Sholat Nisfu Sya'ban Berapa Rakaat? Ini Tuntunan, Niat-Tata Caranya

Sholat Nisfu Sya'ban Berapa Rakaat? Ini Tuntunan, Niat-Tata Caranya

Fatmawati Hamzading - detikSulsel
Kamis, 13 Feb 2025 13:15 WIB
Skyline with minarets and domes at night
Foto: Getty Images/iStockphoto/frikota
Makassar -

Salah satu amalan sunnah yang banyak dikerjakan di malam Nisfu Sya'ban adalah sholat sunnah. Sholat sunnah ini juga disebut sebagai sholat Nisfu Syaban atau sholat Al-Khair.

Karena jarang dilaksanakan, maka masih banyak umat muslim yang bingung dengan pelaksanaannya. Salah satunya mengenai jumlah rakaatnya.

Lantas, berapa rakaat sholat Nisfu Syaban ini dikerjakan?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu, berikut penjelasan selengkapnya mengenai tuntunan sholat Nisfu Syaban, niat, bacaan, hingga jumlah rakaatnya seperti dirangkum detikSulsel dari berbagai sumber. Yuk simak baik-baik!

Sholat Nisfu Sya'ban Berapa Rakaat?

Mengutip buku Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah Superkomplet oleh Ibnu Watiniyah, dijelaskan bahwa sholat Nisfu Syaban bisa dikerjakan antara 2 hingga 100 rakaat. Dengan bilangan setiap 2 rakaat disertai dengan satu salam.

ADVERTISEMENT

Dengan demikian, shalat ini dapat dikerjakan sesuai kemampuan. Apabila dikerjakan sebanyak 100 rakaat, maka akan ada 50 kali salam.

Niat Sholat Nisfu Sya'ban

Masih dari buku yang sama, berikut bacaan niat sholat Nisfu Sya'ban yang bisa dilafalkan:

أُصَلَّى سُنَّةً لِإِحْيَاءِ لَيْلَةِ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرْ.

Arab Latin: Ushalli sunnatan li-ihyaʻi lailati nishfi sya'bâna rak'ataini mustaqbilal qiblati lillâhi ta'âlâ. Allâhu Akbar...

Artinya: "Saya niat sholat sunnah Nishfu Sya'ban dua rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Taala. Allahu Akbar..."

Atau boleh juga dengan membaca niat ini:

أُصَلَّى لَيْلَةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرْ.

Arab Latin: Ushalli lailata nishfi sya'bâna rak'ataini mustaqbilal qiblati sunnatan lillâhi ta'âlâ. Allâhu Akbar...

Artinya: "Saya niat sholat sunnah Nishfu Sya'ban dua rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Ta'ala. Allahu Akbar..."

Sholat Nisfu Syaban juga sering dilakukan oleh para ulama salaf dan dikenal sebutan sholat al-khair atau sholat kebaikan. Selain itu, sholat ini juga biasa disebut sebagai sholat Lailatul Bara'ah.

Mereka berkumpul pada malam itu dan ada kalanya dilaksanakan secara bersamaan. Oleh karena itu, niatnya pun boleh seperti berikut:

أُصَلَّى سُنَّةَ الْخَيْرِ فِي لَيْلَةِ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى اللهُ أَكْبَرْ.

Arab Latin: Ushalli sunnatal khairi fi lailati nishfi sya'bana rak'ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta'ala. Allahu Akbar...

Artinya: "Saya niat sholat sunah al-Khair pada malam Nishfu Sya'ban, dua rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Taala. Allahu Akbar..."

أُصَلِّي سُنَّةً لَيْلَةَ الْبَرَاثَةِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ تَقَرُّبًا إِلَى اللَّهِ تَعَالَى. اللهُ أَكْبَرْ.

Arab Latin: Ushallî sunnatan lailatal barââti rak'ataini mustaqbilal qiblati taqarruban ilallâhi ta'ala. Allahu Akbar...

Artinya: "Saya niat sholat sunah malam pembebasan (dari kecelakaan dan kehinaan), dua rakaat dengan menghadap kiblat, semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah Taala. Allahu Akbar..."

Waktu Pelaksanaan Sholat Nisfu Syaban 2025

Pelaksanaan sholat Nisfu Syaban dilakukan setelah sholat Magrib pada malam ke-15 Syaban. Berdasarkan kalender Hijriah 2025 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, 15 Syaban jatuh pada tanggal 14 Februari 2025.

Namun, karena pergantian hari dalam penanggalan Islam terjadi pada waktu Magrib, maka 15 Syaban dimulai sejak waktu Magrib pada tanggal 13 Februari 2025. Oleh karena itu, sholat sunnah Nisfu Syaban ini dilaksanakan pada Kamis, 13 Februari 2025, setelah sholat Magrib.

