Dispar Denpasar Jajaki Regulasi Layanan Walking Tour

Dispar Denpasar Jajaki Regulasi Layanan Walking Tour

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Rabu, 23 Okt 2024 18:48 WIB
Sejumlah peserta wisata jalan kaki atau walking tourΒ Kultara di kawasan Denpasar, Bali, beberapa waktu lalu. (Foto: Dok.Β Kultara)
Sejumlah peserta wisata jalan kaki atau walking tourΒ Kultara di kawasan Denpasar, Bali, beberapa waktu lalu. (Foto: Dok.Β Kultara)
Denpasar -

Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Denpasar tengah menjajaki regulasi untuk menghidupkan layanan wisata jalan kaki atau walking tour. Nantinya, para pemandu wisata yang telah ditunjuk dalam program walking tour itu akan mendapatkan sertifikat sebagai pemandu wisata khusus.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar Ni Luh Putu Riyastiti mengatakan tren walking tour mendapatkan dukungan dari berbagai asosiasi pariwisata. Menurutnya, layanan wisata jalan kaki sebagai bagian dari wisata urban perlu dikembangkan di Denpasar.

"City tour, walking tour, dan heritage tourism bagian dari urban tourism Denpasar dan ini yang harus kami mulai segmentasikan. Membenahi satu per satu ini untuk menjadi daya tariknya Denpasar," ujar Riyastiti di Kesiman, Denpasar, Bali, pada Rabu (23/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Riyastiti belum bisa mengungkapkan waktu terbitnya regulasi walking tour di Denpasar. Dia hanya menekankan Dispar Denpasar masih menjajaki hal tersebut.

"Kami berharap semakin banyak segmentasi pasar, orang senang berjalan di kawasan destinasi yang kami miliki. Baik itu di Sanur maupun kawasan Gajah Mada," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Wacana pembuatan regulasi walking tour di Denpasar itu direspons positif oleh Co-Founder Kultara, Aris Maulana. Kultara merupakan usaha yang bergerak di bidang pariwisata kreatif yang di dalamnya juga menghadirkan layanan walking tour.

"Senang sekali mereka memiliki visi misi yang sama dengan kami. Target mereka juga menghidupkan city tour di Denpasar, walaupun kami sudah sadar banyak sekali challenge di lapangan," ujar Aris.

Aris mengungkapkan sekitar 1.000 orang telah mengikuti walking tour di Denpasar bersama perusahaannya sejak 2021. Menurutnya, rata-rata 20 orang mengikuti walking tour di perusahaannya per hari.

Para peminat wisata jalan kaki itu, Aris melanjutkan, mulai dari perseorangan hingga grup dari sekolah maupun perusahaan. Dia berharap Dispar Denpasar dapat membantu legalitas para pemandu wisata jalan kaki atau story teller.

"Banyak dari masyarakat lokal yang juga tertarik untuk ikutan walking tour," imbuhnya.

Aris menuturkan para peminat walking tour biasanya tertarik untuk mempelajari sejarah, budaya, dan tempat-tempat yang dikunjungi saat berjalan kaki di Denpasar. Satu kali perjalanan tur rata-rata memerlukan waktu tiga jam.

Adapun empat rute wisata jalan kaki yang ditawarkan, yakni rute Museum Bali-Hotel Inna, Denpasar. Dalam rute ini, wisatawan akan mempelajari tentang sejarah Perang Puputan di Denpasar.

Lalu, rute Heritage Gajah Mada-Pasar Badung-Tukad Badung membahas kota tua serta perkembangan perekonomian di Denpasar. Rute ketiga di kawasan Sanur membahas cikal bakal kesenian modern di Bali dan rute keempat kawasan Puri Pemecutan membahas sejarah kerajaan tersebut. Untuk mengikuti tur jalan kaki bersama Kultara, wisatawan perlu membayar tiket Rp 150 ribu hingga Rp 250 ribu.




(iws/iws)

Hide Ads