Cuaca ekstrem melanda Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), sejak beberapa hari terakhir. Akibatnya, sejumlah rumah di kawasan pesisir Mataram hancur setelah diterjang banjir rob.
Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, M Irwan Rahadi, mengungkapkan banjir rob menerjang sepanjang 9 kilometer garis pantai di Mataram. Selain menghancurkan rumah, banjir rob juga merusak fasilitas umum seperti pipa PDAM dan aspal jalan.
"Diperkirakan dalam seminggu ke depan akan terjadi pelebaran kerusakan jalan, pipa bahkan sudah terputus tadi malam," ujar Irwan kepada detikBali, Jumat (31/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan catatan BPBD Mataram, empat rumah rusak berat dan ratusan kepala keluarga (KK) terdampak banjir rob di Lingkungan Bintaro, Kecamatan Ampenan. Ada pula rumah di Lingkungan Mapak, Sekarbela, Kota Mataram, yang rusak akibat terdampak cuaca ekstrem. Para pemilik rumah yang rusak akibat banjir rob telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Irwan menjelaskan banjir rob juga mengakibatkan abrasi di kawasan pesisir semakin parah. Misalkan abrasi di Kampung Bugis, Ampenan, yang semakin meluas.
Untuk sementara, BPBD Mataram menyiapkan karung berisikan pasir di sejumlah titik untuk menahan terjangan banjir rob. Irwan meminta warga untuk mewaspadai dampak cuaca ekstrem, termasuk banjir rob, hingga sepekan ke depan.
"Wilayah sepanjang 9 kilometer garis pantai Kota Mataram ini memang rawan dalam konteks siklus cuaca, terutama pada akhir tahun sampai awal tahun," imbuhnya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) mengeluarkan peringatan dini. BMKG memprediksi wilayah pesisir Lombok dan Sumbawa berpotensi diterjang banjir rob pada 30 Januari hingga 1 Februari.
Kepala Stasiun Meteorologi ZAM, Satria Topan Primadi mengungkapkan tinggi gelombang pesisir Lombok pada periode tersebut dapat mencapai 2,5 meter dengan pasang maksimum lebih dari 1,8 meter. Adapun, wilayah di Lombok yang berpotensi terdampak banjir rob antara lain, kawasan Ampenan, Lembar, Gerung, Pemenang, Keruak Jerowaru, hingga Labuan Lombok.
"Masyarakat di sekitar pesisir Lombok, bantaran sungai dan daerah yang lebih rendah diimbau untuk tetap waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang air laut maksimum. Seperti adanya banjir rob," kata Topan dalam keterangannya.
Topan memprediksi air pasang di pesisir Lombok bisa mencapai lebih dari 2,5 meter pada pukul 21.00-02.00 Wita. Di sisi lain, BMKG juga memprediksi cuaca selama tiga hari tersebut cerah berawan hingga berpotensi hujan lebat. Angin berembus dari arah barat daya ke utara dengan kecepatan mencapai 20 knots.
(iws/iws)