Tata Cara dan Surah yang Dibaca

Adapun tuntunan dan tata cara melaksanakan sholat ini, adalah sebagai berikut:

  1. Sholat dikerjakan sebanyak 2-100 rakaat, setiap rakaat satu salam.
  2. Jika dikerjakan dua rakaat, maka pada rakaat pertama setelah membaca surah Al-Fatihah, membaca surah Al-Kafirun. Sedangkan pada rakaat kedua setelah membaca Al-Fatihah, membaca surah Al-Ikhlas.
  3. Jika dikerjakan sebanyak dua rakaat, maka setiap dua rakaat satu salam. Dalam setiap rakaat, setelah membaca surah Al-Fatihah, lalu membaca surah Al-Ikhlas sebanyak 10 kali.
  4. Boleh dengan jumlah rakaat yang lain, yang penting dapat membaca surah Al-Ikhlas sebanyak 1.000 kali dalam sholat dengan berapa pun jumlah rakaatnya.
  5. Kerjakanlah sholat dua rakaat sebagaimana sholat sunah yang lainnya.
  6. Sesudah salam, bacalah surah Yasin satu kali dengan niat dan pengharapan kiranya Allah SWT memanjangkan umur kita dalam keadaan tetap beribadah dan taat kepada-Nya.
  7. Membaca surah Yasin untuk kedua kalinya sampai selesai, dengan niat dan pengharapan kiranya Allah SWT memberi kita rezeki yang halal untuk bekal ibadah kepada-Nya.
  8. Kemudian, membaca surah Yasin yang ketiga kalinya dengan niat dan pengharapan supaya Allah SWT menetapkan iman dan Islam serta agar mendapat husnul khatimah

Doa Setelah Sholat Nisfu Sya'ban

Setelah mengerjakan shalat, selanjutnya membaca doa berikut ini:

اللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يَمُنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ يَا ذَا الطَّوْلِ وَالْإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِينَ وَأَمَانَ الْخَائِفِينَ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُوْمًا أَوْ مَطْرُوْدًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَى فِي الرِّزْقِ فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ فِي أُمَ الْكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَطَرْدِي وَاقْتَارِ رِزْقِي وَأَثْبِتْنِي عِنْدَكَ فِي أُمَ الْكِتَابِ سَعِيدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِي كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أم الكِتَابِ الهِي بِالتَّجَلَّى الْأَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِي يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ وَيُبْرَمُ اِصْرِفْ عَنِّي مِنَ الْبَلَاءِ مَا أَعْلَمُ وَمَا لَا اَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. أَمِينَ

Latin: Allâhumma yâ dzal manni walâ yamunnu 'alaika yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzath thauli wal in'âm lâ ilâha illâ anta, dzhahral lâjîn, wa jârul mustajîrîn, wa amânal khâ'ifîn. Allâhumma in kunta katabtanî 'indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan au mahrûman au mathrûdan au muqtarran 'alayya fir rizqi famhu. Allâhumma bi fadlika fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî wa thardî waiq târi rizqî wa ats- bitnî 'indaka fî ummil kitâbi sa'îdan marzûqan muwaffaqal lil khairât. Fa innaka qulta wa qaulukal haqqu fî kitâbikal munzali 'alâ nabiyyikal mursali, yamhullâhu mâ yasyâ'u wa yutsbitu wa 'indahu ummul kitâbi. Ilâhî bittajallil a'dzhami fî lailatin nishfi min syahri sya'bânal mukarramil latî yufraqu fîhâ kullu amrin hakîm wa yubramu ishrif 'annî minal balâ'i mâ a'lamu wa mâ lâ a'lamu wa anta 'allâmul ghuyûbi birahmatika yâ arhamar râhimîn. Wa shallallâhu 'alâ sayyidinâ Muhammadin wa 'alâ âlihi wa shahbihi wa sallama. Âmîn.

Artinya: "Ya Allah, Dzat Pemilik anugerah, bukan penerima anugerah. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Wahai Dzat yang memiliki kekuasaan dan kenikmatan. Tiada Tuhan selain Engkau. Engkaulah penolong para pengungsi, pelindung para pencari perlindungan, pemberi keamanan bagi yang ketakutan. Ya Allah, jika Engkau telah menulis aku di sisi-Mu dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka atau terhalang atau tertolak atau sempit rezeki, maka hapuskanlah. Ya Allah, dengan anugerah-Mu, dari Ummul Kitab, akan celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku dalam rezeki, dan tetapkanlah aku di sisi-Mu, dalam Ummul Kitab, sebagai orang yang beruntung, luas rezeki dan memperoleh taufik dalam melakukan kebajikan. Sungguh Engkau telah berfirman, dan firman-Mu pasti benar, dalam Kitab Suci-Mu yang telah Engkau turunkan melalui lisan Nabi-Mu yang terutus: Allah menghapus apa yang dikehendaki dan menetapkan apa yang Dia kehendaki, dan di sisi-Nya terdapat Ummul Kitab. Wahai Tuhanku, demi keagungan yang tampak pada malam pertengahan bulan Sya'ban nan mulia, saat dipisahkan (dijelaskan, dirinci) segala urusan yang ditetapkan dan yang dihapuskan, hapuskanlah dariku bencana, baik yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui. Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi, demi rahmat-Mu, wahai Tuhan Yang Maha Mengasihi. Semoga Allah melimpahkan salawat dan salam kepada junjungan kami, Muhammad, beserta keluarga dan para sahabat beliau. Amin."

Nah demikianlah penjelasan tentang tuntunan shalat Nisfu Sya'ban, jumlah rakaat, waktu, niat, hingga tata caranya. Semoga bermanfaat!




(edr/edr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads