Destinasi wisata Pantai Gading, Mapak, Kecamatan Sekarbela, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), sepi dari kunjungan turis. Cuaca ekstrem di Mataram ditengarai menjadi penyebab minimnya kunjungan wisatawan ke Pantai Gading.
Pengunjung asal Mataram, Nila Agustina, heran karena Pantai Gading tak ramai sebagaimana biasanya saat libur panjang. Padahal, Nila datang sejak siang biar mendapatkan tempat duduk. "Eh ternyata nggak terlalu ramai," kata Nila kepada detikBali, Senin (27/1/2025).
Pantuan detikBali hingga menjelang magrib, jumlah pengunjung di Pantai Gading tidak begitu ramai. Hal itu juga diperkuat dengan jumlah kendaraan yang terparkir tidak sampai 100 kendaraan. Bahkan, para pengunjung enggan untuk mandi di pantai lantaran ombak tinggi dan angin kencang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Padahal kalau hari-hari biasa ramai, tumben nggak terlalu ramai. Lapak-lapak di sini juga banyak yang kosong," ujar Nila.
Fahrul Rizki, warga Kota Mataram, setali tiga uang dengan Nila. Ia juga mengungkapkan jika kunjungan wisatawan ke Pantai Gading tidak seramai biasanya.
"Mungkin karena cuaca lagi nggak menentu beberapa hari terakhir, jadi orang-orang menghindari pantai. Angin di sini kencang banget, gelombangnya juga cukup tinggi," kata Fahrul pada detikBali, Senin (27/1/2025).
Sebagai informasi, Pantai Gading merupakan salah satu pantai favorit masyarakat lokal. Wisatawan yang datang sangatlah beragam, mulai dari warga Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, hingga warga Lombok Timur.
Pantai Gading memiliki fasilitas yang cukup beragam, mulai dari lapak kuliner seafood, puluhan lesehan berukuran besar bagi para wisatawan, musala, hingga kamar mandi.
"Liburan di sini itu enak, ikan bakar ada, terong bakar, plecing, cumi bakar, dan yang lebih penting harganya murah di kantong. Selain makan enak, kita juga bisa mandi. Sayangnya cuaca lagi buruk, ombaknya tinggi banget sampai ke arah lesehan, jadi kita nggak berani mau mandi," ucap Komala Dewi, warga Lombok Barat.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid memprediksi cuaca pada 27 Januari hingga 2 Februari 2025. Pada 27-29 Januari 2025, BMKG memprediksi akan terjadi hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang. Potensi ini terjadi di wilayah Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Utara, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, Sumbawa, Dompu, Kabupaten Bima dan Kota Bima.
"Suhu udara berkisar 23 derajat Celsius sampai 33 derajat Celsius, sementara untuk angin permukaan bertiup dengan variasi arah dominan dari selatan-barat laut, dengan kecepatan angin maksimum mencapai 30 kilometer per jam," kata Kepala Stasiun Meteorologi ZAM Prakirawan M Andre Jersey dalam keterangan yang diterima detikBali, Senin (27/1/2025).
(hsa/hsa)