.webp)
Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram kembali memusatkan perayaan Lebaran Topat di dua lokasi, yakni di Pantai Loang Baloq dan Pantai Bintaro. Puluhan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mataram dikerahkan untuk berpatroli untuk menekan kasus tenggelam di perairan tersebut.
"Ada tim dari BPBD kisaran 25-30 orang, stakeholder terkait, dan satgas (satuan tugas) dari kecamatan dan kelurahan. Kami juga sudah menghubungi Basarnas Mataram untuk bisa mem-back up serta melakukan pemantauan atau patroli laut," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Mataram M Irwan Rahadi saat dihubungi detikBali, Selasa (1/4/2025).
Lebaran Topat adalah tradisi yang digelar sepekan setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri. Masyarakat Lombok biasanya merayakan Lebaran Topat secara besar-besaran di sejumlah titik pantai. Tradisi ini diawali dengan zikir berjemaah di masjid masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, Irwan berujar, antusias warga yang merayakan tradisi tersebut sangat tinggi. Ia meminta warga untuk tetap memperhatikan keselamatan dan memastikan cuaca aman untuk beraktivitas di pantai.
Irwan juga mewanti-wanti pengunjung pantai yang datang bersama anak-anak. "Butuh pengawasan orang tua. Kami minta dan imbau kepada para pengunjung untuk bisa lebih memperhatikan keselamatan anak-anak," imbuhnya.
Wali Kota Mataram Mohan Roliskana menjelaskan setali tiga uang. Ia memprediksi warga yang merayakan Lebaran Topat tahun ini tetap membludak. "Biasanya tempat-tempat wisata di luar Lombok Barat ramai. Nanti puncak aktivitas masyarakat ada di Lebaran Topat," ujarnya.
(iws/iws)
