua atau pengasuh.
Bayi mulai menatap orang yang dirasa aman dan kemudian terhubung dengannya. Dengan kekuatan kontak mata dan sentuhan, hubungan ini membantu mengembangkan otak, sistem saraf, dan rasa empati terhadap dunia.
"Dengan keterikatan yang aman, kita merasa dilihat dan dipahami oleh orang lain. Tanpanya, kita dapat mengembangkan kecemasan dan kesepian kronis," terang Van Deusen.
Bagaimana Cara Mengatasi Kesepian?
Sementara itu, penelitian telah menunjukkan beberapa hal bisa membantu mengatasi kesepian, antara lain:
1. Olahraga
Olahraga dapat membantu meringankan stres dan depresi, Van Deusen menunjuk pada penelitian yang mengatakan bahwa olahraga di antara orang-orang dapat meningkatkan efek mengurangi stres dan kesepian.
2. Meditasi
Meditasi adalah cara penyembuhan kesepian lainnya. Menurut Van Deusen, meditasi dapat membantu mengurangi kesepian karena akan belajar untuk memiliki hubungan empati dengan diri sendiri, menerima diri sendiri apapun yang terjadi.
"Ketika Anda belajar untuk berlatih, penerimaan diri yang tidak menghakimi. Pikiran kritis terhadap diri mulai menghilang, dan jenis hubungan yang berbeda terbentuk dengan diri sendiri, yang meningkatkan rasa kesejahteraan kita," terangnya.
3. Menghabiskan Waktu di Luar Ruangan
Menghabiskan lebih banyak waktu di alam bisa dilakukan dengan berjalan-jalan di sekitar lingkungan, di taman terdekat atau mendaki di jalur alam.
Cobalah singkirkan HP dan ingatlah untuk meluangkan waktu serta melihat ke atas ke pepohonan dan langit. Cara ini cukup ampuh untuk menerima keadaan saat kesepian.
4. Mendapatkan Pijat Terapi
Perasaan santai dan rileks juga bisa menjadi penghilang stres dari rasa kesepian.
5. Mencoba Membangun Koneksi
Menurut psikolog Barbara Fredrickson, memelihara hubungan bisa begitu menyembuhkan kesepian.
"Hanya hubungan singkat dengan orang lain dapat secara dramatis meningkatkan suasana hati kita, menghilangkan stres, mengurangi peradangan, menghilangkan rasa kesepian, dan membangun kesejahteraan fisik dan emosional," ucapnya.
Koneksi ini dapat dibagikan tidak hanya dengan teman dekat dan anggota keluarga tetapi juga dengan petugas toko kelontong atau siapa pun yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
"Senyum sederhana, kontak mata, kehadiran, mungkin kata-kata yang baik, itu saja. Dengan praktik sederhana ini, Anda dapat mulai menyembuhkan kesepian di dalam dan di sekitar Anda," tutur Barbara.
Simak Video "Punya Efek Berbahaya, Ini Tips Aman Bermain Lato-Lato untuk Anak"
[Gambas:Video 20detik]
(faz/pal)