Wisata Gajah Mada Denpasar Bakal Rebranding dari City Tour Jadi Old Town Tour

Wisata Gajah Mada Denpasar Bakal Rebranding dari City Tour Jadi Old Town Tour

Sui Suadnyana, Ni Komang Nartini - detikBali
Sabtu, 26 Okt 2024 14:43 WIB
Kawasan heritage Jalan Gajah Mada, Denpasar, Bali, jelang perayaan Imlek 2023.
Foto: Kawasan heritage Jalan Gajah Mada, Denpasar, Bali, jelang perayaan Imlek 2023. (I Wayan Sui Suadnyana/detikBali)
Denpasar -

Kawasan wisata kota tua di Jalan Gajah Mada, Denpasar, Bali, berencana di-rebranding dari City Tour menjadi Old Town Tour. Perubahan merek itu bakal dilakukan oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Denpasar.

"City itu kadang asosiasinya sudah sangat modern. Sementara yang kami inginkan bahwa mereka (wisatawan) itu datang ke kota tua sehingga dengan ke kota tua mereka bisa mendapatkan banyak hal yang berkaitan dengan heritage," kata Kadispar Denpasar, Ni Luh Putu Riyastiti, Rabu (23/10/2024).

Rencana perubahan merek kawasan wisata kota tua Jalan Gajah Mada dilakukan setelah Dispar Denpasar mendapatkan masukan dari Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Denpasar, Association of the Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) Bali, serta HTI Bali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain rebranding, Dispar Denpasar juga mendapatkan masukan untuk mengembangkan kuliner dan pasar tradisional di kawasan wisata kota tua Jalan Gajah Mada. Pasar Kumbasari direncanakan dijadikan pasar oleh-oleh dan terdapat coffee shop di dalamnya.

Tak hanya itu, Dispar Denpasar juga bakal melanjutkan wisata dokar di wisata kota tua Jalan Gajah Mada. Wisata dokar gratis itu akan dilanjutkan pada 2025 dengan pengembangan yang lebih baik.

ADVERTISEMENT

Wisata dokar gratis juga sebagai upaya mengenalkan transportasi tradisional kepada anak-anak. Wisata dokar gratis ini dapat dinikmati setiap Sabtu dan Minggu.

"Tetap berlanjut (wisata dokarnya). Itu kan programnya Sabtu dan minggu, tetap gratis. Kami sudah lengkapi juga dengan QR code dan audio yang bisa menjelaskan tentang heritage atau tempat-tempat yang dilewati," ujar Riyastiti.

Berbagai hal itu dilakukan sebagai upaya agar kawasan wisata di Jalan Gajah Mada, Denpasar, tetap berdaya saing secara berkualitas, tetapi ada unsur generatifnya. Menurutnya, unsur generatif dapat lebih berkelanjutan dan diharapkan ada nilai-nilai positif yang didapatkan wisatawan.

Menurut Riyastiti, tidak hanya wisatawan asing yang tertarik terhadap wisata kota tua Denpasar, tetapi juga turis lokal. Ia berharap, dengan berlanjutnya wisata ini pada 2025, masyarakat bisa lebih memahami nilai-nilai budaya dan tradisional dan menjaga warisan pusaka.

"Kita berharap agar Kota Denpasar seperti jargon kita selama ini 'kotaku rumahku'. Bisa menjadi liveable city, loveable city, walkable city," harapnya.

Artikel ini ditulis oleh Ni Komang Nartini, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(iws/gsp)

Hide Ads