Jembatan Termanu Putus, Pemkab Kupang Siapkan Jalur Alternatif

Jembatan Termanu Putus, Pemkab Kupang Siapkan Jalur Alternatif

Yufengki Bria - detikBali
Selasa, 04 Feb 2025 12:57 WIB
Jalan Poros Tengah sebagai alternatif imbas jembatan putus di Kecamatan Amfoang Tengah, Kabupaten Kupang, NTT. (Yufengki Bria/detikBali).
Foto: Jalan Poros Tengah sebagai alternatif imbas jembatan putus di Kecamatan Amfoang Tengah, Kabupaten Kupang, NTT. (Yufengki Bria/detikBali)
Kupang -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kupang menyiapkan jalan alternatif melalui poros tengah atau melalui Lelogama, Kecamatan Amfoang Selatan ke Naikliu, Kecamatan Amfoang Barat Laut. Hal ini bertujuan agar mobilitas masyarakat kembali lancar setelah putusnya Jembatan Termanu di Desa Manubelon, Kecamatan Amfoang Barat Daya, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Pemkab sudah turunkan alat berat untuk membuat jalur alternatif dari Naikliu ke Lelogama agar kecamatan-kecamatan di amfoang bisa melewati ke Kupang," ujar Penjabat (Pj) Bupati Kupang, Alexon Lumba, Selasa (4/2/2025).

Alexon menegaskan Jembatan Termanu merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT. Namun, Pemkab Kupang berupaya ikut mengatasi dengan menerjunkan sejumlah alat berat pada Sabtu (1/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alat berat itu, Alexon melanjutkan, mulai membersihkan gorong-gorong Jembatan Siumate di Desa Naitae, Kecamatan Fatuleu Barat, yang tersumbat material batu dan kayu hingga banjir meluap ke permukiman warga. Selain itu, alat berat juga sedang membuka jalur alternatif dari kaki Gunung Timau ke Naikliu atau melalui Observatorium Timau.

"Beberapa titik ruas jalan dari Naikliu ke Lelogama itu memang butuh penanganan serius. Jadi, kemarin saya sudah perintahkan teman-teman di Dinas PUPR Kabupaten Kupang untuk turunkan alat berat dan sudah mulai bekerja itu," jelas Alexon.

Dia mengatakan pembukaan jalan alternatif itu sebagai antisipasi adanya banjir dan bencana susulan lainnya di jalur Pantura. Namun, Alexon menegaskan jalan alternatif itu hanya bersifat sementara.

"Kami takutkan begitu ada hujan lagi, maka jalannya bisa rusak. Itu kan rugi dobel, tapi tim teknis sudah berada di lokasi," beber Alexon.

Dia menerangkan dalam pengerjaan jalan alternatif, itu Pemkab Kupang merogoh kocek menggunakan Dana Belanja Tidak Terduga (BTT). Namun, Alexon belum merinci nominal anggaran yang dikeluarkan itu berapa.

"Itu nanti saya cek lagi (nominalnya), tetapi dari sisi aturan itu memungkinkan untuk menggunakannya ya," pungkas Alexon.

Untuk diketahui, jalan alternatif yang dibangun itu hanya bisa dilalui oleh warga di Kecamatan Amfoang Barat Laut dan Amfoang Utara saat bepergian ke Kota Kupang. Sedangkan, Kecamatan Amfoang Timur melalui jalan raya Eban, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Kemudian untuk Kecamatan Amfoang Barat Daya melalui jalan penghubung dari Desa Letkole ke Desa Oelbanu, Kecamatan Amfoang Selatan.

Diberitakan sebelumnya, Jembatan Termanu putus total pada Sabtu (1/2/2025) pagi. Akibatnya, akses warga dari Kecamatan Amfoang Timur, Amfoang Utara, dan Amfoang Barat Laut menuju Kota Kupang lumpuh total.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Kupang, Smit Fanggi, menyebut Jembatan Termanu merupakan jalur vital bagi masyarakat di wilayah Pantura Amfoang.

"Benar. Pasti akibat banjir deras itu," ujar Smit, Sabtu pagi.




(hsa/nor)

Hide Ads