Perbedaan Lailatul Qadar dan Nuzulul Qur'an

Perbedaan Lailatul Qadar dan Nuzulul Qur'an

Mira Rachmalia - detikJatim
Senin, 17 Mar 2025 12:55 WIB
Ilustrasi Al-Quran
Ilustrasi Al-Qur'an. Simak perbedaan Nuzulul Qur'an dan Lailatul Qadar. Foto: Getty Images/iStockphoto/omairhq
Surabaya -

Lailatul Qadar dan Nuzulul Quran sering kali disamakan, padahal keduanya memiliki makna dan peristiwa yang berbeda dalam Islam. Lailatul Qadar adalah malam penuh kemuliaan yang terjadi pada sepuluh malam terakhir Ramadan, di mana Allah melipatgandakan pahala dan menurunkan berkah luar biasa.

Sementara itu, Nuzulul Quran merujuk pada peristiwa turunnya Al-Qur'an pertama kali kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril, yang diperingati setiap 17 Ramadan. Kedua momen ini dianggap para ulama sebagai waktu istimewa karena berkaitan dengan peristiwa penurunan Al-Qur'an. Lalu, apa saja perbedaan keduanya?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Nuzulul Qur'an dan Lailatul Qadar

Dilansir NU Online, Nuzulul Qur'an adalah waktu di mana Al-Qur'an pertama kali diturunkan. Di Indonesia, lazim diperingati setiap tanggal 17 Ramadhan, diperingati meriah dengan penyelenggaraan pengajian, istigasah, tahlil, khataman Al-Qur'an, dan sebagainya.

Sementara itu, Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat istimewa dalam Islam karena Allah SWT menegaskan bahwa Al-Qur'an diturunkan pada malam tersebut. Lailatul Qadar dianggap lebih baik daripada seribu bulan dan diperkirakan terjadi di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.

ADVERTISEMENT

Meskipun tanggal pastinya tidak diketahui, namun terdapat petunjuk dalam Al-Quran dan hadis yang memberikan informasi tentang tanda-tanda dan keistimewaan malam ini. Lailatul Qadar dipercaya terjadi pada malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadhan.

Perbedaan Nuzulul Qur'an Dan Lailatu Qadar

Dua peristiwa istimewa, Nuzulul Qur'an Dan Lailatu Qadar, yang terjadi di bulan Ramadan ini, memiliki keterkaitan dengan turunnya Al-Qur'an. Namun, terdapat beberapa perbedaan mendasar antara keduanya.

Pertama dari segi Waktu. Peristiwa Nuzulul Qur'an diperingati setiap tanggal 17 Ramadan. Hal ini sesuai peristiwa turunnya wahyu pertama dari Allah SWT yang disampaikan Malaikat Jibril, yakni surah Al-Alaq ayat 1-5. Peringatan Nuzulul Qur'an pada malam 17 Ramadan sesuai dengan penjelasan pada surah Al-Anfal ayat 41:


وَاعْلَمُوْٓا اَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَاَنَّ لِلّٰهِ خُمُسَهٗ وَلِلرَّسُوْلِ وَلِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ اِنْ كُنْتُمْ اٰمَنْتُمْ بِاللّٰهِ وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعٰنِۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ۝٤١

Artinya: Ketahuilah, sesungguhnya apa pun yang kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka seperlimanya untuk Allah, Rasul, kerabat (Rasul), anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan ibnusabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Nabi Muhammad) pada hari al-furqān (pembeda), yaitu pada hari bertemunya dua pasukan. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

Kata "Yaumul Furqan" pada ayat ini disepakati berlangsung pada tanggal 17 bulan Ramadan. Para ulama mengartikan kata "yaumul furqan" sebagai bertemunya dua pasukan muslim dan kafir Quraisy saat perang Badar pada 17 Ramadan.

Sementara, momen Lailatul Qadar tidak diketahui secara pasti waktunya. Hanya ada petunjuk dalam Al-Quran dan hadis yang memberikan informasi tentang tanda-tanda dan keistimewaan malam ini. Dari beberapa sumber, disebutkan malam Lailatul Qadar kemungkinan besar terjadi pada 10 hari terakhir Ramadan di tanggal ganjil, sesuai hadis ini.

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

Artinya: Carilah Lailatul Qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan. (HR. Bukhari)

Kedua, perbedaan terkait makna peristiwanya. Para ulama sepakat jika turunnya Al-Qur'an melewati dua fase. Dikutip dari NU Online, proses pertama yakni saat Al-Qur'an diturunkan secara keseluruhan (jumlatan wahidah).

Proses kedua, diturunkan bertahap (najman najman). Sebelum diterima Nabi di bumi, Allah terlebih dahulu menurunkannya secara menyeluruh di langit dunia, dikumpulkan jadi satu di Baitul Izzah. Lalu, Malaikat Jibril menurunkannya kepada Nabi di bumi secara berangsur, ayat demi ayat, di waktu berbeda-beda sesuai kebutuhan selama puluhan tahun.

Sehingga bisa disimpulkan jika Nuzulul Qur'an mengacu pada sejarah pertama kali turunnya Al-Qur'an dalam proses kedua, yaitu dari Baitul Izzah kepada Nabi di bumi. Sedangkan, Lailatul Qadar merujuk kepada malam diturunkannya Al-Qur'an dari Lauhil Mahfudz ke Baitul Izzah atau langit dunia. Dikisahkan pada malam itu langit menjadi bersih, tidak tampak awan sedikit pun, suasana tenang dan sunyi, tidak dingin, dan tidak panas.




(ihc/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads