Jenazah Guru yang Tewas Ditebas OPM Diantar Pejabat Pemprov Papua Pegunungan

Jenazah Guru yang Tewas Ditebas OPM Diantar Pejabat Pemprov Papua Pegunungan

Yurgo Purab - detikBali
Senin, 24 Mar 2025 21:06 WIB
Seorang guru tewas dan 6 guru lainnya terluka diserang OPM di Yahukimo, Papua Pegunungan. Korban tewas dan luka-luka telah dievakuasi prajurit TNI.
Foto: Evakuasi jenazah guru yang tewas diserang OPM di Yahukimo. (dok. Puspen TNI)
Flores Timur -

Jenazah Rosalina Barek Sogen, guru asal Flores Timur yang tewas diserang OPM di Yakuhimo, Papua Pegunungan, akan dimakamkan secara kedinasan di kampung halamannya, Desa Lewotala, Kecamatan Lewolema. Jenazah diperkirakan tiba pada Rabu (26/3/2025) atau Kamis (27/3/2025). Jenazah Rosalina diantarkan oleh pejabat dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Pegunungan.

Rencananya, upacara pemakaman dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (PKO) Kabupaten Flores Timur, Felix Suban Hoda.

"Pengantar ada satu orang keluarga, yayasan dua orang, dan Pemda Papua Pegunungan dua orang. Pemda Flores Timur dan Dinas PKO siap menjemput jenazah. Penguburan akan dilaksanakan secara protokoler pemerintah yang dipimpin oleh Kadis PKO," kata Felix kepada detikBali, Senin (24/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Felix mengucapkan duka cita dan terima kasihnya kepada Rosalina atas dedikasinya mendidik anak bangsa di Papua hingga ajal menjemput.

ADVERTISEMENT

"Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Flores Timur, pimpinan dan staf dinas PKO mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya Ibu Rosalina Sogen," ujarnya.

Sebelumya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Flores Timur berkoordinasi dengan Paguyuban Flobamora Papua dan Paguyuban Kecamatan Lewolema untuk pemulangan jenazah Rosalina Barek Sogen ke Flores Timur.

"Pemkab Yahukimo dan yayasan sudah menyanggupi segala biaya rumah sakit dan transportasi sampai kampung," kata Bupati Flores Timur, Antonius Doni Dihen, Senin.

Anton Doni mengatakan Pemprov Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Pemkab Flores Timur siap menerima kedatangan pahlawan tanpa tanda jasa tersebut.

"Kami juga sedang berupaya memastikan agar segala hal almarhumah dapat dipenuhi, baik oleh Pemkab ahukimo maupun oleh yayasan," imbuhnya.

Sementara itu, sepupu Rosalina, Nelson Sogen, mengatakan Rosalina merupakan sosok pendiam bagi mereka yang belum begitu akrab. Namun, di tengah keluarga, Rosalina sangat ceria dan humoris.

"Tapi bagi keluarga dia adalah sosok yang humoris dan memiliki pendirian yang kuat serta jiwa sosialnya yang tinggi," kenang Nelson saat ditemui di Desa Lewotala.

Dia mengatakan Rosalina sering mengambil uang tabungannya hanya untuk membelikan makanan serta membagikan uang kepada anak-anak sekitar rumah.

"Dia bukan hanya sosok guru bagi anak murid saja, tetapi juga untuk keponakannya karena sering memanfaatkan waktu luang untuk mengajar dan membimbing semua keponakannya di rumah," tandasnya.

Pantauan detikBali, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Flores Timur melayat ke rumah duka. Mereka datang mengenakan baju keki.

Diberitakan sebelumnya, Rosalina tewas setelah ditebas menggunakan senjata tajam (sajam) oleh orang yang diduga anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Yahukimo, Papua Pegunungan. Nelson Sogen, sepupu Rosalina, mengungkapkan kronologi peristiwa mengerikan tersebut.

Menurutnya, Rosalina bekerja sebagai guru di Yakuhimo sejak 2022. Kabar kematian anak dari pasutri Agustinus Ehak Sogen dan Valentina Weli Hewen ini baru diketahui sekitar pukul 14.00 Wita, Minggu (23/3/2025). Kabar itu disampaikan oleh kerabat Rosalina yang juga sama-sama menjadi guru di sana.

Nelson mengisahkan penyerangan itu terjadi sekitar pukul 17.00 WIT, Jumat (21/3/2025). Saat itu, Rosalina dan kerabatnya yang sedang berada di mes guru melihat ada tiga orang di depan mes. Mereka menebas-nebas bunga menggunakan sajam.

"Guru-guru lihat ada muka baru. Akhirnya ke depan lagi. Kejar guru tiga orang itu. Ade Rosalina penasaran, dia buka pintu mereka tebas di leher, tangan, tulang rusuk, lalu di kaki," ujar Nelson saat ditemui kampung halaman Rosalina, Desa Lewotala, Kecamatan Lewolema, Senin (24/3/2025).

Seusai menebas Rosalina, OPM mengejar para guru lain yang berada di mes itu. Dengan brutal, para anggota OPM menebas mereka. Akibatnya, para guru mengalami luka-luka serius. Beruntung, sejumlah guru lain, kecuali Rosalina, bisa menyelamatkan diri saat OPM beralih menuju Pondok Bersalin Desa (Polindes) dan membakarnya.

"Yang lain kena tebas tapi tidak meninggal. Mereka lari ke Polindes dan bakar di sana, itu kesempatan mereka (guru) lari," imbuh anggota keluarga Rosalina lainnya, Kornelis Bopo Hewen (34).




(hsa/hsa)

Hide Ads