1 Muharram 2022, Apakah Boleh Berpuasa?

ADVERTISEMENT

1 Muharram 2022, Apakah Boleh Berpuasa?

Rahma Harbani - detikEdu
Jumat, 29 Jul 2022 18:30 WIB
ilustrasi buka puasa
Ilustrasi. 1 Muharram 2022, apa boleh berpuasa? (Shutterstock)
Jakarta -

Tahun Baru Islam atau 1 Muharram dijadwalkan pemerintah jatuh pada Sabtu, 30 Juli 2022. Bulan Muharram sendiri termasuk bulan yang diutamakan untuk berpuasa dalam hadits Rasulullah SAW.

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

Artinya: "Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah - Muharram. Sementara sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat malam." (HR Muslim).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam riwayat lain dari kitab al-Musnad juga dijelaskan, orang yang berpuasa di bulan Muharram dapat diterima taubatnya oleh Allah SWT. Hadits ini dijelaskan oleh Ali bin Abi Thalib yang mengutip sabda Rasulullah SAW,

ان كنت صائما شهرا بعد رمضان فصم المحرّم فإنه شهر الله، وفيه يوم تاب الله فيه على قوم ويتوب على آخرين

ADVERTISEMENT

Artinya: "Jika engkau ingin berpuasa setelah Ramadan, maka berpuasalah pada bulan Muharram. Sesungguhnya bulan tersebut adalah bulan Allah dan pada bulan itu terdapat satu hari di mana ketika suatu kaum bertaubat, Allah juga menerima taubat kaum yang lain." (HR Tirmidzi).

1 Muharram Apa Boleh Puasa?

KH Zainuddin MZ dalam buku Mutiara Dakwah berpendapat, ada kebolehan berpuasa sepuluh, tiga, atau pun satu hari di bulan Muharram. Puasa tersebut dapat dimulai dari tanggal 1 Muharram.

"Bagi mereka yang sanggup melakukannya, boleh melakukan (puasa) selama sepuluh hari dimulai dari tanggal 1 Muharram. Atau tiga hari, atau sekurang-kurangnya sehari dalam bulan Muharram," tulis Kiai Zainuddin.

Pendapat ini didukung dari keterangan hadits dalam Matan Al Bukhari, Sahih Muslim, Sunan Abu Dawud, dan Sunan At Tirmidzi. Disebutkan, kebolehan berpuasa siang hari pada 1 Muharram berlaku sebagai pengawal untuk mengamalkan puasa di hari Asyura pada 10 Muharram.

Hal senada juga diungkap oleh Ustaz KH Wahyul Afif Al-Ghafiq. Menurutnya, puasa 1 Muharram boleh dikerjakan selama tidak ada niat untuk mengkhususkan dan mengistimewakan amalan tersebut.

"Asalkan tidak ada niat mengkhususkan tanggal 1 Muharram dengan meyakini keistimewaannya dibanding hari-hari yang sesudahnya," jelas Wahyul, dikutip dari arsip detikcom.

"Tidak ada dalil sahih yang menyunahkannya (puasa 1 Muharram). Yang disunahkan adalah memperbanyak puasa pada bulan Muharram," imbuh dia lagi.

Wahyul juga mengatakan, tidak ada bacaan niat puasa 1 Muharram yang bisa secara khusus dilafalkan.

Hukum puasa 1 Muharram sendiri disebut Wahyul sebagai sunnah mutlak. Dengan kata lain, amalan tersebut dapat dilakukan tanpa memerlukan sebab tertentu dan bisa dilakukan kapan saja kecuali pada waktu-waktu yang diharamkan.

Selain puasa 1 Muharram, kata Wahyul, ada banyak pilihan puasa sunnah di bulan Muharram yang dapat diamalkan. Beberapa amalan puasa sunnah tersebut di antaranya yakni, puasa tasu'a, asyura, dan ayyamul bidh.

Puasa Apa Saja di Bulan Muharram?

1. Puasa Tasu'a

Puasa sunnah ini dianjurkan oleh Rasulullah SAW dalam pengerjaannya sebagai pembeda dengan orang Yahudi yang hanya mengamalkan puasa 10 Muharram. Mengutip dari Prof Wahbah Az Zuhaili dalam Kitab Fiqih Islam Wa Adillatuhu Jilid 2.Rasulullah SAW bersabda dalam haditsnya:

لَئِنْ عِشْتُ إلَى قَابِلٍ لاَصُومَنَّ التَّاسِعَ

Artinya: "Sungguh jika aku masih hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa tanggal 9 dan 10 (Muharram)," (HR Ahmad).

Puasa ini dikerjakan pada 9 Muharram atau bertepatan dengan 7 Agustus 2022. Sebagaimana puasa lainnya, amalan puasa Tasu'a juga diawali dengan bacaan niat sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu sauma tasu'a sunnatal lillahita'ala

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tasu'a, sunnah karena Allah ta'ala."

2. Puasa Asyura

Puasa di bulan Muharram selanjutnya adalah puasa Asyura yang jatuh pada hari Asyura yakni, 10 Muharram atau 8 Agustus 2022. Salah satu keutamaannya yang disebut dalam hadits Rasulullah adalah dapat menghapus dosa setahun yang lalu.

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ». قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

Artinya: "Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa 'Asyura? Beliau menjawab, "Puasa 'Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu." (HR, Muslim)

Mengutip Buku Pintar Puasa Wajib dan Sunnah oleh Nur Solikhin, sebelum Islam datang, bangsa Quraisy selalu berpuasa pada hari Asyura. Tidak terkecuali bagi Nabi Muhammad SAW yang juga melakukannya.

Sebab itu, beliau menyuruh umat Islam untuk berpuasa Asyura. Namun lambat laun, keharusan puasa ini bergeser setelah kewajiban puasa Ramadhan turun pada surat Al Baqarah. Hukum menjalankan puasa Asyura pun bergeser menjadi sunnah.

Bacaan niat puasa Asyura adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnati 'Asyura lillahi ta'ala

Artinya: "Saya berniat puasa sunnah Asyura karena Allah Lillahi ta'ala"

3. Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunnah yang dapat dilakukan setiap bulan, termasuk bulan Muharram. Pelaksanaannya berlangsung selama 3 hari berturut-turut sesuai dengan ajaran dari Rasulullah SAW,

يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ

Artinya: "Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriah)." (HR Tirmidzi).

Puasa Ayyamul Bidh mengandung keutamaan bagi yang mengerjakannya. Menurut hadits yang diceritakan Ibnu Milhan Al Qoisiy RA, pahala puasa Ayyamul Bidh disetarakan dengan berpuasa selama setahun.

Untuk meraih keutamaan tersebut, alangkah baiknya bila puasa Ayyamul Bidh didahului dengan bacaan niat sebagaimana puasa lainnya. Berikut bacaan niat puasa Ayyamul Bidh di bulan Muharram:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu shouma ghadin ayyamal bidhi sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: "Saya niat berpuasa besok pada Ayyamul Bidh sunnah karena Allah Ta'ala."

Tidak melulu puasa 1 Muharram, puasa sunnah di bulan Muharram juga dapat diamalkan pada 9-10 Muharram dan 13-15 Muharram. Jangan lupa dicatat ya detikers!




(rah/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads