Potensi kerugian event Motocross Lombok-Sumbawa 2023 mencapai Rp 2,6 miliar. Potensi kerugian itu berasal dari kelebihan bayar kepada penyedia jasa dan kekurangan pembayaran pajak.
Pelaksana Tugas Inspektur Inspektorat Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Hamdi, mengungkapkan kelebihan pembayaran terhadap penyedia jasa selama event Motocross Lombok-Sumbawa 2023 itu akan dikembalikan ke Kementerian Ekonomi Kreatif dan Pariwisata atau kini menjadi Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
"Benar akan ada pengembalian dari pihak event organizer (EO) dan penyedia jasa dari rekanan. Nanti ada pengembalian dimasukkan di dalam LHP (Laporan Hasil Pemeriksaan)," ujar Hamdi saat dihubungi detikBali, Selasa (5/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Dinas Pariwisata NTB Ahmad Nur Aulia mengatakan Naskah Hasil Pemeriksaan (NHP) event Motocross Lombok-Sumbawa telah diserahkan ke Inspektorat NTB. Ia membenarkan nilai potensi kerugian alias kelebihan bayar event yang digelar pada masa Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi itu mencapai Rp 2,6 miliar.
"Benar Rp 2,6 miliar itu temuan dari NHP. Nanti kami akan berkomunikasi terkait pengembalian ini," ujar Aulia.
Aulia enggan menyebutkan penyedia jasa mana saja yang melakukan pengembalian kelebihan bayar event Motocross Lombok-Sumbawa tersebut. Ia menjelaskan pengembalian uang itu akan dilakukan melalui transfer ke nomor virtual account Kementerian Pariwisata.
"Nanti langsung virtual account di Kemenpar. Tidak melalui Dispar. Langsung ditransfer," imbuh Aulia.
Aulia merinci potensi kerugian itu terdiri dari pembayaran kepada rekanan sebesar Rp 1,2 miliar, kekurangan pembayaran pajak senilai Rp 404 juta, selisih pembayaran oleh Ikatan Motor Indonesia (IMI) sebesar Rp 601 juta, dan kekurangan pajak dari IMI NTB senilai Rp 356 juta.
Selain itu, ditemukan juga kelebihan anggaran perjalanan dinas sebesar Rp 6,2 juta. "Secara total temuan kelebihan bayar dan kekurangan pembayaran pajak mencapai Rp 2,6 miliar," ungkap Aulia.
(iws/iws)