Para musisi hingga seniman di Bali memiliki cara tersendiri untuk membantu korban banjir bandang yang menerjang tiga provinsi di Pulau Sumatera. Berawal dari kongkow dan obrolan ringan di tempat nongkrong, mereka menggelar konser amal bertajuk 'Sumatra Calling, Bali Menjawab'.
Lewat panggung musik dan seni, para musisi, seniman, dan komunitas di Bali bersolidaritas menggalang bantuan untuk para korban. Koordinator acara, James Sukadana, mengatakan ide kegiatan ini muncul spontan setelah melihat banyaknya video kondisi bencana di Sumatera yang beredar di media sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Program KongkoKongkow Bantu Teman ini program teman-teman tongkrongan saja. Sesimpel melihat banyak sekali footage di media sosial dari saudara-saudara kita di Sumatera. Jadi ya sudah, langsung tanya di grup teman-teman, kita gerak nggak nih? Gerak. Ayo, gas," ujar James kepada detikBali, Minggu (21/12/2025).
Konser amal tersebut digelar di Berbagi Ruang & Kopi, Denpasar, Bali, Senin (15/12/2025). Sederet penampil dari skena musik independen Bali turut terlibat, seperti Dialog Dini Hari, Navicula, Jangar, Scared of Bums, Sandrina Malakiano, Jacko Kaneko, hingga Morbid Monke.
Selain musik, pengunjung juga diajak berpartisipasi dalam lelang lukisan karya sejumlah seniman. Mulai dari Brian Ekan Frii Zamroni, Chandra B Kertapati, Abima Narasatriangga, dan Made Kaek.
Seluruh hasil donasi disalurkan melalui Agam Rinjani, relawan yang saat ini berada langsung di lokasi bencana di Aceh Tamiang. "Kami serahkan 100 persen dan semuanya bisa dipantau lewat media sosial karena beliau sangat transparan," jelas James.
Panitia juga membuka kesempatan bagi masyarakat yang belum sempat hadir di acara untuk tetap berpartisipasi. Penggalangan donasi masih dibuka hingga 7 Januari 2026 melalui laman lynk.id/sumatracalling. Hingga berita ini ditulis, donasi sementara yang telah terkumpul mencapai Rp 53.041.600.
(iws/iws)










































