Menjelajahi Air Terjun Yeh Mampeh, Hidden Gem di Pelosok Bali Utara

Menjelajahi Air Terjun Yeh Mampeh, Hidden Gem di Pelosok Bali Utara

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Minggu, 03 Mar 2024 15:21 WIB
Air Terjun Yeh Mampeh yang berlokasi di Desa Les, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali. (Foto: Made Wijaya Kusuma/detikBali)
Air Terjun Yeh Mampeh yang berlokasi di Desa Les, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali. (Foto: Made Wijaya Kusuma/detikBali)
Buleleng -

Jika Anda sedang berlibur ke Bali, cobalah menjelajah ke daerah utara. Salah satu destinasi yang bisa dikunjungi adalah Air Terjun Yeh Mampeh yang berlokasi di Desa Les, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali.

Air terjun ini bisa disebut hidden gem karena keindahannya yang berada di pelosok sehingga belum banyak dijamah wisatawan. Airnya yang jernih dan segar akan membuat Anda betah berlama-lama di sini. Cocok untuk wisatawan yang ingin menjauh dari hiruk pikuk kota dan rutinitas sehari-hari yang membosankan.

Anda dapat mengendarai sepeda motor maupun mobil untuk sampai di Air Terjun Yeh Mampeh. Jika berangkat dari Kota Singaraja, Anda perlu menempuh jarak waktu perjalanan sekitar 1 jam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah memarkir kendaraan, datanglah ke loket resmi untuk membayar tiket. Setelah itu, perjalanan menuju air terjun bisa ditempuh dengan berjalan kaki melewati jalan setapak.

ADVERTISEMENT

Butuh waktu sekitar 15 menit untuk berjalan dari loket ke lokasi air terjun. Selama perjalanan itu, Anda akan melewati kebun warga dan suasana sekitar yang masih alami.

Air Terjun Yeh Mampeh yang berlokasi di Desa Les, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali.Air Terjun Yeh Mampeh yang berlokasi di Desa Les, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali. Foto: (Foto: Made Wijaya Kusuma/detikBali)

Nyoman Gusrawan, salah satu petugas di Air Terjun Yeh Mampeh, mengatakan akses menuju air terjun tersebut kini sudah lebih baik. Penataan dilakukan menggunakan uang tiket yang dipungut dari wisatawan. Adapun tiket masuk untuk wisatawan domestik sebesar Rp 10 ribu dan wisatawan mancanegara (wisman) Rp 30 ribu.

Pengelola juga menyediakan jasa pemandu wisata dengan tarif yang disepakati bersama wisatawan. Sebelum sampai di lokasi air terjun, terdapat pula tempat melukat yang disakralkan oleh masyarakat setempat.

Warga yang ingin melukat diminta untuk memperhatikan aturan, salah satunya menggunakan pakaian adat Bali berupa kain dan selendang. Wanita yang sedang datang bulan tidak diperbolehkan memasuki area pelukatan. "Perempuan yang sedang berhalangan (datang bulan) tidak boleh ke sana," kata Gusrawan, Minggu (3/3/2024).

Salah satu wisatawan asing, Elodi, mengaku sudah empat kali berkunjung ke Air Terjun Yeh Mampeh. Pria asal Prancis itu mengaku jatuh cinta dengan suasana di sana. Terlebih, belum banyak wisatawan yang mengunjungi lokasi tersebut. "Not many tourist, I just really enjoy," katanya.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads