Rosalina Barek Sogen (30), seorang guru asal Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas setelah ditebas dengan senjata tajam oleh orang yang diduga anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Yahukimo, Papua Pegunungan. Nelson Sogen, sepupu Rosalina, mengungkapkan kronologi peristiwa tragis tersebut.
Menurut Nelson, Rosalina telah mengajar di Yahukimo sejak 2022. Kabar duka itu baru diketahui keluarganya sekitar pukul 14.00 Wita, Minggu (23/3/2025), setelah disampaikan oleh kerabat yang juga mengajar di daerah tersebut.
Kronologi Penyerangan
Penyerangan terjadi pada Jumat (21/3/2025) sekitar pukul 17.00 WIT. Saat itu, Rosalina dan beberapa guru lainnya berada di mes guru ketika mereka melihat tiga orang tak dikenal menebas-nebas bunga di depan mes menggunakan senjata tajam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Guru-guru lihat ada muka baru. Akhirnya ke depan lagi. Kejar guru tiga orang itu. Ade Rosalina penasaran, dia buka pintu, mereka tebas di leher, tangan, tulang rusuk, lalu di kaki," ujar Nelson saat ditemui di Desa Lewotala, Kecamatan Lewolema, Senin (24/3/2025).
Setelah menyerang Rosalina, OPM mengejar guru-guru lain yang berada di mes tersebut, menyebabkan beberapa di antara mereka mengalami luka-luka serius. Para penyerang juga membakar Pondok Bersalin Desa (Polindes), yang memberi kesempatan bagi beberapa guru untuk menyelamatkan diri.
"Yang lain kena tebas, tapi tidak meninggal. Mereka lari ke Polindes dan bakar di sana, itu kesempatan mereka (guru) lari," imbuh Kornelis Bopo Hewen (34), anggota keluarga Rosalina.
Jenazah Rosalina akhirnya dievakuasi menggunakan helikopter pada Minggu (23/3/2025) setelah aparat menerima laporan mengenai kejadian tersebut.
Evakuasi Korban dan Klarifikasi TNI
Dilansir dari detikSulsel, Satgas Koops TNI Habema Kogabwilhan III melaporkan serangan organisasi yang sebelumya disebut Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) ini, menyebabkan satu guru tewas dan enam lainnya mengalami luka-luka.
Dansatgas Rajawali II Koops TNI Habema Kogabwilhan III, Letkol Inf Gustiawan, menyebutkan bahwa para guru menjadi korban setelah tempat mereka mengajar dibakar KKB pada Jumat sore.
"Korban sebanyak 7 orang, yang diketahui salah satunya bernama Ibu Rosalina, usia 30 tahun, ditemukan tewas dengan luka mengenaskan akibat kekerasan," ujar Gustiawan, Minggu (24/3/2025).
Tiga orang mengalami luka berat, yakni Vidi, Cosmas, dan Tari, sementara tiga lainnya mengalami luka ringan, yakni Vanti, Paskalia, dan Irmawati.
Duka di kampung halaman, baca di halaman selanjutnya...
Duka di Kampung Halaman
Tangis duka menyelimuti rumah Rosalina di Desa Lewotala, Flores Timur. Ibunya, Valentina Weli Hewen, terus menangis dalam dekapan keluarga dan tetangga yang datang melayat.
Di halaman rumahnya, dua tenda didirikan untuk menampung para pelayat. Nelson Sogen menggambarkan Rosalina sebagai sosok humoris dengan jiwa sosial tinggi.
![]() |
"Bagi keluarga, dia sosok yang humoris dan memiliki pendirian kuat serta jiwa sosial tinggi," ujarnya.
Rosalina dikenal sering menggunakan tabungannya untuk membeli makanan bagi anak-anak sekitar rumahnya. Ia juga rajin memberikan bimbingan belajar bagi keponakannya.
Reaksi Pemerintah
Bupati Flores Timur Antonius Doni Dihen menegaskan Pemerintah Yahukimo akan menanggung biaya rumah sakit dan pemulangan jenazah Rosalina ke Flores Timur.
"Kami juga sedang berupaya memastikan agar segala hak almarhumah dapat dipenuhi," ujarnya.
Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, turut menyatakan keprihatinannya dan memastikan keamanan warga NTT di Papua Pegunungan.
"Kami sedang memastikan seluruh warga NTT, baik yang menjadi korban di Distrik Yahukimo dalam kondisi baik. Selain itu, memastikan juga teman-teman di Papua (Pegunungan) juga menjaga warga NTT yang bekerja di sana," ujar Laka Lena.
Rencana Pemakaman
Jenazah Rosalina diperkirakan tiba di Kupang pada Rabu (26/3/2025) dan akan langsung diantar ke Flores Timur melalui jalur darat.
"Paling cepat Rabu sore atau Kamis tiba di Flores Timur," ujar Kornelis Bopo Hewen.
Pemakaman akan dilakukan secara kedinasan, dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (PKO) Kabupaten Flores Timur, Felix Suban Hoda.
"Penguburan akan dilaksanakan secara protokoler pemerintah yang dipimpin oleh Kadis PKO," kata Felix.
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Flores Timur juga akan hadir di rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa serta memberikan penghormatan terakhir bagi Rosalina yang gugur dalam tugasnya sebagai pendidik.
Simak Video "Video: Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus, Status Naik Menjadi Awas"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)