Niat Puasa di Bulan Muharram dan Doa Berbukanya Lengkap

ADVERTISEMENT

Niat Puasa di Bulan Muharram dan Doa Berbukanya Lengkap

Rahma Harbani - detikEdu
Minggu, 31 Jul 2022 20:00 WIB
Jadwal buka puasa Tangerang hari ini sudah dirilis oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI. Hari ini merupakan waktu terakhir berbuka puasa di bulan Ramadan 2022.
Ilustrasi. Bagaimana bacaan niat puasa di bulan Muharram dan doa berbukanya? (Getty Images/iStockphoto/Nadiia Cherenkova)
Jakarta -

Rasulullah SAW menyebut dalam haditsnya, sebaik-baik puasa yang dikerjakan selain bulan Ramadan adalah puasa di bulan Muharram. Untuk itu, alangkah baiknya bila muslim dapat memperbanyak amalan dan membaca niat puasa di bulan Muharram.

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

Artinya: "Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah - Muharram. Sementara sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat malam." (HR Muslim).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam riwayat lain dari kitab al-Musnad juga dijelaskan, ada satu hari di bulan Muharram sebagai hari pengampunan Allah SWT yang bisa diisi dengan amalan puasa. Hadits ini dijelaskan oleh Ali bin Abi Thalib yang mengutip sabda Rasulullah SAW,

ان كنت صائما شهرا بعد رمضان فصم المحرّم فإنه شهر الله، وفيه يوم تاب الله فيه على قوم ويتوب على آخرين

ADVERTISEMENT

Artinya: "Jika engkau ingin berpuasa setelah Ramadan, maka berpuasalah pada bulan Muharram. Sesungguhnya bulan tersebut adalah bulan Allah dan pada bulan itu terdapat satu hari di mana ketika suatu kaum bertaubat, Allah juga menerima taubat kaum yang lain." (HR Tirmidzi).

Ada beragam pilihan puasa sunnah yang bisa diamalkan pada bulan Muharram. Puasa sunnah yang dimaksud adalah puasa Tasu'a, Asyura, Ayyamul Bidh, dan Senin-Kamis.

4 Niat Puasa di Bulan Muharram dan Doa Berbukanya

1. Niat Puasa Tasu'a

Puasa Tasu'a mulanya disunnahkan oleh Rasulullah SAW untuk pembeda dengan orang Yahudi yang hanya mengamalkan puasa pada hari Asyura 10 Muharram. Rasulullah SAW bersabda dalam haditsnya,

لَئِنْ عِشْتُ إلَى قَابِلٍ لاَصُومَنَّ التَّاسِعَ

Artinya: "Sungguh jika aku masih hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa tanggal 9 dan 10 (Muharram)," (HR Ahmad).

Untuk itu, puasa Tasu'a dikerjakan sebagai penggandeng puasa Asyura yang artinya bertepatan pada 9 Muharram atau 7 Agustus 2022. Sebagaimana puasa lainnya, amalan puasa Tasu'a juga diawali dengan bacaan niat sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu sauma tasu'a sunnatal lillahita'ala

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tasu'a, sunnah karena Allah ta'ala."

2. Niat Puasa Asyura

Puasa di bulan Muharram selanjutnya adalah puasa Asyura yang jatuh pada 10 Muharram atau bertepatan dengan 8 Agustus 2022. Salah satu keutamaannya yang disebut dalam hadits Rasulullah adalah dapat menghapus dosa setahun yang lalu.

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ». قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

Artinya: "Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa 'Asyura? Beliau menjawab, "Puasa 'Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu." (HR, Muslim)

Mengutip Buku Pintar Puasa Wajib dan Sunnah oleh Nur Solikhin, sebelum Islam datang, bangsa Quraisy selalu berpuasa pada hari Asyura. Tidak terkecuali bagi Nabi Muhammad SAW yang juga melakukannya.

Sebab itu, beliau menyuruh umat Islam untuk berpuasa Asyura hingga hampir mewajibkannya. Namun lambat laun, keharusan puasa ini bergeser setelah syariat puasa Ramadan turun. Hukum menjalankan puasa Asyura pun bergeser menjadi sunnah dan diawali dengan bacaan niat berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnati 'Asyura lillahi ta'ala

Artinya: "Saya berniat puasa sunnah Asyura karena Allah Lillahi ta'ala"

3. Niat Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul Bidh adalah amalan sunnah yang dilakukan selama tiga hari di tiap bulannya, termasuk bulan Muharram. Rasulullah SAW bersabda,

يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ

Artinya: "Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriah)." (HR Tirmidzi).

Puasa Ayyamul Bidh mengandung keutamaan bagi yang mengerjakannya. Menurut hadits yang diceritakan Ibnu Milhan Al Qoisiy RA, pahala puasa Ayyamul Bidh disetarakan dengan berpuasa selama setahun.

Untuk meraih keutamaan tersebut, alangkah baiknya bila puasa Ayyamul Bidh didahului dengan bacaan niat sebagaimana puasa lainnya. Berikut bacaan niat puasa Ayyamul Bidh di bulan Muharram:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu shouma ghadin ayyamal bidhi sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: "Saya niat berpuasa besok pada Ayyamul Bidh sunnah karena Allah Ta'ala."

4. Niat Puasa Senin Kamis

Puasa Senin Kamis juga termasuk dalam amalan puasa sunnah di bulan Muharram. Pada bulan ini, puasa Senin Kamis bisa dapat dimulai pada 1 Agustus 2022. Kemudian dapat dilanjutkan pada 4, 8, 11, 15, 18, 22, atau 25 Agustus 2022.

  • Niat Puasa Senin

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi ta'ala. Saya niat puasa hari Senin, sunah karena Allah ta'ala

Artinya: "Saya niat puasa sunnah hari Senin, sunnah karena Allah Taala."

  • Niat Puasa Kamis

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala. Saya niat puasa hari Kamis, sunah karena Allah ta'ala

Artinya: "Saya niat puasa sunnah hari Kamis, sunnah karena Allah Taala."

Amalan puasa lebih lengkap bila diakhiri dengan bacaan doa buka puasa. Menurut Said Hawwa dalam buku Al-Islam membaca doa buka puasa juga merupakan salah satu adab sunnah dalam berpuasa.

Doa Buka Puasa di Bulan Muharram dan Artinya yang Benar

ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

Bacaan latin: Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah

Artinya: "Rasa dahaga telah hilang, kerongkongan telah basah dan atas kehendak Allah pahala telah ditetapkan. Insya Allah," (HR Abu Daud).

Puasa di bulan Muharram di atas termasuk dalam amalan puasa sunnah. Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza'iri dalam Kitab Minhajul Muslim mengatakan, niat puasa ini boleh diamalkan pada pagi atau siang hari setelah waktu fajar selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

Dengan kata lain, niat puasa di bulan Muharram tidak harus dibaca pada malam hari sebelum hari berpuasa sebagaimana puasa wajib Ramadan. Semoga bermanfaat.




(rah/lus)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads