2. Lailatul Qadar
Peristiwa penting di bulan Ramadan berikutnya adalah malam yang lebih baik daripada seribu bulan atau lailatul qadar. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya mempersiapkan diri dengan memperbanyak i'tikaf dan ibadah.
Quraish Shihab dalam buku Lentera Al Quran mengatakan, malam Lailatul Qadar datang pada bulan Ramadan sebagai penyucian jiwa. Malam lailatul qadar datang di 10 hari terakhir Ramadan meski tidak ada yang tahu saat tepatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seiring pelaksanaan puasa Ramadan, jiwa manusia yang berpuasa selama 20 hari sebelumnya diharapkan sudah lebih bersih dan suci. Quraish Shihab menuturkan, malam Lailatul Qadar adalah malam yang amat mulia. Kata-kata dan nalar manusia tidak dapat melukiskan mulianya malam itu.
"Karena itu, ketika menjelaskan, Al Quran mendahulukan ungkapan Wa maa Adraka (dan apakah yang menjadikan engkau mengetahui) Lailatu'l Qadr (malam Lailatul Qadar)," tuturnya.
Menurut Quraish Shihab, malam lailatul qadar sebetulnya dapat ditemui atau menemui orang selain Rasulullah SAW. Karena itu, Nabi SAW menganjurkan umatnya memperbanyak i'tikaf dan ibadah lain di 10 malam terakhir Ramadan.
Tanda kedatangan lailatul qadar yang paling jelas adalah sikap dan perilaku keseharian orang yang mendapatkannya. Tanda yang lain seperti dijelaskan dalam surat Al Qadar adalah malam yang berisi kedamaian hingga terbitnya fajar.
Tak heran jika hati seseorang yang mendapatkan lailatul qadar akan selalu damai dan tenteram. Dia jauh dari sifat buruk, kesombongan dan kebodohan yang dilakukan seorang manusia.
"Sehingga, orang yang mendapatkan malam lailatul qadar diantarkan dari ragu menjadi yakin, dari kebodohan kepada ilmu, dari lalai kepada ingat, khianat kepada amanat, riya kepada ikhlas, lemah kepada teguh, dan sombong kepada tahu diri," katanya dalam buku M Quraish Shihab Menjawab.
Dengan pengetahuan seputar peristiwa penting di bulan Ramadan, semoga kita bisa menjemput kemuliaan dan kemenangan seperti kaum muslimin di masa Rasulullah SAW, amin.
(twu/row)