Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memberi peringatan para pengusaha pariwisata untuk menjamin keamanan. Ini merespons tragedi lift maut Ayuterra Resort di Desa Kedewatan, Ubud, Gianyar, yang merenggut nyawa lima karyawan.
Sandiaga meminta sektor pariwisata dan ekonomi kreatif mengacu kepada Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability (CHSE). Menurutnya, keselamatan dan kesehatan kerja merupakan kunci dalam kegiatan pariwisata.
"Sehingga, ada rasa aman, dan nyaman bagi wisatawan, dan mereka percaya untuk berwisata di Indonesia saja," ungkap Sandiaga dalam acara The Weekly Briefing with Sandi Uno, Senin malam (11/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandiaga meminta agar seluruh stakeholder terkait saling bahu-membahu guna memastikan kejadian dan musibah tersebut dapat dimitigasi ke depannya.
Sandiaga mengingatkan audit sistem keselamatan harus dilakukan secara berkala. "Jadi, kejadian di Ayuterra itu karena tidak secara berkala dilakukan audit, dan juga termasuk prosedur untuk paragliding, dan flying fish," katanya.
Sandiaga menuturkan akan bersama-sama berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Provinsi Bali mengaudit fasilitas maupun daya tarik wisata serta kegiatan atraksi agar terus mengacu kepada CHSE.
Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga pun menyampaikan keprihatinan yang sangat mendalam terhadap kejadian di Ayuterra Resort Ubud tersebut.
"Kami mendoakan seluruh keluarga korban diberikan ketabahan, dan juga agar kita bisa belajar dari musibah ini dengan memperkuat pengawasan agar tidak akan terulang kembali, dan standar keselamatan yang ketat," sebutnya.
Sementara itu, Kepala Sub Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali I Ketut Yadnya Winarta mengatakan hingga kini instansinya masih menunggu hasil investigasi polisi soal kasus Ayuterra Resort.
Menurutnya, dari hasil pemeriksaan terakhir di Ayuterra Resort pada 2022 disebutkan semua fasilitas di resort tersebut dalam kondisi layak.
"Tapi, di 2023 kemarin menurut informasi awal investigasi kepolisian adanya perubahan dari kondisi lift yang sebelumnya talinya tiga menjadi satu, itu yang masih diselidiki oleh kepolisian," ucapnya.
Yadnya juga menjelaskan Ayuterra Resort siap bertanggungjawab atas kejadian tersebut.
"Mudah-mudahan dengan kejadian ini kami harapkan tidak terjadi hal yang sama di tempat lain di Bali," imbuh Yadnya.
Apalagi, selama ini banyak akomodasi di Bali yang berlokasi di kawasan lereng bukit dan tebing pantai dikarenakan kawasan tersebut memiliki pemandangan alam yang menarik dan bagus.
(hsa/gsp)