"Dengan adanya fenomena tersebut, masyarakat di sekitar pesisir Lombok, bantaran sungai, dan daerah yang lebih rendah diimbau tetap waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang air laut maksimum seperti adanya banjir rob," kata Kepala Stasiun Meteorologi ZAM, Satria Topan Primadi dalam siaran pers, Minggu (29/12/2024).
Topan meminta masyarakat di sekitar pesisir dan bantaran sungai untuk selalu memantau perkembangan cuaca dari BMKG. Ia menyebutkan air pasang mencapai lebih dari 2,5 meter yang berpotensi terjadi pada pukul 21.00-00.00 Wita.
BMKG juga memprediksi cuaca selama enam hari tersebut berawan dan berpotensi hujan lebat. Sementara itu, angin berembus dari arah barat ke utara dengan kecepatan 5 knots hingga 20 knots.
Sebelumnya, wilayah Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, diterjang banjir rob akibat cuaca ekstrem sejak beberapa hari lalu. Ratusan kepala keluarga (KK) terdampak banjir rob. Rinciannya 50 KK di Lingkungan Bugis, 36 warga terdampak di Ampenan Tengah, sementara 143 KK terdampak di Lingkungan Bintaro, Kota Mataram.
Tak hanya itu, banjir rob juga menghancurkan empat rumah warga di Lingkungan Bintaro, Ampenan, Kota Mataram. Keempat rumah warga itu rusak berat, bagian tembok rumahnya hancur, fungsi struktur bangunan rusak. Tidak hanya rumah warga, ratusan ratusan lapak pedagang yang ada di sepanjang pesisir pantai di Kota Mataram rusak akibat air pasang.
(nor/nor)