Sholat hajat adalah sholat sunnah yang dikerjakan karena adanya suatu hajat atau keperluan yang sangat penting agar keinginannya tersebut dikabulkan oleh Allah SWT. Untuk itu, muslim perlu memerhatikan tata cara pelaksanaan sholat hajat yang tepat.
Hukum pengerjaan sholat hajat adalah sunnah. Rasulullah SAW pernah menyinggung amalan ini dalam haditsnya.
"Barang siapa mempunyai hajat (kebutuhan) kepada Allah, atau kepada salah seorang anak Adam, hendaklah ia berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, sholat dua rakaat, kemudian hendaklah dia mengucapkan pujian kepada Allah dan mengucapkan sholawat kepada Nabi SAW, kemudian hendaklah berdoa." (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tata cara pelaksanaan sholat sunnah ini tidak jauh berbeda dengan pengamalan sholat lainnya. Hal yang membedakan terletak bacaan niat hingga waktu pengerjaannya.
Sholat Hajat Dikerjakan Jam Berapa?
Sholat hajat sebetulnya dapat dikerjakan pada siang atau malam selama berada di luar waktu yang diharamkan untuk sholat. Hal ini diungkap Ali Akbar bin Aqil dalam bukunya Penuntun Mengerjakan Shalat Hajat.
Meski demikian, waktu yang terbaik untuk mengerjakan sholat hajat adalah sepertiga malam terakhir atau seperti waktu pengerjaan sholat tahajud. Tepatnya di antara pukul 01.00 dini hari hingga menjelang subuh.
Waktu sepertiga malam sendiri adalah waktu yang istijabah untuk memanjatkan doa. Allah berfirman dalam surat Az Zariyat ayat 18,
وَبِالْاَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ
Artinya: "dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah)."
Menurut salah satu hadits juga menyebut bahwa pada waktu ini, Allah SWT turun ke langit dunia. Berikut bunyi haditsnya,
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي، فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ
Artinya: "Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman, 'Orang yang berdoa kepadaKu akan Kukabulkan, orang yang meminta sesuatu kepadaKu akan kuberikan, orang yang meminta ampunan dariKu akan Kuampuni," (HR Bukhari dan Muslim).
Tata Cara Sholat Hajat
M. Khalilurrahman Al-Mahfani dan Abdurrahim Hamdi dalam Kitab Lengkap Panduan Shalat menjelaskan tata cara sholat hajat sesuai dengan hadits at-Tirmidzi. Menurutnya, sholat sunnah ini dapat dikerjakan dua rakaat dengan bacaan surah sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Di samping itu, disunnahkan untuk membaca tahmid dan sholawat nabi setelah sholat hajat. Menurut Kitab Ta'Jul Jamil Ill Ushul, sholat hajat juga dianjurkan diakhiri dengan bacaan istigfar sebanyak 100 kali atau sekurang-kurangnya 33 kali. Berikut bacaannya.
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْه
Bacaan latin: Astaghfirullohal 'azhim alladzi la ilaha illa huwal hayyul qoyyum wa atubu ilaih
Artinya: "Aku memohon ampunan kepada Allah yang Maha Agung, tiada tuhan selain Dia yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat pada-Mu."
Setelah itu, membaca doa seperti yang diriwayatkan Tirmidzi dan Ibnu Abu Aufa yang berbunyi:
"Laa ilaaha illalloohul haliimul kariim. Subhaanallohi robbil 'arsyil 'azhiim. Alhamdulillaahi robbil 'aalamiin. As aluka muujibaari rohmatika wa 'aazaaima maghfirotika wal ghoniimata min kulli birri wassalaamata min kulli itsmin laa tada' lii dzamban illa ghofartah walaa hamman illaa farojtah walaa haajatan hiya laka ridhon illa qodhoitah yaa arhamar roohimiin."
Artinya: Tidak ada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Lembut dan Maha Penyantun. Maha Suci Allah, Tuhan pemelihara Arsy yang Maha Agung. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Kepada-Mu-lah aku memohon sesuatu yang mewajibkan rahmat-Mu, dan sesuatu yang mendatangkan ampunan-Mu dan memperoleh keuntungan pada tiap-tiap dosa. Janganlah Engkau biarkan dosa daripada diriku, melainkan Engkau ampuni dan tidak ada sesuatu kepentingan, melainkan Engkau beri jalan keluar, dan tidak pula sesuatu hajat yang mendapat kerelaan-Mu, melainkan Engkau kabulkan. Wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Selain sholat hajat, muslim juga mengiringi hajat yang diinginkan dengan dengan ikhtiar (usaha) agar keinginan, kebutuhan, harapan, dan cita-cita segera terwujud.
(rah/erd)