Kronologi Guru Asal Flores Timur Tewas Ditebas OPM di Yahukimo

Kronologi Guru Asal Flores Timur Tewas Ditebas OPM di Yahukimo

Yurgo Purab - detikBali
Senin, 24 Mar 2025 14:46 WIB
Seorang guru tewas dan 6 guru lainnya terluka diserang OPM di Yahukimo, Papua Pegunungan. Korban tewas dan luka-luka telah dievakuasi prajurit TNI.
Foto: Seorang guru tewas dan 6 guru lainnya terluka diserang OPM di Yahukimo, Papua Pegunungan. (dok. Puspen TNI)
Flores Timur -

Rosalina Barek Sogen (30), seorang guru asal Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas setelah ditebas menggunakan senjata tajam (sajam) oleh orang yang diduga anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Yahukimo, Papua Pegunungan. Nelson Sogen, sepupu Rosalina, mengungkapkan kronologi peristiwa mengerikan tersebut.

Menurutnya, Rosalina bekerja sebagai guru di Yakuhimo sejak 2022. Kabar kematian anak dari pasutri Agustinus Ehak Sogen dan Valentina Weli Hewen ini baru diketahui sekitar pukul 14.00 Wita, Minggu (23/3/2025). Kabar itu disampaikan oleh kerabat Rosalina yang juga sama-sama menjadi guru di sana.

Nelson mengisahkan penyerangan itu terjadi sekitar pukul 17.00 WIT, Jumat (21/3/2025). Saat itu, Rosalina dan kerabatnya yang sedang berada di mes guru melihat ada tiga orang di depan mes. Mereka menebas-nebas bunga menggunakan sajam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Guru-guru lihat ada muka baru. Akhirnya ke depan lagi. Kejar guru tiga orang itu. Ade Rosalina penasaran, dia buka pintu mereka tebas di leher, tangan, tulang rusuk, lalu di kaki," ujar Nelson saat ditemui kampung halaman Rosalina, Desa Lewotala, Kecamatan Lewolema, Senin (24/3/2025).

Seusai menebas Rosalina, OPM mengejar para guru lain yang berada di mes itu. Dengan brutal, para anggota OPM menebas mereka. Akibatnya, para guru mengalami luka-luka serius. Beruntung, sejumlah guru lain, kecuali Rosalina, bisa menyelamatkan diri saat OPM beralih menuju Pondok Bersalin Desa (Polindes) dan membakarnya.

ADVERTISEMENT

"Yang lain kena tebas tapi tidak meninggal. Mereka lari ke Polindes dan bakar di sana, itu kesempatan mereka (guru) lari," imbuh anggota keluarga Rosalina lainnya, Kornelis Bopo Hewen (34).

Setelah ditebas dengan senjata tajam, para guru berlari untuk menyelamatkan diri. Jarak mes tempat para guru tinggal dengan permukiman warga cukup jauh. Saat para guru berlari menyelamatkan diri, mereka tidak menyadari Rosalina Barek Sogen tidak ada bersama mereka.

"Jenazah Rosalina baru dievakuasi menggunakan helikopter, Minggu (23/3/2025) oleh aparat setelah mendengar kabar di sana," kata Nelson Sogen.

Keluarga mengungkapkan jenazah Rosalina akan tiba di Kupang pada Rabu (26/3/2025). Setelah itu langsung diantar ke Flores Timur melalui jalur darat.

"Paling cepat Rabu sore atau Kamis tiba di Flores Timur," tandas Kornelius.

Sebelumnya, dilansir detikSulsel, TNI mengklarifikasi data korban tewas akibat serangan OPM di Yahukimo, Papua Pegunungan. Satgas Koops TNI Habema Kogabwilhan III melaporkan aksi OPM tersebut menyebabkan seorang guru tewas dan enam guru lainnya luka-luka.

Dansatgas Rajawali II Koops TNI Habema Kogabwilhan III, Letkol Inf Gustiawan mengatakan para guru menjadi korban setelah tempatnya mengajar dibakar OPM pada Jumat pukul 17.00 WIT. Insiden ini menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat setempat, terutama tenaga pendidik dan siswa.

"Korban sebanyak 7 orang, yang diketahui salah satunya bernama ibu Rosalina usia 30 tahun, ditemukan tewas dengan luka mengenaskan akibat kekerasan," kata Gustiawan dalam keterangannya, Minggu.

"Sementara itu 3 orang lainnya mengalami luka berat yaitu Bapak Vidi, Bapak Cosmas dan Ibu Tari dan 3 orang luka ringan yaitu Ibu Vanti, Ibu Paskalia dan Ibu Irmawati," tambahnya.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads