Jepang berhasil menoreh sejarah sebagai tim pertama yang mampu dua kali menjuarai Piala Asia U-23. Keberhasilan Jepang dilalui lewat laga penuh drama melawan Uzbekistan di partai final. Samurai Biru baru mencetak gol kemenangan di injury time.
Dilansir detikSport, Jepang versus Uzbekistan berlangsung di Jassim bin Hamad Stadium, Jumat (3/5/2024) malam WIB. Babak pertama tuntas tanpa gol.
Uzbekistan sejatinya sangat mendominasi di paruh pertama. Tim besutan Timur Kapadze mampu bikin sembilan percobaan dengan tiga yang ke gawang dan Jepang cuma satu percobaan tanpa mengarah ke target.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uzbekistan masih dominan di babak kedua. Berbagai serangan dilakukan, namun Jepang setidaknya bermain lebih baik kali ini.
Drama terjadi di injury time. Jepang mampu memimpin 1-0 lewat pemain pengganti Fuki Yamada, yang melepaskan tembakan dari luar kotak penalti.
Uzbekistan mendapatkan hadiah penalti di injury time akibat handball lawan. Umarali Rahmonaliyev maju sebagai eksekutor. Namun, mampu ditepis kiper lawan.
Tak ada gol balasan sampai laga tuntas. Jepang pun pulang sebagai juara.
Ini kali kedua Jepang menjadi juara di Piala Asia U-23. Keberhasilan pertama Jepang pada 2016 dan itu juga terjadi di Qatar.
Antiklimaks Uzbekistan
Kiprah impresif Uzbekistan di Piala Asia U-23 2024 berakhir antiklimaks. Sebelum ke final, langkah Uzbekistan terbilang mulus.
Mereka keluar sebagai juara Grup D dengan poin sempurna sembilan. Mereka kemudian mengalahkan Arab Saudi dan Indonesia di perempatfinal dan semifinal dengan skor serupa 2-0. Pasukan Timur Kapadze total mengemas 14 gol dan belum kebobolan dalam perjalanan menuju final.
Sementara, Jepang menempus jalan yang lebih terjal ke partai puncak. Mereka lolos ke fase gugur hanya sebagai runner up Grup B. Hal ini karena Samurai Biru sempat kalah 0-1 dari Korea Selatan.
Pada perempatfinal, Jepang bersusah payah mengalahkan Qatar 4-2 melalui perpanjangan waktu. Mereka kemudian memastikan ke final seusai menang 2-0 atas Irak di semifinal.
Pada laga final, Uzbekistan kembali mampu mendominasi laga. Mereka mencatatkan penguasaan bola 53 persen dibanding Jepang 47 persen.
Uzbekistan juga tampil menekan dengan mampu melepas 18 tembakan dengan lima mengarah ke gawang. Jepang cuma total melepas delapan tembakan dengan dua on target.
Meski begitu, Jepang bermain disiplin meredam serangan Uzbekistan. Gempuran Uzbekistan tak ada yang berbuah gol. Jepang yang lebih minim peluang bahkan bisa mencetak gol di menit akhir melalui Yuki Yamada.
Uzbekistan sebenarnya punya peluang untuk memaksakan laga ke perpanjangan waktu setelah mendapat hadiah penalti di menit ke-90+10. Namun, eksekusi Umarali Rakhmonaliev gagal berbuah gol.
Kiprah menawan Uzbekistan berakhir antiklimaks. Mereka gagal juara meski cuma kebobolan satu gol dan cuma sekali gagal mencetak gol. Sayang, itu semua terjadi di partai final yang membuat trofi Piala Asia U-23 2024 harus melayang.
(hsa/hsa)