detikBali

Hotel di Tabanan Baru Terisi 50 Persen Jelang Nataru, PHRI: Masih Slow

Terpopuler Koleksi Pilihan

Hotel di Tabanan Baru Terisi 50 Persen Jelang Nataru, PHRI: Masih Slow


I Dewa Made Krisna Pradipta - detikBali

La Noeya Glamping, salah satu glamping di Kecamatan Baturiti, Tabanan, Oktober 2025. (Krisna Pradipta)
Foto: La Noeya Glamping, salah satu glamping di Kecamatan Baturiti, Tabanan, Oktober 2025. (Krisna Pradipta)
Tabanan -

Okupansi hotel serta penginapan di Kabupaten Tabanan, Bali, belum menunjukkan lonjakan berarti menjelang Natal dan tahun baru (Nataru) 2025. Padahal, wilayah ini kini menjadi salah satu alternatif destinasi wisata di Bali.

"Okupansi jelang Nataru 2025 saya rasa masih belum meningkat. Biasanya last minute atau beberapa hari jelang perayaan, bookingan hotel akan meningkat drastis. Kalau sekarang saya rasa reservasi masih slow," ungkap Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Tabanan, I Nyoman Sugiarta, kepada detikBali, Kamis (11/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan sistem pemesanan daring membuat wisatawan lebih fleksibel menentukan tujuan. Sebagian besar wisatawan yang datang ke Tabanan merupakan wisatawan domestik, baik dari Bali maupun luar daerah.

Menurut Sugiarta, pilihan area wisata bergantung pada ketersediaan akomodasi. Namun, berdasarkan pengalaman, banyak wisatawan lebih memilih kawasan utara Tabanan yang menawarkan panorama pegunungan Batukaru dan udara sejuk. Sementara itu, kawasan selatan didominasi hotel-hotel besar yang biasanya menggelar acara khusus saat malam tahun baru.

ADVERTISEMENT

"Kalau di selatan kebanyakan ada hotel-hotel yang cukup besar, sekalian bisa menyambut tahun baru dengan ada event khusus di dalamnya," tandas Sugiarta.

Director of Sales & Marketing Homm Saranam Baturiti I Kadek Masaru Budiartha mengatakan okupansi hotel untuk Nataru rata-rata sudah 50 persen. Namun, mendekati pergantian tahun bisa meningkat signifikan.

"Berdasarkan pengalaman, di last minute biasanya bokingan kamar meningkat menjadi 80 persen. Bahkan saat malam Natal dan malam tahun baru mencapai 100 persen," ujarnya.

Mayoritas tamu Homm Saranam Baturiti merupakan wisatawan domestik sebanyak 70 persen. Sedangkan wisatawan mancanegara sekitar 30 persen.

"Untuk tahun lalu, saat malam Natal okupansi mencapai 85 persen, sementara di malam tahun baru 95 persen," pungkas Budiartha.

Berbeda dengan hotel, peningkatan jumlah tamu belum terlihat di La Noeya Glamping, Bedugul, Kecamatan Baturiti. Pemilik La Noeya Glamping, I Nyoman Berana, mengatakan reservasi masih belum stabil karena pihaknya belum menggunakan sistem pemesanan daring.

"Sementara ini reservasi belum menentu karena kami belum menggunakan aplikasi bookingan. Tapi ada berapa yang sudah walk in (datang langsung ke lokasi)," ujar Nyoman Berana.

Meski demikian, ia meyakini seluruh glamping di sekitar Bedugul dan Danau Beratan biasanya penuh saat malam pergantian tahun.

"Saat tahun baru biasanya seluruh outlet di sini memang penuh. Untuk tamu yang menginap lebih banyak domestik lokal," tandasnya.




(nor/nor)











Hide Ads
LIVE