Mikrobiologi adalah cabang ilmu biologi yang membutuhkan ilmu pengetahuan dukungan dari fisika, kimia, dan biokimia. Ilmu ini juga dikenal dengan ilmu praktik dari biokimia, seperti tertulis dalam buku Dasar Mikrobiologi Pangan oleh Dr. Mulono Apriyanto dkk.
Mengutip buku Dasar-Dasar Mikrobiologi Parasitologi untuk Perawat karya Symasunir Adam, mikrobiologi adalah kata yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu mikros, bio, dan logos.
Mikro berarti kecil atau renik, bio adalah hidup, dan logos artinya ilmu atau pikiran. Maka, mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mikroba, makhluk hidup berukuran kecil, atau jasad renik. Istilah lain yang memiliki makna yang sama dengan makhluk hidup kecil atau jasad renik adalah mikroorganisme.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam mempelajari mikrobiologi, dijelaskan pengertian dasar mengenai sejarah ditemukannya mikroba, macam-macam mikroba di alam, struktur sel pertumbuhan mikroba, faktor lingkungan, serta mikrobiologi terapan di bidang lingkungan dan pertanian.
Mikrobiologi adalah salah satu kompleks paling besar dalam ilmu biologi yang berkaitan dengan berbagai disiplin ilmu dalam biologi. Tidak hanya mempelajari kehidupan mikroba, mikrobiologi juga mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan interaksi antara mikroba dengan manusia, dan mikroba dengan lingkungan.
Ada banyak mikroba yang menguntungkan, ada banyak pula mikroba yang merugikan. Contoh mikroba yang menguntungkan adalah penggunaan mikroorganisme dalam pembuatan tapai dan kecap. Sedangkan mikroba yang merugikan adalah virus yang dapat menyebabkan flu.
Makhluk hidup yang dikategorikan sebagai mikroorganisme adalah virus, protozoa, Archaebacteria, Eubacteria, jamur mikroskopis, alga mikroskopis, dan cacing parasit mikroskopis.
Mikroorganisme memiliki ukuran yang begitu kecil hingga tak kasat mata. Karenanya dibutuhkan alat yang dapat membantu penglihatan agar dapat melihat mikroorganisme. Alat tersebut dinamakan mikroskop.
Tokoh-Tokoh yang Berjasa di Bidang Mikrobiologi
Symasunir Adam juga menyebutkan dalam bukunya beberapa tokoh yang berjasa dalam pengembangan Mikrobiologi adalah:
Antonie van Leeuwenhoek
Antonie van Leeuwenhoek adalah orang yang pertama kali mengenal dunia mikroba. Ia dapat melihat mikroba dari mikroskop yang ia buat sendiri. Mikroskop tersebut dapat memperbesar tampilan hewan tungau hingga 300 kali lipat. Leeuwenhoek dapat dikatakan sebagai peletak dasar mikrobiologi.
Aristoteles
Aristoteles berpendapat bahwa makhluk-makhluk kecil muncul dari benda yang tidak hidup atau mati.
John Needham
Needham adalah seorang pendeta asal Irlandia yang berpikiran sama dengan Aristoteles. Ia melakukan beberapa percobaan dengan berbagai rebusan padi, daging, dan sebagainya. Walaupun ditutup dengan rapat, rebusan tersebut dapat menghasilkan mikroorganisme.
Percobaan tersebut kemudian memunculkan teori baru, yakni abiogenesis atau generatio spontanea. Inti dari teori tersebut adalah bahwa kehidupan baru dapat muncul dari barang yang mati.
Lazzaro Spallanzani
Spallanzani merupakan tokoh yang membantah pendapat Aristoteles dan Needham. Ia menyatakan bahwa rebusan daging yang dimasukkan ke dalam botol dan ditutup rapat tidak memungkinkan adanya kehidupan mikroorganisme.
Hal ini dikarenakan tidak adanya udara yang masuk ke botol. Teori tersebut kemudian disempurnakan oleh Schultze (1836) dan Schwann (1837).
Louis Pasteur
Louis Pasteur layak dinyatakan sebagai pelopor mikrobiologi, karena banyaknya jasa yang ia sumbangkan dalam ilmu pengetahuan ini, walaupun ia adalah seorang sarjana kimia.
Pasteur meyakinkan orang-orang bahwa tidak kehidupan yang muncul dari barang yang mati. Pendapatnya disimpulkan dalam omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo. artinya adalah bahwa semua kehidupan berasal dari telur, dan semua telur berasal dari sesuatu yang hidup.
Robert Koch
Robert Koch berjasa di lapangan teknik mikrobiologi. Ia menemukan cara pewarnaan sehingga jasad renik dapat terlihat dengan jelas melalui mikroskop.
Jasa Koch lainnya adalah ia menyarankan pemakaian pembenihan padat, menemukan kuman penyebab penyakit TBC di tahun 1882, dan menemukan kuman penyebab penyakit kolera di Mesir pada tahun 1882.
Paul Ehrlich
Paul Ehrlich berjasa atas temuannya, yakni kekebalan dan menganjurkan pengobatan terhadap jasad-jasad renik dengan menggunakan zat kimia. Salah satu bahan kimia yang ia anjurkan adalah Salvarsan untuk kuman Spirochaeta.
Demikian sekilas penjelasan mengenai mikrobiologi dan tokoh-tokoh yang berjasa dalam pengembangan mikrobiologi. Semoga membantu!
(pal/pal)